Seungdeul

211 10 2
                                    

Jam menunjuk keangka sebelas lebih empat puluh lima menit. Pria tinggi berlesung pipi itu sudah menghabiskan kurang lebih lima jam waktunya di dalam studio pribadi miliknya yang berada dikediamannya. Dia melirik kalender yang terpajang di depan meja kerjanya, lalu tersenyum tipis dan akhirnya memutuskan untuk beranjak dari kursinya dan keluar dari studio tersebut.

Oh iya. Pria itu bernama Seungwoo, Han Seungwoo. Pria berumur 35 tahun yang bekerja sebagai produser musik di agensi ternama.

Kembali lagi. Pria itu, Seungwoo. Membuka pintu studionya dan berjalan kearah tangga untuk naik ke lantai dua rumahnya. Terus berjalan sampai dia berhenti dan berdiri di depan salah satu pintu berwarna putih. Dia menghela nafas sebentar, lalu mendorong pintu tersebut dengan sangat perlahan. Kepalanya dia masukkan sedikit untuk melihat, apakah pria manisnya masih terjaga atau sudah tertidur.

Seungwoo tersenyum. Ternyata prianya sudah tertidur dengan lucu. Selimutnya melilit tubuh rampingnya seakan akan dia benar benar kedinginnan dalam tidurnya.

Seungwoo pun menutup kembali pintunya dan berjalan turun untuk pergi ke dapur. Seungwoo mempersiapkan kue yang sudah dia beli tadi di meja makan. Seungwoo menyembunyikan kue tersebut di rak paling atas dan menguncinya. Kuncinya tentu ia bawa, supaya pria kecil itu tak melihat. Oh, Seungwoo juga mempersiapkan lilin bertuliskan 27 di sana dan meletakkannya di tengah kue.

Seungwoo pun melirik jam yang bergantung dengan apik di dinding dekat pintu masuk. Sudah sepuluh menit berlalu berarti lima menit lagi menuju pukul dua belas tepat.

Seungwoo berjalan menaiki tangga kembali dan tak lupa juga mematikan lampu dapur. Membuka kamar tersebut lalu duduk disisian ranjang dengan pelan. Menatap wajah pria manis yang sedang tidur di singgasananya tersebut memang tidak akan lelah. Wajah itu tetap terlihat indah, saaangat indah. Sebenarnya dia tidak tega membangunkannya, tapi bagaimana lagi? Dia harus.

"Miniyaaa~. Bangun sayang"

Ucap Seungwoo sambil mengusap halus surai lembut itu. Tak bergeming, Seungwoo mendekatkan wajahnya pada kening pria tersebut, mengecupnya lalu berpindah pada telinganya.

"Baby, Bangun dulu yuk. Kakak mau ngomong"

Eungh....

Berhasil. Pria yang dipanggil Mini tadi sepertinya merasa terganggu dan berakhir melenguh seperti bayi baru bangun. Pria itu mengepalkan tangannya lalu mengerang dan merengangkan tubuhnya sebentar. Mata cantik tersebut belum mau terbuka tetapi sang empu sudah mulai mendudukkan tubuhnya. Pada saat tangannya akan mengucek mata cantiknya tersebut. Seungwoo menghentikannya sambil tertawa gemas melihat tingkah laku pria tersebut. Seperti bayi. Ugh, Seungwoo gemas sekaliiii.

"Jangan di kucek sayang. Nanti sakit. Sini, kakak cium aja ya"

Cup..cup..cup

Seungwoo mencium kedua kelopak mata tersebut lalu terakhir keningnya. Agak sedikit lama. Tapi tak apa. Toh dia berhasil, pria tadi membuka matanya lebar lebar karena dia kaget dan agak sedikit malu.

"Kak iiih~"

"Hahaha, Sudah bangun?"

"Nggak nih masih tidur"

"Hahaha, Maaf ya sayang. Jangan marah. Liat Kakak dulu sini"

Pria tersebut pun kembali menatap Seungwoo setelah tadi dia berpura pura memejamkan matanya lagi.

"Ada apa kak?"

"Selamat ulang tahun suami kecilnya Kakak. Ingat selalu kalau tahun tahun kedepan masih panjang dan Kakak masih ingin lihat kamu yang menjadi semakin lebih baik dari sekarang, Seiring bertambahnya usia"

Kang MinheeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang