Doyoung dan ojol

921 167 11
                                    

     "Sejak kapan sih tante Yoona buka jasa laundry? Kok pakaiannya banyak gini astaga." Jisoo mengeluh karena disuruh oleh Yoona untuk menjemur pakaian di lantai 3 kos kosan, di lantai paling atas kosong sih, paling cuma tempat buat jemur pakaian.

     Jisoo dengan susah payah mengangkat sekeranjang pakaian yang baru saja di cuci untuk ke lantai paling atas, emang tante Yoona punya cucian sebanyak ini ya? Padahal tinggalnya cuma sendiri. Ini Jisoo yang kelembekan atau emang gak niat sih?

     Jisoo baru mengangkat keranjangnya sampai ke lantai 2, itu pun udah ngos-ngosan. maklum, Jisoo tuh anak manja kalo di rumahnya, biasanya mamanya yang jemurin pakaian, ngangkat keranjang besar, apalagi tu cucian satu keluarga Jisoo. lah Jisoo? Seperti biasa, telponan dengan pacarnya.

     Hingga sebuah tangan entah dari mana ikut memegang keranjang pakaian yang Jisoo bawa. Hingga suara itu mengejutkan Jisoo.

     "Mau di bantu gak?"

     Jisoo terkejut karena suara itu tepat di telinganya dan mengejutkannya, secara tak sengaja kepala Jisoo menghantam dagu orang tersebut, orang itu pun meringis sambil memegangi dagunya.

     "Sorry, sorry, lo gak papa?"

     "Iya neng, gak papa" padahal dalam hati orang tersebut. "gak papa mata lu, ni dagu kek nya retak deh."

     Suasana pun canggung, hingga orang itu membuka suara setelah suasana canggung tadi. "aku bantu ya, angkatin keranjang pakaiannya."

     Jisoo pun mengangguk dan membuka jalan untuk orang itu. "oh iya, silahkan."

     Sesampainya di lantai tiga atau bisa di bilang rooftop, Jisoo pun masih di bantu untuk menjemur semua pakaian yang ada, bahkan Jisoo sempat sempatnya di ajarkan cara menjemur pakaian yang benar, bahkan laki-laki lebih pintar dari pada Jisoo yang perempuan.

     Ya jelas Jisoo malu. Ketahuan banget gak bisa jemur pakaian.

     "Makasih ya, udah bantuin." ucap Jisoo sambil membungkuk, lalu tersenyum sebelum mengambil keranjang yang sudah kosong tersebut, saat Jisoo sudah memegang besi tangga, tiba-tiba sebuah tangan menahannya dari belakang, saat Jisoo berbalik, laki-laki yang membantunya tadi menyodorkan handphonenya ke Jisoo.

     "Ehm.., nama saya Doyoung. Boleh minta nomor Whatsapp nya gak?"

     "Apa?"

     Ayo Doy. Pepet terus si Jisoo, jangan kasih kendor.

- Cinta Kos-Kosan-

     "Halah bang, motor lu mogok lagi. Baru juga sampai di terminal."

     Taeyong berkacak pinggang sambil memegang selang air yang menyirami tanaman Bu Yoona. "Bersyukur! Masih mending di pinjemin motor."

     Haechan hanya menggerutu lalu melempar kunci motor bebek Taeyong dan berhasil di tangkap Taeyong tanpa menoleh ke arah Haechan. "Motor lu bagusin dikit kek bang. Malu gue, temen yang lain bawa motor idaman, myo, bit. Bahkan ada yang bawa mobil MBW. lah gue? Bebek."

     Selagi Haechan mengoceh, mata Taeyong secara tidak sengaja menangkap seorang driver ojol yang lagi markir motor di gerbang kos-kosan. Lalu menenteng sebuah makanan dan mengambil ponselnya.

     "Setidaknya kek bang Yuta gitu. Walau motor masih kredit tapi keren, motornya masih bagus, gak pernah mogok-"

     "Halah bacot!" Ujar Taeyong berjalan melewati Haechan lalu mematikan keran air. Kemudian berjalan menuju ojol yang sedari tadi berusaha mengintip ke dalam. Taeyong menghampiri ojol tersebut.

Cinta Kos-Kosan (Jisoo ft. Nct 127)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang