Keesokan harinya, aku masih berusaha untuk mendatangi Oikawa ketika ia latihan voli. Perlahan aku masuk ke ruang olahraga, Iwaizumi-kun melihatku dan menyambutku.
"(Firstname)-chan, kau pasti ingin menemui si Kusokawa itu, kan?" Tanya Iwaizumi-kun.
Aku mengangguk. "Iya. Apa aku akan mengganggunya?"
Ia menggeleng. "Kurasa, sih tidak. Cobalah mendatanginya."
Aku mengangguk, lalu mencoba mendatangi Oikawa yang sedang berlatih jump serve. Tapi, sepertinya aku tidak terlalu memperhatikan bola itu. Dan...
BRAKKKK
Aku terkena bola servis Oikawa. Aku terjatuh. Kepalaku sangat pusing karena benturan keras tadi. Pandanganku mengabur, tapi aku masih bisa melihat Iwaizumi-kun yang berlari mendatangiku.
"Kau tak apa?" tanyanya. Dengan sisa kesadaranku aku mengangguk.
Oikawa memandangku datar lalu membantuku berdiri.
"Bukankah aku sudah bilang padamu untuk mendukung saja? Kenapa kau keras kepala? Tidak perlu mendatangiku tiap latihan seperti ini! Kan, kau sendiri yang kena akibatnya," ucapnya dengan nada marah. Aku terkejut, tidak menyangka Oikawa akan memarahiku.
Rekan setimnya memandang Oikawa tajam. Seakan mengatakan, "Oikawa bodoh!" Tapi, Oikawa tidak peduli.
Aku mencoba mengumpulkan kesadaranku, lalu aku memberikan botol dan kotak makan berisi milk bread kesukaannya yang terjatuh disampingku pada Oikawa.
"Ambil, aku hanya ingin menyerahkan ini. Semangat latihan! Semoga kau berhasil," ucapku, lalu berlari keluar dari ruang olahraga. Tapi, kesadaranku berkurang ketika sampai di koridor kelas. Tiba-tiba semuanya gelap.
Author POV
Oikawa menatap kotak bekal dan sebotol air minum di tangannya. Ia jadi sedikit merasa bersalah pada pacarnya itu.
Iwa-chan alias Iwaizumi menatap ganas pada Oikawa. "Baka Kusokawa!"
Iwaizumi menarik kerah baju Oikawa dan menghajarnya satu kali. "SETIAP KAU LATIHAN DIA SELALU MENDATANGIMU, BAKA! Tapi, dia selalu kembali lagi ketika melihatmu bersama fansmu. Dia selalu membuatkan bekal untukmu, kau tahu? Namun, dia tidak pernah berhasil memberikan padamu!"
Oikawa terkejut. Ia tidak tau jika (Name) selalu melakukan itu. Pasti (Name) sangat sangat kecewa. Tapi, kenapa ia tidak mau jujur pada dirinya kalau ia menyimpan rasa kecewa itu?
Tanpa pikir panjang, Oikawa Tooru berusaha mengejar (Name) yang tadi keluar dari lapangan olahraga. Tak lama, Oikawa menemukan (Name) yang tak sadarkan diri di koridor.
"(Name)-chan! Daijōbu?" Oikawa berusaha menggoyangkan tubuh (Name), tapi itu tidak berhasil.
Kemudian, Oikawa menggendong tubuh (Name) ala bridal style menuju UKS. Oikawa sangat khawatir. Ia merasa bersalah, sangat. Lu telat ****** !! - Author.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sorry | | Oikawa Tooru X Readers
Fanfiction"Terimakasih kau sudah mau bersamaku, orang yang tak pernah luput dari banyak kesalahan ini." © creds; haruichi furudate