"Kalau mau cerita, cerita saja." Ujar Tuan meyakinkan Puan.
Puan sulit percaya pada orang lain. Menurut Puan, itu karena pengalaman pada masa lalunya. Anak kecil dalam dirinya terluka. Puan baru sadar akan hal itu ketika ia menjadi seorang mahasiswa. Cerita tentang masa lalu Puan adalah cerita yang panjang sehingga tak mungkin diceritakan sekarang. Lagipula, itu bukan hal utama yang akan dibahas.
Tuan hadir menyapa dan menanyakan keadaan Puan, kala Puan butuh seseorang yang bisa diajak bertukar pikiran, bercerita. Tuan adalah pendengar yang baik. Tuan mendengarkan dengan seksama setiap kata yang keluar dari mulut Puan. Alih-alih langsung menimpali setiap kalimat yang terucap, Tuan menunggu sampai Puan puas mengeluarkan semua isi pikiran. Layaknya bola benang wol yang biasanya dimainkan oleh kucing kesayangan hingga terpintal tak beraturan, kini pikiran Puan sudah terurai dengan rapi, siap untuk dicari ujung-ujungnya sehingga bisa dipakai untuk membuat rajutan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dari Puan Untuk Tuan
RomanceGubahan Puan untuk Tuan yang hingga saat ini tak tahu hatinya Puan terpaut pada Tuan.