Aku Untung Kamu Untung

319 30 3
                                    

 Aku Untung Kamu Untung 


"Kamu tahu simbiosis mutualisme, Sasuke?" Tanyanya kepadaku

*****

Kusangka jika dia tidak akan datang. Ternyata tebakanku salah, dia datang ke kafe. Dari balik kaca pintu kafe, terlihat dia sedang berjalan menuju ke kafe. Mini dress merah hati yang dikenakan sungguh bertolak belakang dengan  kulit putihnya. Lagi - lagi kedua mata ini, tersihir dengan pesonanya. 

Sepatu hak tinggi warna hitam, membuat kedua kaki jenjangnya terlihat seksi. Rambut panjangnya diikat kebelakang tidak rapi. Menyisakan anak rambut yang berjatuhan di wajah. Dua matanya ditutup oleh kaca mata hitam bentuk lingkaran. 

Pintu kafe didorong, beberapa pasang menatapnya takjub, begitu juga denganku. "Cantik.." batinku 

Kedua kakinya memakai sepatu hak tinggi, saat berjalan diatas lantai menimbulkan bunyi berderit - derit. Berdiri didepan meja barista, mengetuk - ngetuk meja, mengode agar aku mendekat. Tapi, pekerjaanku belum selesai. Maka, rekanku Sai yang melayaninya.

"Aku mau satu caffe latte.." pintanya 

"Baik, nona" sahut Sai yang bertugas 

Dia membuka kaca mata hitamnya "Aku gak mau dibuatkan olehmu, harus dia" katanya sambil menunjukku 

"Tapi, Sasuke sedang sibuk, nona.." kata Sai 

"Akan aku tunggu.." ucapnya 

Dia duduk di sofa paling pojok. Memilih tempat yang tenang dan nyaman. Kulihat ia terus menatap keluar jendela, entah apa yang dipikirkan atau dipandang. Dari samping, ia tetap terlihat bagaikan dewi musim semi. 

"Jangan dilihati terus, kasihan dia sendirian sejak tadi" Sai mencolek pinggangku 

"Aku masih menyelesaikan pesanan pelanggan yang lain, biarkan dia menunggu" sahutku 

"Biar aku yang menggantikanmu.." tawar Sai 

"Gak mau, pelangganku sudah cocok dengan cita rasaku" ucapku 

"Hanya tinggal dua americano dan dua cappucino. Barulah dia.." imbuhku

Dari balik meja barista, kulirik dia masih duduk santai di sofa. Kedua tangan bersedekap, punggungnya bersandar santai, dan kaki menyilang. Kaca mata hitamnya pun tidak dilepas, walaupun di dalam kafe. "Apakah dia sedang tidur.." batinku 

Setelah menyelesaikan pesanan. Barulah, kubuatkan dia caffe latte. Aku ingin membuatkannya caffe latte paling enak, dengan hiasan bunga sakura di atasnya. Pertama, giling biji kopi agar menjadi espresso atau bubuk. Setelah itu memuat foam atau busa, dengan memanaskan susu di atas api kira - kira 50 hingga 55 derajat celcius atau setara dengan 3 hingga 4 menit. 

Untuk menciptakan kualitas rasa kopi yang pas dan nikmat, dibutuhkan manajemen waktu yang tepat. Setelah susu panas, tuangkan ke dalam mesin french press. Lalu pompa agar menjadi foam. Setelah foam sudah siap, tuangkan ke cangkir yang berisi espresso. 

Untuk menggambar latte, terdiri dari dua cara yakni iching (menggunakan pen art) atau milk jug (menuangkan foam susu ke cangkir kopi yang diposisikan miring). Aku lebih suka menggunakan teknik iching pena art. Gambar yang di hasilkan bisa lebih bervariatif. 

"Selesai.." kataku

Secangkir caffe latte dengan hiasan bunga sakura diatasnya. Kuraih gawai didalam saku baju apron, kutekan ikon gambar kamera didalam ponsel. Sebelum kusajikan kepadanya, aku biarkan semua orang yang ada di dunia maya untuk mengetahui kopi sakuraku. 

Membawa secangkir caffe lattenya, membuat jantung dag dig dug, bagaikan akan diuji saat ujian. Kuletakkan cangkir diatas meja, tapi dia tidak merespon. Tetap duduk tenang seperti posisi semula. 

My Boss My Wife Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang