Hari yang cerah,seperti biasa Bergia akan pergi ke sekolah. Kali ini ia bangun lebih awal sebelum alarmnya berbunyi. Entah kenapa Bergia bisa bangun secepat ini. Seakan-akan ada sesuatu yang mendorongnya untuk bangun lebih awal. Ia juga merasa lebih bersemangat dari biasanya. Seperti akan ada sesuatu yang baik yang akan terjadi di sekolah.
Tiba-tiba terdengar bunyi panggilan masuk di HP Bergia.
"Hei,good morning sister, lo hari ini ada waktu luang ga?jadwal lo hari ini ga sibuk kan?",tanya kakak Bergia tiba-tiba saat Bergia telah mengangkat panggilannya.
"Mm,iya sih kayaknya kak. Emang kenapa?tumben banget kakak nanyain?"tanya Bergia.
"Ntar lo pulang sekolah jam berapa?gue mau ajak lo shopping haha, mumpung sister lo ni lagi banyak uang. Katanya lo lagi pengen beli sesuatu. Dari pada nunggu Papa yang ga ngasih kepastian,mending belinya sama gue aja"balas kakak Bergia ramah.
"Ihh beneran?ahhh yaudah deh kalo gitu aku mau kak,aku lagi pengen beli sepatu. Nanti aku pulang sekolah jam 2 siang"jawab Bergia dengan nada gembira.
"Okedeh,fix ya ntar gue langsung jemput lo di school"jawab kakak Bergia kemudian ia menutup telponnya.
Bergia yang semakin bersemangat pergi ke sekolah karna hal ini,terburu-buru untuk mandi karna jam dinding mununjukan pukul 6.30 am.
Tak terasa ia sudah berbincang dengan kakaknya selama 20 menit.°°°°°°°°°°°°°°di Sekolah°°°°°°°°°°°°°°
"Lihatlah dia,kenapa dia?aneh sekali",bisik teman sekelas Bergia saat melihat Bergia masuk kelas dengan wajah tersenyum-senyum.
"Ber,lo kenapa?jangan senyum-senyum sendiri dong,ngeri gue liatnya",celetus Bora.
"Eh,emang gue senyum-senyum ya?ahahaha gapapa gue lagi bahgia aja"balas Bergia.
Tidak disadari Jun yang ada di bangku belakang memerhatikan Bergia dan ia ikut tersenyum dengan tingkah laku Bergia.
Bel pelajaran berbunyi dan waktunya pelajaran dimulai. Guru pengajar pertama adalah wali kelas 11-3, yaitu pak Choi."Baik anak-anak buka buku sastra kalian,dan persiapkan alat tulis kalian untuk mengikuti pelajaran saya,jangan ada yang berbicara kecuali saya persilahkan",ucap pak Choi tegas.
"Baik,pak"sahut murid-murid dengan serentak.
Pelajaran di kelas berlangsung selama 3 jam dan keheningan,dan kemudian bel tanda istiraht terdengar. Betapa bersemangatnya murid-murid menyambut bel istirahat.
"Yeay,yohoo akhirnya"kata Bergia saat mendengar bel istirahat.
"Yuk ngantin"ajak Bora kepada Bergia.Setibanya di kantin,Bergia dan Bora terheran heran melihat banyak murid perempuan dari kelas lain yang mengerumuni Jun saat sedang makan di kantin. Mereka terlihat seakan-akan sedang melakukan fansign. Jun terlihat tidak nyaman,namun tidak menghiraukannya. Bergia yang sejak awal melihat Jun biasa-biasa saja sangat heran melihat hal ini. Bergia berpikir apa tampannya dia?keren saja tidak bahkan menurutnya Jun tampak sama dengan murid laki-laki lainnya. Entahlah, mungkin karena Bergia memiliki bias yang tampan ia jadi beranggapan laki-laki selain biasnya biasa-biasa saja. Bergia dan Bira pun mengambil makan siang masing-masing dan duduk di tempat makan yang tak jauh dari tempat Jun berada. Bergia berbincang-bincang kecil dengan Bora sembari menyantap makan siangnya.
Bel pelajaran kembali berbunyi dan pelajaran kedua pun dimulai. Bergia merasa waktu berjalan sangat lambat. Ia tak sabar mendengar bel tanda pelajaran berakhir. Ia tak sabar pergi berbelanja dengan kakaknya.
"Bora,guru ini sangat membosankan. Aku jadi ngantuk",ucap Bergia bisik-bisik kepada Bora."Iya nih,aku juga jadi males"jawab Bora.
"Bu,saya ijin ke toilet" tanya Bergia dengan sopan.
Guru itu pun mempersilahkan Bergia untuk pergi ke toilet. Bergia sebenarnya hanya mencari-cari alasan agar bisa meninggalkan pelajaran guru itu sebentar. Ia muak dengan suasana kelas yang membosankan. Ia pergi ke toilet sekedar untuk melepas penat.
Saat berjalan menuju toilet Bergia berpapasan dengan Jun,tapi Bergia mengabaikannya tanpa menyapa atau tersenyum. Jun kemudian memanggil Bergia.
"Hey,kau bukankah seharusnya minta maaf padaku?"tanya Jun saat Bergia mengabaikannya.
"Apa?siapa?aku?untuk apa aku harus minta maaf?"balas Bergia yang berhenti berjalan dan membalikkan badannya kearah Jun.
"Kau lupa?kau pernah menabrakku?"jawab Jun santai.
"Apa kau lupa?aku sudah minta maaf,tapi kau malah pergi begitu saja",jawab Bergia dengan nada kesal.
"Bukan yang kemarin,kau lupa?kita pernah bertemu saat audisi YG entertainment"setelah mengatakan itu Jun pergi begitu saja,seakan-akan tidak ada yang terjadi.
Bergia langsung kebingungan,dan bertanya-tanya kapan ia pernah bertemu dengan Jun.
"Ah,sudahlah"pikir Bergia, ia tidak ingin terlalu memikirkan hal itu.Bel tanda pelajaran berakhir. Bergia sangat bersemangat. Yang awalnya ia terlihat loyo menjadi bersemangat. Ia terburu-buru meinggalkan kelas. Kakak Bergia sudah mengirim pesan kalau ia sudah tiba didepan sekolah.
-Kim Eunji-
KAMU SEDANG MEMBACA
I Am Kpop Fan
FanficKisah kehidupan seorang gadis yang sangat mengidolakan idolanya.Banyak kejadian kejadian penuh makna yang terjadi selama perjalanan hidupnya demi bertemu idolanya.Ya,ini seperti tak nyata tapi....