2

2.6K 120 1
                                        






Pagi hari yang cerah dengan kicauan burung sebagai latar belakangnya, seharusnya dilewati dengan bahagia menyambut hari baru. Sialnya hal tersebut tidak berlaku bagi Jaehyun yang kini tengah emosi. Tatapannya membuat siapapun tak berani menatap matanya, seolah akan terbakar begitu saja dari sana. Kaki jenjangnya berjalan tegas melewati lorong mansionnya. Tangannya membuka kasar salah satu pintu kamar hingga membuat suara keras tercipta disana.

"Apa yang kau lakukan kemarin dengan orang asing itu huh?!" tangannya mencengkeram kuat rambut Oliv yang membuat gadis itu memekik sakit.

Dengan kesadaran yang dipaksa kembali saat tertidur dan dijambak oleh Jaehyun, Oliv terlihat menjawab dengan tertatih dan menahan sakitnya. "A-aku tidak melakukan apapun"

"Pembohong!"

Bugh

Sebuah pukulan mendarat begitu saja di rahang tirus Oliv dari Jaehyun yang membuat darah segar mengalir dari ujung bibirnya. Setelahnya pria Jung itu pergi meninggalkan dirinya sendirinya yang kini telah meringkuk di atas ranjang.

Bukan kali pertamanya ia mendapatkan pukulan dari Jaehyun. Itu semua ia dapatkan saat suasana hati pria itu sedang tidak baik-baik saja. Entah apa kali ini yang membuat Jaehyun bisa marah di pagi hari. Tanpa berlama-lama, Oliv turun dari ranjang dan beranjak masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan lukanya.

Ia mematut dirinya di depan kaca. Lukanya tidak terlalu lebar, tapi cukup sakit saat dibuat membuka mulut. Jaehyun memang tidak pernah main-main saat dirinya diselimuti oleh kabut emosi. Ini bahkan terhitung bukan apa-apa. Hal terparah yang ia terima adalah patahnya tangan kanan akibat Jaehyun yang sengaja menabrakkan mobilnya di pohon besar bersamanya, dulu. Berakhirlah pria itu sendiri yang menyesal dengan perbuatannya membuat Oliv terbaring lemah di ranjang rumah sakit selama tiga hari lamanya.

Pusing begitu malandanya sekarang akibat cengkraman kuat Jaehyun pada rambutnya tadi. Dengan sedikit tertaih, Oliv berjalan keluar dari kamar setelah membersihkan lukanya. Suasana mansion tampak sepi, mungkin Jaehyun telah berangkat.

"Dimana Jaehyun?" tanyanya pada salah satu pelayan yang sedang bebersih.

"Tuan baru saja berangkat, nyonya"

Pasti sedang ada masalah besar yang dihadapi oleh pria itu hingga membuat Jaehyun harus pergi meninggalkan mansion sepagi ini. Bahkan sarapan saja masih belum tersaji di meja makan. Tanpa menunggu lama, Oliv kembali ke kamarnya dan mengganti pakaiannya dengan yang lebih sopan. Rambutnya ia tata dengan simpel lalu kembali turun ke lantai dasar. Seorang bodyguard langsung mengikutinya masuk ke dalam mobil saat melihat Oliv yang terlihat buru-buru.

"Ke Jaehyun sekarang juga" perintahnya.

Jalanan yang ia lewati terkesan sepi karena memang masih terlalu pagi untuk beraktifitas di luar ruangan. Mobilnya melintasi jalanan begitu lancar tanpa halangan hingga sampai pada satu bangunan, perusahaan milik Jaehyun lebih tepatnya.

Kakinya langsung bergerak menuju suatu tempat dimana ia bisa melihat banyak anak buah Jaehyun berjaga, itu artinya sang atasan berada disana. Oliv menembus beberapa bodyguard yang berjaga, membuka pintu besar dan langsung disuguhi dengan Jaehyun yang sedang menghajar dua anak buahnya.

"Jaehyun!" teriaknya. Tangannya meraih kerah kemeja Jaehyun dan menarik pria itu ke belakang. Kini giliran Oliv yang melayangkan bogeman mentahnya pada Jaehyun dengan bertubi-tubi. Tanpa ampun, Oliv kembali meraih Jaehyun yang tersungkur di lantai dan kembali melayangkan pukulannya. "Kau bodoh!" umpatnya.

Perjalanan | Jung JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang