Flower: Bye

260 39 7
                                    

@ricispektori





Pintu apartemen bernomor 404 terbuka. Menampilkan ruangan luas yang terlihat sepi. Mungkin karena jarang didiami oleh pemiliknya. Melangkah masuk lalu menyalakan sebagian lampu ruangan.

“Seong, barang-barangmu kutaruh sini ya.” Wanita berambut ungu di gerai menaruh banyak barang bawaan di meja ruang tamu lalu duduk bersandar di sofa. Sepertinya dia kelelahan.

Pria dengan panggilan seong itu menoleh. “Ada Thai tea di kulkas tuh, kalau mau abisin aja.” Sarannya sambil menunjuk ke arah dapur.

Tanpa berpikir panjang wanita berambut ungu itu segera bangkit dan menuju kulkas. Yang dia yakin isinya kebanyakan makanan beku, soda, susu yang entah basi atau tidak dan makanan tidak sehat lainnya. Tolong harap maklum karena sang pemilik rumah tidak bisa memasak.

Sementara itu sang pemilik ruangan melihat barang-barang yang dibawa. Ada beberapa baju yang dia bawa dari agensi hasil kiriman para fansnya. Karena nanti akan berguna di masa depan. Yang terpenting dia suka modelnya.

Tapi ada satu barang yang mengalihkan atensi. Sebuah buket bunga. Seingatnya dia tidak meminta untuk membawa pulang bunga tadi.

“Kak Hyewon! Kok ada bunga?” tanya Yunseong heran.

Hyewon muncul dari arah dapur sambil memegang botol berisi cairan hijau. “Aku yang bawa dari agensi tadi. Biar suasana rumahmu ga kelam.”

“Kelam gimana?” Yunseong bingung.

Hyewon memutar mata malas. “Sofa hitam, meja hitam, pintu setiap ruangan hitam, satu lemari isinya baju hitam. Masih bersyukur aku dinding ruangan ga hitam.”

“Kan warna hitam bagus, netral.”

“Terserah lah, terserah! Pokoknya ini bunga dipajang jangan sampe dibuang! Udah malem aku pulang dulu. Bye!”

Yunseong memandang dalam diam kepergian sang manager yang sudah dianggap seperti kakak sendiri. Seseorang yang sudah membantunya di dunia hiburan dalam 3 tahun terakhir. Setelah dipikir-pikir, benar juga sepertinya dia perlu sedikit warna di rumahnya.

Dia memandang buket bunga yang dia pegang. Lucu juga kalau dilihat-lihat. Baiklah dia akan memajang bunga ini sesuai apa yang tadi kakaknya bilang.

Tapi ini bunga apa? Bentuk bunganya berukuran kecil, dan berwarna pink dan putih.

Nanti sajalah Yunseong cari tahu. Sekarang lebih baik dia pergi tidur. Besok pagi masih ada pekerjaan yang menanti.








......










“Ok! Cut!”

Suara teriakan sutradara terdengar di seluruh ruangan. Hampir seluruh yang berada di ruangan akhirnya bernapas lega. Syuting pengambilan adegan music video berakhir.

“Nih, Seong, minum dulu.”

Yunseong menerima sebotol air mineral pemberian dari Hyewon. Satu teguk, dua teguk, bahkan tak terasa tersisa sepertiga. Ternyata cukup melelahkan juga hari ini.

Jika ditanya apakah dia jenuh? Tentu saja iya. Tapi daripada mengeluh, Yunseong lebih suka untuk menikmatinya. Mengikuti alur kehidupan sesuai takdir.

Jadwal hari ini telah usai. Maka tak ada alasan lagi baginya untuk berlama-lama di gedung ini. Selepas izin pamit dari semua kru juga managernya—dia bilang ingin pulang sendiri tanpa diantar. Yunseong turun hingga lantai dasar. Namun, langkahnya terhenti melihat seorang staff membawa banyak barang menuju tempat penyimpanan. Merasa penasaran, dia pun mengikuti.

Flower of the Story || HwangminiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang