Baca ff sayah nggak gratis yaahhh.. bayar pake vote 😚😚😚
♡♡~~~♡♡
Setelah menyelesaikan urusan di Negeri Wano, bajak laut Topi jerami kembali berlayar mengarungi lautan dunia baru untuk meneruskan petualangan mereka mencari One Piece.
Saat ini seluruh anggota bajak laut topi jerami sudah berada di atas kapal. Mereka telah siap untuk petualangan berikutnya yang lebih menantang. Luffy, Zoro, Sanji, Nami, Usopp, Robin, Chopper, Brook, Franky dan Jinbei berdiri di dek depan Sunny Go untuk memberikan salam perpisahan kepada para penduduk Wano yang sekarang tengah berjejer di pinggir pantai untuk melepas kepergian pahlawan mereka.
"Luffy... Minna... arigatou." Kata Momonosuke terisak. Ia berdiri tegap di barisan paling depan bersama Kinemon dan anggota Akazaya lainnya. Ia berusaha untuk bersikap tegar layaknya seorang pria dewasa, namun ia tetap tidak bisa menahan cairan asin yang memaksa keluar dari matanya. Sebagai keturuan klan Kozuki, ia berhak menyandang gelar Shogun.
"Jane... Mattane... shishishi." teriak Sang kapten bertopi jerami sembari melambaikan tangan pada semua orang di pantai diikuti dengan tawa khasnya.
Suasana haru menyelimuti perpisahan itu. Di antara para kru bajak laut topi jerami hanya Luffy yang bisa memperlihatkan tawa lebar, sedangkan yang lainnya hanya memperlihatkan senyum tipis bahkan Franky dan Usopp terlihat sampai meneteskan air mata. Mereka merasakan perjuangan yang luar biasa ketika berada di negeri para samurai itu. Apa yang telah mereka lewati selama di Wano akan menjadi awal tahap baru yang lebih menantang untuk petualangan mereka.
Zoro berdiri tepat di sebelah kanan Luffy. Ia melipat kedua tangan di dada dan tersenyum nyengir. Ia yang merupakan pendekar pedang, merasa bahwa Wano adalah rumah baginya. Di sinilah Zoro dapat melihat langsung kehebatan para pengguna pedang, jadi tidak heran jika ia menganggap bahwa Wano adalah tempat terindah yang pernah ia singgahi. Diam-diam, pria berambut hijau itu berjanji dalam hati untuk bisa pulang kembali ke Wano.
Adalah Nico Robin, Sang arkeolog yang berdiri di antara Zoro dan Brook. Terlihat sebuah senyuman anggun tersungging di bibir merah jambunya. Rambut hitamnya yang bergelombang melambai-lambai tertiup angin, memaksa jari jemarinya untuk menyisipkan beberapa helai rambut yang mengganggu pandangannya ke belakang telinga. Ia juga tidak bisa menahan air mata haru. Fakta bahwa Wano adalah negeri pembuat poneglyp membuatnya semakin mengagumi negeri itu. Di negeri Wanolah batu-batu itu di buat. Batu yang selama ini ia pelajari, batu yang selama ini ia cari, batu yang membuatnya bersemangat untuk hidup.
Jika boleh, Robin ingin sekali kembali ke negeri itu setelah perjalanannya selesai. Ia ingin mengajarkan ilmu tentang poneglyp pada generasi penerus Wano. Ilmu itu adalah ilmu dari leluhur Wano yang terputus ke generasi selanjutnya sejak kematian Kozuki Oden. Dan ia yang diketahui sebagai satu-satunya orang yang bisa membaca poneglyp saat ini, merasa memiliki tanggung jawab untuk melestarikannya.
Zoro + Robin = Oden, pendekar pedang yang bisa baca poneglyp. (Cocokologi teroooosssss wkwkwkkwk 🤣)
Di samping kiri Luffy, ada Nami yang tengah memegang sebuah peta di tangannya. Sang Navigator itu juga terlihat begitu berat meninggalkan Wano. Mata coklatnya berkaca-kaca dengan sebuah senyum simpul tertahan di bibir mungilnya. Ia juga tengah menyiapkan mental untuk kembali menggunakan keahliannya mengarungi lautan dunia baru. Tanggung jawab terdekatnya sekarang adalah membawa seluruh kru keluar dari perairan Wano dengan selamat.
Sanji berdiri di antara Nami dan Chopper dengan tangan kiri di pinggangnya dan tangan kanan memegang sebatang rokok. Ia terlihat tenang dan hanya menyunggingkan senyum tipis. Daripada bersedih karena meninggalkan negeri samurai, ia lebih merasa senang karena akhirnya dapat kembali berlayar dengan seluruh Nakama Topi jerami secara lengkap. Ia sudah lama merindukan suasana kapal yang selalu berisik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebatas Nakama | Zorobin
Fanfictionskuel dari fanfic sebelumnya yang berjudul "petualangan Zorobin" Disclaimer : One Piece hanya milik Oda-sensei Update suka-suka