.II

511 23 0
                                    

Tak disangka-sangka setelah kejadian nista yang mereka bertiga lakukan, mereka berakhir di Stark Tower dengan keadaan lemas tak terkecuali Wade yang masih terbawa suasana tegang pada bagian bawahnya. Entah apa yang dipikirkannya hingga pusaka miliknya tak kunjung menyerah untuk tetap berdiri tegak meski musibah dan kostum ketat yang dipakainya cukup sangat menghalangi.

"Hey sir ", sedari tadi remaja labil yang lelah dengan nafsu itu cukup penasaran.

"Apa tidak sakit? Milikmu terbuat dari apa?"

Sejujurnya Wade merasa sakit tapi ia cukup terangsang dengan rasa sakit ini.

"Sepertinya dia masochist nak" Tony menimpali dengan rasa heran.

Kembali ke 1 jam yang lalu..

"Ahh uhukk.. uhukk.., Daddhh uhukk.." Bengek bos? eh maap.

"Yes honey, milikku masih sangat keras."

"SERIOUSLY DUDE?" Kegiatan mereka kembali terhenti dengan gangguan dari orang yang sama.

"Hey, sejak kapan kau menjadi sedekat ini, kembalilah ke pintu tadi." Wade yang kaget dengan suara keras milik bapak tua itu pun langsung menyemprotnya dengan kata-kata. Sementara Peter masih sibuk dengan batuk -read:bengek- nya yang tak kunjung usai.

"BAGAIMANA BISA AKU KEMBALI KE PINTU TADI, BOKONGKU SUDAH SANGAT PANAS KARENA API YANG SUDAH MENGELILINGI KITA BODOH."

Wade pun tersadar dengan sekitarnya, segera ia melepas miliknya dari lubang kenikmatan sang submissive yang sudah lelah dengan batuknya, hingga ia hanya dapat pasrah menanti ajal.

Wade dengan spontan berdiri dan tanpa ia sadari kepalanya telah menyentuh langit-langit kamar yang hampir jebol karena api yang telah membara. Namun sesuatu yang buruk menimpanya, lebih tepatnya menimpa sang pusaka kebanggaan Wade. Langit-langit kamar yang beradu dengan kepala Wade membuat serbuk-serbuk kecil bersama percikan api di reruntuhan kecil itu tanpa sengaja menyentuh ujung miliknya yang mengacung tegak lurus bagaikan pedang 18 cm.

Tony yang melihatnya hanya bisa bersyukur dan sedikit ngilu, sedikit prihatin juga namun tertahan oleh rasa bersyukur yang besar karena tidak menimpanya. Sedangkan Peter segera berniat untuk mengobati benda kesayangannya, belum ia melakukan niatnya Peter sudah menutup matanya karena terlalu banyak menghirup asap.

Namun, di setiap kejadian pasti ada hikmahnya dan salah satu hikmah yang dapat disyukuri Wade ialah paha mulus Peter yang mengangkang tidak menjadi korban percikan api itu. Penisnya dapat melindungi Peternya.

Tbc..

Sebenernya ini cerita cuma oneshoot buat temen gw, tapi karna gw gabut mau lanjut aja dah.

Btw gw buat cerita all x eren. Yang suka mampir ke sebelah yap.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 02, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KOMA DAN TITIKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang