Hello guys!
New acc neh! Follow skuy!Happy reading:)
.
.
.Pagi begitu cerah, mentari memancarkan cahayanya kedalam kamar bernuansa elegan. Nampak seorang gadis yang masih berbaring dengan selimut yang masih menggulung di badannya.
Gadis itu bernama Sisca Putri Pratama Adi Nugroho. Nama yang sangat indah dan memiliki paras yang cantik nan anggun.Ia berprofesi sebagai dokter anak di rumah sakit yang cukup terkenal. Berkat kecerdasannya di usia yang baru saja menginjak 25 tahun dia sudah menjadi dokter senior termuda di rumah sakit tersebut.
Namun dibalik itu semua dirinya sampai saat ini belum memiliki keinginan untuk menikah, bahkan baginya tidak menikah pun tidak masalah. Lain hal nya dengan kedua orang tua gadis tersebut, mereka selalu memaksa dirinya untuk segera menikah, karena sang ibu yang ingin sekali menimang cucu.
Mengingat kakaknya yang juga tak kunjung membawa calon istri ke rumah, oleh sebab itu kedua orang tuanya lebih menginginkan pernikahan sang putri segera dilaksanakan.
.
.
.Seorang pria yang usianya hampir menginjak kepala tiga itu mengetuk pintu kamar sang adik, sedangkan sang pemilik kamar tak kunjung membuka pintunya. Alhasil si empu merasa kesal dan berteriak.
"Sis cepet bangun nanti kesiangan. Bukannya sekarang ada jadwal konsultasi anak ceo Dirgantara yah??" Ocehan pria tersebut yang masih senantiasa mengetuk pintu kamar.
"Sisca Putri Pratama Adi Nugroho!" Teriak pria itu yang kesabarannya mulai menipis
Ceklek
Suara pintu terbuka dan menampakkan seorang gadis yang membukakan pintu kamarnya dengan muka bantal
"Kenapa sih bang?? Masih pagi tau!. Ganggu orang tidur aja!" Gerutu Sisca dengan mata yang masih menutup.
Yap pria tersebut adalah putra pertama dari Wisnu Pratama Adi Nugroho, pria tersebut bernama Hendrik Putra Pratama Adi Nugroho.
"Pagi dari mana sayang? Coba lihat sekarang sudah jam delapan!" Jawab Hendrik dengan sangat gemas, iya dia gemas sampai ingin membuang adiknya ke sungai Amazon.
"What?! Aku telat bang! Kalau gitu aku mau mandi dulu bye!" Ucap Sisca yg langsung membanting pintu kamar sekeras kerasnya.
Sisca pun memasuki kamar mandi dan menjalakan ritual madinya. Setelah selesai menjalankan ritualnya dengan sesegera mungkin dia mengenakan pakaian dinasnya.
"Pagi Mah, Pah" Sapanya sembari mengambil sarapan paginya, roti dengan selai kacang dan meminum susu yang sudah Mamahnya siapkan di meja makan.
"Pagi juga Sis, kamu kesiangan lagi yah? Makannya pelan pelan jangan buru-buru ini baru jam enam pas" Ucap sang ayah kepada putrinya yang begitu terburu-buru.
"Jam enam?! Tadi Bang Hendrik bilang sekarang jam delapan! Wah bang Hendrik mau jahilin adiknya sendiri biar keliatan kayak orang dongo yah? Parah sih" Ucap Sisca kesal
"Iya maaf maaf, habisnya kamu sih di bangunin susah banget bukan cuman itu, mandi juga susah. Yaudah Abang pake cara tadi"katanya seraya menahan tawanya
"Ah bikin kesel aja, jadi gk berselera makan tau!" Dengus Sisca kesal
"Udah udah makannya jangan sambil marah-marah. Kamu juga jangan suka jailin adiknya nanti kamu kangen kalo dia udah nikah, gak bisa jahilin dia lagi" peringat sang ayah
KAMU SEDANG MEMBACA
Match Making Of Soldier's And Doctor's [REPOST]
Teen FictionKisah romantis antara Dokter dan Tentara Vote guys ceritanya! Tahap revisi YOOO WHATS UP GUYS! WELCOME NEW ACCOUNT! GUA UNPUBLISH DI AKUN PERTAMA KARENA UDAH GAK GUA PAKE LAGI GUYS DAN GUA BAKAL PUBLISH ULANG DI AKUN KEDUA, SAMAPAI TAMAT! JANGAN LUP...