Red Carnation

290 51 13
                                    

@Carangek






“Kak Yusroooonnnn.....oi kak Yusroooonnn!!!” Minhee, anak berumur 13 tahun itu mengetuk-ngetuk pintu kamar tetangganya tanpa henti setelah diizinkan masuk oleh sang wanita cantik pemilik rumah, mama Hwang, ibunda dari Hwang Yunseong.

Tetangga Minhee sejak kecil, juga serta merta menjadi kakaknya secara tidak langsung, karena Minhee anak tunggal, dia selalu ditinggal orang tua bekerja, mama Hwang bersedia mengurusnya dari umur tiga tahun, bersama Yunseong di sana.

Seiring berjalannya waktu Minhee selalu mengikuti arah kemana Yunseong melangkah, termasuk sekolahnya, mama Hwang bilang kepada Bunda Kang untuk mereka di masukkan ke sekolah yang sama, tujuannya agar Yunseong bisa menjaga Minhee kapanpun di mana pun.

Tapi karena perbedaan umur dua tahun, Yunseong lulus lebih dulu meninggalkan Minhee, mereka hanya bertemu setahun setelah itu berpisah kembali, tetapi tidak apa, Minhee selalu mengunjungi Yunseong tidak mengenal siang ataupun malam dia akan mengetuk pintu tanpa henti dan atau kalau tidak tahu diri meminta kunci cadangan di Mama Hwang

Yunseong membuka pintu dengan cepat Minhee lari masuk ke dalam, Yunseong menatap Mama Hwang yang sedang mengatur piring dengan tatapan 'Ngapain dia dateng malam malam begini?' dan beliau hanya terkekeh melihat anak tetangganya.

“Kak yusron tutup pintunya!” perintah Minhee sembari membuang diri ke kasur Yunseong dan mengobrak abrik selimutnya, Yunseong kesal tetapi dia tetap menutup pintu dan duduk di kursi depan meja belajarnya “Minhee gak belajar?”

Yunseong menatap buku-buku yang Minhee bawa malah dia jatuhkan ke lantai, "Gak, masih tahun ajaran baru, ngapain belajar.”

“Tapi izin ke bunda buat belajar kan? ayok belajar Hee.”

“Iya, tapi ngantuk, jangan kasih tau bunda ya, hari ini aja..” kata Minhee memohon tetapi dalam posisi rebahan, Yunseong menghela napas lalu mau tidak mau dia berkata “Iya deh, tapi bentar belajar dikit ya.”

“HOREEEEEE!!!!” anak itu bersorak riang, Yunseong harus berbohong lagi kali ini, setelah beberapa menit Minhee berguling-guling di kasur Yunseong merasa tidak tenang dan mengusak-ngusak kakinya di kasur, kepalanya menoleh menemukan susunan buku cetak Yunseong di meja yang sama dengan laptopnya menampilkan ketikan yang harus di print “Enak jadi anak SMA?”

“Biasa aja.” jawab Yunseong singkat, dia menatap Minhee yang menatapnya balik “Kakak, Minhee capek.”

“Kenapa?”

“Pelajaran smp susah bangetttttt aaaaaaaaaa mau gila rasanya.” kata Minhee sambil memegang kepalanya “Lo kesini aja besok, gue ajarin.”

“Iiih.. ngomongnya udah pake gue lo, kak Yunseong udah jadi anak SMA banget.” tunjuk Minhee yang tiba tiba bangun, Yunseong merasa salah tingkah, dia dan Minhee tidak pernah memakai bahasa gue-lo, bahasa itu terbawa ketika Yunseong bergaul dengan teman teman barunya, “Tapi bagus kok, keren, swag banget, Minhee suka.”

“Waktunya cukup ya, ayok belajar sekarang.” ajak Yunseong sembari memungut buku Minhee di lantai, anak itu panik, dia tidak mau belajar, otaknya terasa hampir meledak “Cepet banget.”

“Kalo gak belajar nanti kalo besar Minhee mau ngapain?”

“Mau nikah sama kak Yunseong!”

“Gak jelas”

_

Ucapan Minhee ketika berumur tiga belas tahun itu masih Yunseong ingat degan jelas, entah Minhee ingat atau tidak tetapi pertumbuhannya begitu baik Minhee benar-benar tidak pernah berpacaran setelah melewati jenjang sma, entah itu karena dia serius dengan ucapannya atau hanya sedang tidak ingin saja

Flower of the Story || HwangminiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang