Seven [M]

993 87 15
                                    

Warning 18+

"Sagita Pradipta. Apa kamu yakin dengan ku?" Baru kali ini Dirga seserius ini tapi persetan dengan itu semua. Sagita merasakan ingin lebih dari ini.

Dijawab anggukan oleh Sagita, "Yang, bantu aku. Aku ijinkan."

Dengan begitu Dirga tanpa ragu. Dan dapat dipastikan setelah ini ia harus menikahi Sagita secepatnya.

Kini tanpa sadar keduanya telah berhasil menanggalkan pakaian masing-masing. Dirga dengan kehati-hatiannya seolah takut untuk melukai Sagita yang layaknya porselen mahal yang rapuh dapat dengan mudah hancur, sementara Sagita dengan ke agresif'annya akibat pengaruh minuman itu.

Dirga mulai terbuai kedalam cumbuan ini, hisapan Sagita pada area lehernya berhasil membuat Dirga tersulut ingin melakukan hal yang sama pada sang kekasih.

Tak mau gegabah, Dirga akan memulainya dari bagian atas terlebih dahulu. Munafik bila pria dewasa sepertinya tak menyiapkan hal seperti ini.

Dikecupnya mulai dari kepala Sagita mengelusnya lembut memberi ketenangan lalu dahi, beralih pada kedua mata Sagita, hidung, pipi tembam yang selalu membuat Dirga gemas.

Lalu di bagian bibir, Dirga melakukannya dengan penuh kelembutan hingga Sagita yang semula menggebu ingin melakukan secepatnya kini mulai terbuai akan lumatan hangat yang diberikan Dirga padanya.

Seperti inikah rasanya? perut Sagita merasakan kepakan sayap yang membuatnya menggelinjang kegelian, penasaran seperti apa dan sejauh apa yang akan terjadi. Jiwa penasaran yang kini memuncak.

Setelah puas melumat bibir Sagita, Dirga menjalankan hisapan pada leher Sagita hingga meninggalkan banyak sekali tanda hickey kepemilikan darinya. Sagita tak tinggal diam tangannya juga merambat mengelus dada bidang tempat paling nyaman yang biasanya dia sadarkan.

"Geli" ricauan Sagita saat Dirga kini memainkan kedua bukit kembar miliknya, meremas gemas hingga menarik-narik putingnya, lalu menggoda Sagita dengan menjilat area payudaranya tapi tidak menyentuh putingnya.

Rasanya gatal bercampur ingin lebih dari itu, melihat sang kekasih mulai bergerak gelisah Dirga pun memanjakannya melalui hisapan panas layaknya bayi, "ahh.."

Seperti inikah rasanya, saat payudara dihisap dan dijilat dimulut Dirga. Tangan Sagita tak tinggal diam, menyusuri barang pusaka yang kini menegang agak keras dalam genggamannya.

Rasa penasaran dan gairah mendorong Sagita mulai menggocok junior milik Dirga.

"Jangan sayang. Biar kali ini aku yang memanjakan mu" bisik Dirga tepat dibelakang telinga Sagita mencoba mengigit gemas telinga sang kekasih, jika Sagita dibiarkan bisa jadi Dirga akan sangat brutal. Ini pertama kalinya bagi Sagita, dia ingin yang terbaik untuk gadis yang akan menjadi wanitanya.

Kini tangan Dirgalah, yang mulai mengelus lembut paha bagian dalam milik Sagita.

Lalu masuk mecari lipatan lubang kenikmatan milik Sagita, "ahh.."

Satu jari milik Dirga berhasil masuk kedalam lubang sempit miliknya, "menyukainya?" tanya Dirga menatap sang kekasih yang wajahnya sudah memerah dikuasai gairah tampak sangat sexy dimata Dirga.

Hingga kini tiga jari milik Dirga memasuki dirinya dan menggocok milik Sagita dengan tempo yang lambat. "Ahh.. lebih.. cepat.."

Dirga mempercepat kocokannya, yang berhasil membuat Sagita orgasme untuk pertama kalinya.

Deru nafas Sagita merasakan sisa-sisa puncak kenikmatannya. Belum sempat menyadarinya keadaannya. Dirga membuka pahanya lebih lebar mengarahkan kepalanya dihadapan miss V milik Sagita.

Annoying [Seulmin] COMPLETED ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang