Hopeless

19 4 0
                                    

"maaf ya aku telat tapi ini udah dijalan kok"

......

"sampaikan ke Minhee aku usahakan tepat waktu"

.....

"love you to" Minah tersenyum dan kembalu melajukan mobilnya meninggalkan area kantor polisi.

Minah menilik keluar mobilnya dan terlihat langit yang mulai mendung, bahkan sang suami tadi bilang bahwa dirumah merrka sudah hujan.

Memang rumah Minah dengan tenpat kerjanya sedikit jauh, dan ia memang hanya pulang tiga hati sekali.

Namun karna hari ini adalah hati spesial untuk putra bungsunya ia rela untuk nekat pulang sore ini untuk merayakan ulang tahun putranya tahun ini.

"hah...mungkin jika pelan-pelan tak apa" Minah dengan perlahan mulai menghidupkan mobilnya dan menjalankan nya dan mulai mrnjauhi perkantoran itu.

Minah menyalakan musik dari radio nya agar sedikit membunuh kesepian yang ada didalam mobil, tak selang lama benar saja hujan mulai jatuh rintik demi rintik hingga akhirnya hujan semakim deras diiringi angin sedikit kencang.

"hujan mulai turun deras, apa aku lewat jalan pintas saja" monolog Minah lalu dengan keputusan nya ia pun berbelok kearah jalan yang sedikit sepi yangbdiketahui sebahai jalan pintas namun melewati hutan yang sedikit lebat.

Minah menjalankan mobilnya dengan kecepatan sedang karna mengetahui diluar cuaca yang kurang mendukung dan meminimalisir terjadinya sesuaty yang buruk.

Minah terus menjalankan mobilnya dijalanan yang sangat sepi itu bahkan hari mulai menggelap mungkin hanya ada mobil Minah saja yang meleati jalanan itu.

Minah menoleh saat suaminya kembali menghubunginya, ia tak mengangkatnya namun memutuskan untuk segera melajukan mobilnya lebih kencang.

Tanpa Minah sadari sedari tadi ada sebuah bayangan yang tak terlalu terlihat mengikuti mobil itu dan semakin dekat saat Minah memasuki area hutan.

CKITTT....

Minah mengerem saat tiba-tiba ada sebuah rusa menyebrang dengan tiba-tiba, Minah menatapnya dan mengikuti arah lari rusa itu.

Minah menggeleng dan kembali menghidupkan mobilnya, namun beberapa kali Minah menghidupkan mobilnya, mobil itu tak mau menyala dan tiba-tiba mogok.

Minah menghela nafasnya kasar, lalu melihat bahwa diluar juga masih hujan dengan deras, ia meraih ponselnya yang ada di dashboard mobil dan mengerang frustasu saat melihat bar signal nya yang terlihat merah tanpa adanya barisan disana.

Minah meraih payung yang ada diu bangku belakang dan memutuskan untuk keluar dari mobilnya dan melihat ada apa dengan mobilnya ini.

Seketika hujan menghujani Minah, bahkan payungnya seketika terbalik saat ia keluar dari mobilnya karna tertiup angin.

Minah mendengus frustasi karna badannya yang sudah basah total dan semakim dingin karna angin yang cukup kencang.

Minah segera berjalan kedepan mobilnya dan membuka kap itu, ia melihat lihat apa yang sebenarnya menjadi masalah karna jujur ia juga tidak mengerti tentang permesinan seperti ini.

Minah mencoba mengutak atik mesin itu sebisa nya dan semengertinya walau entah apa yang ia utak atik juga ia tak mengerti.

"awww..." pekik Minah saat ia tak sengaja memegang mesin yang terasa panas, Minah mengibaskan tangannya dan meniupnya dan mendengus kesal.

It FollowsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang