semalam beby membawa vivi untuk memeriksa kaki nya, alhasil hari ini vivi tidak akan masuk sekolah terlebih dahulu
sebenarnya vivi sudah tidak merasa sakit seperti sebelumnya namun dia beralasan kaki nya masih sangat terasa sakit sehingga beby mengizinkan vivi untuk tak masuk sekolah
"jangan banyak tingkah dirumah. nanti gue kesekolah lu buat izin" ucap beby yang kini sedang berada dikamar beby, tadi beby menyempatkan kekamar vivi untuk melihat kondisimya yang sebenarnya sudah tidak apa-apa
"jangan nyusain chika, awas lu ya" ujarnya lagi dan berlalu keluar dari kamar vivi
"yes yes yes" ucap vivi pelan dengan bersemangat
"gapapa sekali-sekali lu bolos vi" ucapnya lagi kepada dirinya sendiri dia beranjak dari tidur nya dan berjalan kearas meja untuk mengambil handphonenya
"vi aku boleh masuk?" ucap chika dari luar kamar
"mampus" ujar vivi panik, dia langsung berlari menuju kasurnya dan merebahkan dirinya
"masuk aja" teriak vivi merasa sudah aman
"tadi beby nyuruh aku buat nanya kamu mau sarapan apa?" tanya chika yang kini sedang berdiri didepan pintu yang sudah kebuka
"mau aja deh lo disuruh-suruh kak beby, jangan mau jadi babu nya" ucap vivi asal, membuat chika terdiam
"eh kak m mmaf gue ga maksud" ucap vivi panik
"ah bego banget ni mulut gabisa direm" ucap nya lagi dengan menepuk-nepuk kencang bibirnya, namun hal itu membuat chika tertawa kecil
"gapapa kok, lagian aku gabut jadi kamu mau apa? biar aku ambilin" tanya chika lagi membuat vivi berfikir
"apa aja deh yang ada" jawab vivi yang sebenarnya tidak lapar
"yaudah tunggu ya" ucap chika lalu berjalan keluar tak lupa dia menutup kembali pintu kamar vivi
your mom calling..
"tumben" ucap vivi cepat, dia langsung menggangkat telfon nya
"kaki kamu gimana? udah mendingan?"
"masih sakit makanya aku ga sekolah"
"makanya jaga diri kamu baik-baik, ini udah kesekian kali nya ya mama denger kamu jatuh dari tangga"
"aku males kalau mama cuma mau marah-marah doang"
"vivi.."
"mama kapan pulang?"
"bulan depan mama pulang"
"gabisa pulang dulu buat jenguk vivi?"
"vivi pekerjaan mama disini masih banyak sayang"
"gausah sayang-sayangan"
"kok kamu gitu? mama kan udah selalu jelasin kekamu"
"ya emang pada kenyataannya mama gasayang aku"
"mama sayang banget sama kamu nak"
"ga, mama cuma sayang sama pekerjaan mama"
"mama kerja untuk kamu vivi"
"tapi mama gapernah ada untuk aku"
"vivi.."
tuttttt
vivi memutuskan telfonnya sepihak dia sedari tadi sudah menahan diri untuk tidak menangis namun sayangnya dia tak berhasil air matanya sudah mulai keluar
"emang enak hidup kaya, tapi ya ga gini juga" ucap nya miris dengan menatap nanar handphonenya
"bahkan gue udah lupa rasa masakan nyokap gue sendiri" ucap nya lagi
tanpa disadari vivi dari tadi chika sudah berada didepan pintu kamar vivi dengan nampan berisikan segelas susu dan bubur yang tadi dibeli oleh beby, dia teringat akan orang tua nya yang sudah tak ada
chika sedikit ragu untuk mengetuk kamar vivi
"duh masuk ga ya" ucap chika pelan dengan menatap pintu kamar
"vivi, aku boleh masuk?" ucap chika ada akhirnya
"masuk kak chika" jawab vivi dari dalam kamar, chika pun langsung membuka pintu itu dengan perlahan, terlihat mata sembab vivi
"vivi ada apa? kaki kamu sakit lagi ya? aku telfon beby dulu ya" ucap chika berpura-pura panik agar vivi mengiranya kalau dia baru saja datang
"eh ngga kak ini tadi kecolok mata gue" ucap vivi cepat berusaha meyakinkan
"beneran gakenapa-napa?" tanya chika malah membuat vivi terdiam dan menundukan kepala
"hikksss" tiba-tiba saja vivi mengasih chika langsung mendekatkan dirinya dengan duduk disamping vivi dengan tangan nya yang memenang pundak vivi
"numpang sebentar" ucap vivi pelan dan langsung memeluk chika dari samping
chika yang mengerti akan kesedihan vivi membiarkan vivi memeluk dirinya namun entah mengapa lagi-lagi jantungnya berdegub kencang
sudah tak terdengar tangisan dari vivi ternyata vivi tertidur dipelukan chika, chikapun langsung merebahkan tubuh vivi pelan
"mamah jangan kemana-mana" ucap vivi tak sadar dia menarik tangan chika untuk merebahkan dirinya disamping vivi
"duh" ujar chika pelan yang kini pinggangnya sudah dipeluk erat oleh vivi, chika tak merubah posisinya dia kini sedang menatap langit-langit atap
vivi semakin mengeratkan pelukannya tanpa sadar chika merasa nyaman dipeluk oleh vivi dan dia pun ikut terlelap dengan posisi seperti ini, padahal sekarang masih pukul 9 pagi, namun kedua nya tanpa sadar kembali terlelap