Hai haloha haloooooo yorobuunnn
Kak ros balik sama book baru loh😌😌💅💅
Gays, jadj aku bikin book baru yang sumpah isinya gaje, aku yakin kalian bakalan bosan bacanya karna di chapter ini gk ada yang spesial sama sekali.Tapi, aku pengen banget kalin baca😣😣😣
Di baca ya gays, jangan bosen karna ini tu gaje yaBtw, ini one shoot oke😳
🐺🐺🐺🐺
Pria yang ber usia kisaran umur 50 tahun itu berjalan santai di sepanjang lorong gedung lantai paling atas itu. Mata tajam bak seri gala itu meneliti setiap ruangan yang ia lalui.
Lantai paling atas gedung ini memang di khusus kan sebagai ruangan CEO, namun ada beberapa ruangan penting lainnya yang di letakkan di lantai ini.
Sekarang ia berhenti di depan pintu kaca yang bertuliskan "CEO ROOM'S"
Ketika ia membuka pintu ruangan tersebut, ia langsung di suguhkan dengan sountrack lagu anak anak "TAY TAYO".
Hay tayo, hay tayo
Dia bis kecil ramah
Melaju-"Kecil kan sedikit suara laptop mu nak, berisik sekali"
"Benarkan kataku, appa aku sudah menegurnya dari tadi tapi dia malah merengek rengek padaku" sang hyung mengadu pada appanya, sedari tadi ia kesal namun tak bisa tersampaikan.
"Appa ke dalam dulu, mau tukar baju" sang ayah berjalan ke arah salah satu ruangan di dalam ini. Sebuah kamar yang sederhana kecil tak terlalu besar berisikan sebuah lemari baju dan beberapa rak yang di isi buku buku.
"Hyung film ku yang waktu itu sempat di download kemana???"
"Film yang mana???"
"Tay tayo episode terbaru, aku mendownload nya kemaren"
"Sudah ku hapus"
"Kenapaaaa??????" Ingatkan sang hyung untuk tidak mengapus semua vidio yang telah di download adiknya ini, sumpaaahh, 30 menit ia berada di dalam ruangan ini rasanya ia iengin meloncat saja kebawah, rengekan itu membuat kepalanya sakit.
"Aku fikir kau sudah menontonnya kemaren" ia berusaha santai menjawab kerkataan adiknya, padahal dalam hati sudah mewanti wanti apa yang akan di lakukan selanjutnya.
"APPPAAAAAAA" sudah tertebak sebenernya sedari tadi.
Teriakan itu membuat appa yang berada di dalam kamar tergesa gesa keluar, bahkan bajunya belum terkancing sempurna. Hyung sempat melirik sebentar appanya, berasumsi bahwa appanya ini baru saja selesai mandi.
"Kenapa??"
"Liatlah hyung ini, ia menghapus seenaknya film film ku" merengek lagi, sang appa hanya bisa tersenyum maklum. Bukan salahnya jika anak nya ini merengek rengek sedari tadi bahkan dari 4 jam yang lalu.
Berjalan ke arah anak bungsungnya berada. Anak bungsunya itu sedari tadi menonton di meja kerjanya menggunakan laptop hyungnya. Ia selalu beralasan lupa membawa laptop kemana pun, padahal ia malas membawanya karna berat, jadilah leptop sang hyung yang selalu ia pakai.
Jangan tanya berapa jumlah filmnya, jika jumlah film nya tidak banyak, tak mungkin hyungnya ini berinisiatif mengahpus sebagian.
"Pakai hanphone appa saja ok?, kemaren kau kan juga mendownload di handphone appa" ia mengusap kenapala anaknya itu, yang sedari tadi di baringkan di atas lipatan tangannya, lalu menyodorkan handphonenya.
"Appa tidak berbohong kan??"
"Tidak kok"
"Makanya, besok besok tak usah menggunakan laptop ku lagi, kita punya laptop masing masing, kenapa selalu leptop ku yang kau pakai" hyung mendengus kesal ke aeah adiknya, ia lupa adik nya itu tak punya perasaan, liat lah sekarang ia tak menggubris perkataannya dan hanya terfokus kepada handphone yang di sandarkan pada tumpukan berkas berkas penting ayahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PARK JEONGWOO || jeongie
Teen FictionOne shoot / two shoot Jeongwoo is main carakter 📍 23septber2020