5

616 60 4
                                    

"duh yang habis jatoh, sini sini aku obatin" ledek olla dengan kepada vivi yang kini tengah tiduran dilantai kelasnya

"bacot ah diem" kesal vivi  karena dari tadi teman-teman nya meledek vivi tanpa henti.

tanpa sengaja tadi mereka mendengar percakapan adik kelas nya dikantin dimana mereka sedang menggibahi vivi yanh terjatuh karena tertabrak oleh oniel

"karma lu tu ngacir mulu keluar" ucap jessi ikut duduk di lantai

"cakep tapi wei zuzur" ucap vivi , dia pun mulai duduk disamping olla

"kok lu gabawa mobil sendiri?" tanya olla penasaran karena memang biasanya vivi membawa kendaraan sendiri

"temen lama nya kak beby sekarang tinggal bareng tarus tadi dia yang nganterin katanya gabut belum mulai masuk kuliah" jelas vivi dengan memejamkan mata, entah mengapa diri nya merasa sangat mengantuk

"dih gue si kalo jadi lo ogah, gabisa kemana-kemana" kompor jessi membuat vivi sedikit malah membahas nya

"kalo gue gadiancem juga gue gamau" jelas vivi membuat teman-teman nya mengangguk paham.

"gue juga ni lagi males banget sama nyokap, sodara gue baru aja sampe indo, terus nyokap nyuruh gue nemenin dia selama disini" uhar gita dengan pasrah

"sabar ya wahai para babu-babu ku" balas olla tengil dengan menepuk-nepuk pundak vivi dan gita yang berada dikanan kiri nya

"sialan lo" vivi menyentil pelan dahi olla dan membuatnya meringis

***********

"yailah gue kan gapunya nomor nya kak chika" dumel vivi sambil mengecek hp nya mencari kontak seseorang

"lama banget sialan" omel nya lagi, sudah hampir setengah jam dia menunggu chika untuk menjemputnya

TINN

yaps mobil milik nya kini sudah berada tepat tak jauh dari nya dengan  bidadari sipembawa mobil itu.

Brakk

suara pintu mobil yang ditutup sangat kencang oleh vivi membuat chika merasa tidak enak, dia lupa jika jalanan ibu kota ini begitu macet hingga membuatnya telat menjemput adik dari sahabatnya ini

"maaf ya vivi tadi macet banget jalanannya" chika menghadap vivi dengan muka memelas

"ga di maafin" balas vivi dengan muka masih kesal nya

"aku lupa tadi jalanan disini macet" chika malah mengikuti vivi memasang muka bete yang terlihat sangat menggemaskan

"sekali lagi maafin aku ya vivi" lanjut chika dengan mengelus pelan rambut vivi

deg deg deg

anjir sialan batin vivi tidak kuasa menahan kecantikan dari bidadari yang tengah menatapnya dan bahkan mengusap lembut rambutnya

tahan ayo wahai anak muda batin nya dengan mengelus ngelus dada nya tanpa dasar

"eh dada kamu sakit vi?" tanya chika reflek ikut memegang dada vivi dengan khawatir, membuat vivi mematung kaget

"eh lepas" ucap vivi mulai dasar lalu menepis tangan chika membuatnya semakin gerogi

"eh maaf hmm itu dada kamu ga kenapa-napa kan?" tanya chika chika tak enak tetapi dia tetep harus tenang

"gapapa" jawab vivi cepat memalingkan wajah nya , dia merasa malu

"yaudah kalau gitu" jawab chika yang kini sudah tidak menatap vivi, dia pun mulai menjalankan mobil nya

didalam mobil ini hanya ada kecanggungan dengan vivi yang sedari tadi mulai overthinking

**********

"vivi aku tadi nyoba masak nasi goreng, kamu cobain ni" ucap chika dengan memberikan sepiring nasi goreng kepada vivi

mereka berdua kini telah berada dirumah lebih tepatnya di ruang tv, dengan vivi yang sedang bermain hp dengan tv menyala, sedangkan chika baru saja datang menbawa 1 piring nasi goreng

tadi diperjalanan vivi mendapat pesan dari beby, bahwa dirinya harus menemani chika jika tidak ada diri nya, biasanya dia akan langsung masuk kedalam kamar dan tidur namun karena lagi-lagi ancaman beby mau tak mau dia menuruti perkataan kaka nya itu

"sini kebetulan gue laper banget" ucap vivi langsung menyambut piring yang diberikan chika

happ

"anjing ini apaan!" ucap nya setengah berteriak langsung berlari kearah westafel yang tak jauh dari ruang tv

chika yang panik pun langsung berlari menyusul vivi

"ini gue masih hidup kan" ucap vivi dengan mengelap bibir nya yang basah

"vivi kamu gapapa? minum dulu ini" ucap chika memberikan segelas air putih

gue pikir ni bidadari bisa masak dari tampang nya si bisa, tapi ternyata dugaan gue salah batin vivi yang sedang meminum
air putih pemberian chika

"hmm tadi ada tai cicak di nasi nya, mending dibuang aja deh kak" jawab vivi berbohong dia sedikit tak enak jika harus bilang makanan yang di bikin chika rasanya seperti muntahan kucing

"eh serius vi? duh masf banget yaudah habis ini aku masak lagi ya"

"JANGAN!" teriak vivi menahan lengan chika yang sepertinya hendak ke dapur untuk memasak kembali

"eh kenapa vi?" tanya chika kebingunan

"eh ini hmm kak chika gaboleh masak" ucap vivi cepat, chika menaikan alis nya melihat vivi menunggu jawaban selanjutnya

"iyy yaa gaboleh kecapean kak chika nya" jawab vivi ragu

ngomong apasi anjir gue batin vivi

"masak kaya gini doang mah gacape kok" ucap chikq tersenyum sangat manis, dia merasa senang diperhatikan oleh vivi seperti ini

"eh anu kak sama kak beby kak chika gaboleh masak nanti aku yang kena kalau kak chika kecapean" ucap vivi berbohong, dia sudah bisa mengendalikan dirinya

"plis jangan ya kak" ucap vivi dengan memohon menatap chika

"terus nanti kamu makan apa?" tanya chika dengan muka yang sedikit datar(?)

"loh kan ada bi anum, biasanya juga dia masak" jawab vivi

"bi anum tadi siang izin pulang kampung, makanya aku tadi masak" jelas chika dengan

"yaudah kalo gitu kita makan diluar, ayo" ucap vivi dengan berjalan menggandeng tangan kiri chika, sedangkan tangan kanan chika membawa air putih

"eh" reflek chika yang diam-diam tersenyum

mereka pun berjalan keluar rumah dengan vivi yang masih menggandeng tangan chika

"vi kamu ga ganti baju dulu?" tanya chika memberhantikan vivi

"eh bau ya?" tanya vivi dengan mencium baju seragam nya

"yaudah gue ganti baju bentar ya kak hehe" ucap vivi dan langsung berlari

buugghhh

"sialan"

"vivi"



hai haiii

silahkan tinggalkan sarah teman-teman ^^









kang vv Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang