"A-aku tidak berkata apa-apa!" Sarada benar-benar malu saat ini
"Kau ini sangat bodoh dalam berbohong Sarada" Chocho menunjuk ke arah Sarada sambil memakan keripik kentang nya.
"Ba-baik lah, memang nya kalau iya kenapa?" Merah, itu lah yang teman-temannya lihat pada Sarada, mukanya benar-benar merah.
"Tidak apa-apa Sarada, aku mendukung mu" Sumire tersenyum manis.
"Berarti.. Kau benar-benar menyukai Kawaki, Sumire?" Tsubaki menatap Sumire menunggu jawaban.
"Mu-mungkin seperti itu.. " Sumire memerah.
"Baiklah! Karna kalian sudah berani jujur kepada kami, mari kita pesta makan-makan!" Chocho bersemangat dengan ide nya itu.
"Makan-makan?"
Seorang anak laki-laki datang.
"Tentou?" Sarada melihat ke arah Tentou.
"Ahaha.. Aku di sini untuk menjenguk kak Boruto" Tentou tersenyum geli.
"Ku dengar kalian ingin makan-makan, bagaimana kalau kita semua pesta makan bersama-sama? Biar aku yang bayar!" Tentou menyengir.
"Wahhh! Ide baguuus!" Chocho tampak lebih dari bersemangat.
"Sekalian kita merayakan kemenangan melawan isshiki, sepertinya itu ide bagus" Shikadai tersenyum.
"Kalian bisa mengajak Boruto dan Kawaki"
"Ehh?"
Naruto dan Sasuke keluar dari ruangan rawat Boruto dan Kawaki.
"Apa tidak apa-apa mengajak mereka?" Metal Lee mengkhawatirkan keduanya.
"Mereka baik-baik saja, Sakura baru saja mengobati mereka, mereka sudah bisa berjalan sekarang, meski memang masih butuh waktu agar seluruh lukanya sembuh" Naruto menjelaskan.
"Baiklah kalau begitu, sudah di putuskan kalau kita semua akan makan bersama!"
Semuanya berseru.~*~
"Kita akan makan di mana?" Boruto bertanya kepada teman-temannya.
"Ehh, kita belum memikirkan itu.." Inojin tersenyum kaku.
"Bagus! Kalau begitu kita makan di thunder burger saja!" Boruto bersemangat.
"Yahh.. Karna dia sudah menyelamatkan kita, kita patuhi ke inginannya saja" Shikadai tersenyum sebelah.
"Bagus!" Boruto tersenyum manis.
"Apakah dia semanis itu?" Sarada membatin.
"Tapi yah, dia manis sekali" Sarada hampir saja berjingkrak, dia sangat ingin mencubit pipi Boruto.
"Sarada? Mengapa kau senyum-senyum sendiri?" Denki bingung dengan tingkah Sarada.
"A-ahh.. Tidak apa-apa" Sarada tersenyum kaku.
"Kau tidak sakit kan? Aku khawatir otak mu tidak baik-baik saja" Boruto mengejek Sarada.
"Yahh.. Meskipun manis dia masih tetap menyebalkan" Sarada terlihat mengepalkan tangannya.
"Boruto, sebaiknya jangan buat aku menambah luka mu itu" Sarada menatap Boruto tajam dari balik kacamata nya.
"E-ehh i-iya" Dan Boruto, ia terlihat takut.
Sesudahnya, Boruto dan teman-temannya makan bersama dan menikmati waktu Sore itu. Mereka bersantai sambil mengobrol bersama.
"Aku akan pergi mencuci tangan" Sumire beranjak dari kursinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Protector [Borusara Fanfiction | Indonesian]
Teen FictionSetelah peperangan antara Boruto dan Kawaki selesai, akhirnya Kawaki kembali menjadi seorang yang baik. Tetapi hal yang lebih di khawatirkan Boruto bukan lah keadaan Kawaki, tapi justru masalah cinta? Di sisi lain, Kawaki juga sering memikirkan seo...