Bon Chap: Shakala Pradipta

381 40 3
                                    

Nama aku Shakala Pradipta, anak pertama dari tiga bersaudara.

Semenjak orang tua ku meninggal, aku harus berjuang untuk menghidupi adik-adikku.

Sagita, nama adik pertamaku. Hanya dia ratu dirumah ini setelah Bunda tidak ada. Dialah yang membantuku menjaga si kembar adik-adik kami yang saat itu baru berusia 5 bulan jalan.

Aku yang sudah lulus SMA saat itu masih berkuliah semester awal, dan Sagita yang baru kelas 3 SD.

Mau tak mau harus berjuang membiayai kehidupan kami bersyukur orang kepercayaan keluarga kami memberi kami bantuan dari hasil investasi saham keluarga kami yang tak seberapa, namun tetap membantu ku lulus kuliah.

Namun untuk biaya lainnya aku mengambil sambilan sebagai part time mulai dari pelayan restoran hingga menjadi tukang bengkel pun pernah aku lakoni.

Saat dihari libur pun aku belajar berjualan sampingan hingga menitipkan cemilan hasil buatanku diwarung-warung rumah terdekat.

Kebetulan liburan kuliah semester akhir ini, aku masih sibuk mengepakan barang daganganku.

Aku dapat melihat si kembar Deva & Deka sudah mulai aktif dalam belajar mengeja dan mulai bisa membaca sepatah dua kata, padahal baru masuk sekolah TK tahun ini.

Tak dapat ku pungkiri aku sangat bangga akan didikan Sagita, setelah melihat banyak perkembangan si kembar. Memang selama ini aku sibuk bekerja sehingga jarang sekali berdekatan dengan mereka.

Namun selalu ku sempatkan membawa makan malam untuk mereka, seusai pulang dari part time ku.

Menanyakan aktivitas mereka hari ini, sebisa mungkin aku mengambil peran sebagai orang tua. Karena aku yang tertua dikeluarga ini, aku merasa bertanggung jawab untuk keluarga ini. Hanya mereka yang ku miliki.

Fokusku saat ini hanya lulus kuliah lalu mendapatkan pekerjaan yang terbaik hingga bisa memenuhi kebutuhan mereka.

Aku sangat senang saat mendengar Deva aktif menunjukan kegemarannya yang suka bernyanyi. Atau bahkan Deka yang suka mewarnai buku yang sudah digambar oleh Sagita.

"Kamu kalau mau main sana, biar hari ini abang yang jagain si kembar" ujarku pada Sagita yang sudah kelas 2 SMP.

"Aku gak biasa main diluar, paling ajak si kembar keliling liat sekitar" Sagita menolak untuk keluar padahal aku dapat melihat beberapa anak seumurannya sedang gemar-gemarnya berbaur dan mengobrol. Justru Sagita membantuku mengepakan barang dagangan yang diikuti si kembar yang sedang gemarnya makan.

Bukannya membantu Deva dan Deka mencomot beberapa barang dagangan. Sagita yang melihat itu pun melarang.

"Biarin Gi, ambil 1-2 buat mereka sisanya biar Abang yang kemas. Kamu ajak mereka nonton saja"

Sagita pun menggandeng tangan si kembar menuju area ruang tamu untuk menonton kartun kesukaan mereka.

---

Kini aku sudah bekerja diperusahaan ternama. Meskipun memulai dari jabatan tak seberapa tapi dalam beberapa tahun aku yakin bisa merintis karier ku.

Meski tak banyak godaan selalu merendahkan ku aku tak akan gentar demi keluargaku.

Aku sadar usiaku masih muda sehingga mereka sering memandangku remeh, bahkan selentingan miring pernah aku dapatkan.

Annoying [Seulmin] COMPLETED ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang