Part 2 : Ajakan

50 1 0
                                    

Lanjut di ruang BK, mereka berenam saling menyalahkan satu sama lain karena kejadian ini yang pada akhirnya membuat mereka saling meminta maaf dan pada akhirnya menyatu sebagai sebuah pertemanan yang berujung pada sebuah kejadian tak terduga.

"Jadi gimana ini awalnya, kenapa pada ribut di Kantin?, sudah mau masuk bukannya balik ke kelas, kalian malah ribut" tanya Guru BK yang bingung terhadap mereka berenam

"Si Meizia bu, tadi kan saya memasang poster iklan di mading dekat Kantin, dia sama Trixie dan Arabella tiba-tiba dateng terus ngerobekin poster saya Bu, bukannya minta maaf, si Meizia malah ngajakin saya berantem Bu, yaudah saya lawan, dia juga suka ngebully orang Bu" kata Virgin dengan tatapan kesal melihat Meizia

"Lagian, ini kan sekolah, lu ngga bisa seenaknya memasang iklan disini, lu harusnya tau diri dong, aduh duh" balas Meizia dengan kesal sambil menahan sakit di perutnya

"lah apaan si, siapa yang ngelarang, gaada, emang lu nya aja yang pengen ngejatuhin harga diri orang, duuh" jawab Virgin yang menahan sakit mulutnya yang hampir berdarah karena Meizia

"sudah sudah, kalian ini, gaada yang bener semuanya, Ibu kecewa dengan kelakuan kalian, harusnya perempuan itu menjaga aura feminimnya, bukan malah berantem di Sekolah, mau jadi jagoan kaliaann berdua?? Hah?? "tanya Guru BK yang kesal dengan sikap Virginia dan Meizia

"Ini juga bu si Dovani, bukannya misahin kita malah bikin taruhan, mana taruhannya gak nanggung nanggung lagi" lanjut Virgin sambil menunjuk Dovani,

"Lah maaf ya gua juga gak sengaja ngeliat kalian berdua di koridor, lagi seru juga, kapan lagi ngeliatin cewek ribut, betul kagak sob" tanya Dovani pada teman-temannya
"Betul" kata Gede dan Azriel
"Kagak" kata si Rasyid yang seolah membuat Dovani, Gede dan Azriel kesal
"nah itu tau si Rasyid" kata guru BK mereka di sekolah
"ah gaasik lu syid" kata Dovani
"parah lu sob" kata Azriel
"yailah masih aje bocahnye"kata Gede,
perkataan Gede yang berbeda pendapat sama si Rasyid membuatnya takut dengan kelakuan mereka yang mungkin akan kembali seperti dulu
"Iya bu maksud saya Betul" lanjut Rasyid yang tiba-tiba merubah pendapatnya
"gimana sih tadi katanya nggak? Kamu ini ya" tanya Guru BK ini dengan nada kesal juga kecewa dengan Arsyid
"ini jadi awalnya gimana, kalian berdua bisa ribut? Hah?" tanya Bu Ralina guru BK kelas 12 di SMU Avokas,
"ya tadi kan saya udah ngomong Bu, ibu dengerin gak sih hah?" tanya si Virginia dengan nada kesal juga marah
"Woy santai santai buset dah ngegass" kata Azriel
"kacaw" kata Gede dan Arsyid
"Kamu kalo ngomong ke Orang Tua kamu begitu ya Virgin? Nggak sopan!" lanjut kata Bu Ralina yang membalikan perkataan Virgin dengan kesal juga
"Bu maaf, kan si Virgin yatim piatu bu" kata Dovani yang tiba-tiba merasa tidak enak dengan Virgin

Dengan fakta bahwa Virgin tidak mempunyai Ayah dan Ibu membuat Meizia menjadi bersimpati dengan Virgin dan menyesal sudah membully Virgin, tetapi Meizia belum siap berminta maaf, hanya berfikir dalam hati mengapa ia bisa melakukan itu

"Wah Parah" lanjut Arsyid, Gede dan Azriel berkata barengan dan seolah makin membuat suasana semakin panas, gak lama kemudian Virgin menangis pelan sambil nunduk menutupi muka pake bantal sofa di Ruang BK,
"Eh iya maafin Ibu Vir, maaf banget, ibu nggak tau, maaf deh maaf"
"Wayuluh bu, nangis kan anak orang" kata Gede sambil manasin suasana
"Asli" kata Dovani, Azriel dan Arsyid yang berkata barengan lagi

"Yasudah kali ini ibu maafkan, tapi sebagai hukumannya, kalian nggak boleh ikut pelajaran sekarang dan sebagai gantinya ibu kasih waktu untuk merenungi masalah kalian sampai pulang," lanjut Bu Ralina dengan nada pasrah dan memaklumi mereka berenam sambil berjalan keluar Ruang BK
"Serius bu? Enak dong gak belajar" tanya Gede yang merasa senang,
"Iya nanti pulang Tas Sekolah kalian ambil sendiri ya" jawab Bu Ralina sambil menutup Pintu
"Siap bu" kata Dovani dan teman-temannya ber 4,

Kemudian beberapa saat Ruang BK menjadi sepi dan gak lama kemudian, "Trus gimana nih, gak ngapa ngapain kita?" tanya Azriel
"Vir, gua minta maap deh, gua salah banget ya?" tanya Meizia dengan nada tulus meminta maaf,
"Diem ah" jawab Virgin yang seolah marah sambil menangis dalam umpatan wajah dari bantal sofa
"Gua minta maap tulus kok, mulai besok gua janji gabakalan temenan lagi sama Ara dan Trixie, mana ada temen ninggalin temen pas lagi ada masalah" balas Meizia dengan kembali memohon maaf kepada Virgin
"Tuh tau" celetuk Gede yang membuat Meizia makin kesal terhadapnya

"Yaudah deh sebagai permintaan maaf gua, gimana gua ajakin kalian jalan-jalan? Semua gua yang ngurus kalian tinggal ikut? Oh ya, bawa baju sama barang barang kalian ya, karena kita akan nginep disuatu tempat selama seminggu" tanya Meizia yang kemudian mengajak Dovani Gede Azriel Arsyid dan Virgin ke sebuah tempat atas permintaan maafnya kepada Virgin juga terhadap Dovani dan kawan kawan

"Serius lu Mei? Tempat apaan? Kapan?" tanya Dovani
"Surprise dong, pokoknya ikut aja, kan kebetulan kita liburan Semester besok, daripada kalian gabut ya nggak Vir?" tanya Meizia kepada Virgin dengan nada candaan agar suasana tidak lagi memanas

"Nanya mulu deh kayak wartawan!" jawab Virgin dengan candaan sedikit garing
"Idih ngelawak, lucu lu bos" celetuk Gede,
"Put iyain aja bego, lagi nangis juga" kata Dovani pelan pelan ke Gede,
"Hahahaa bener kek Wartawan" kata Gede seolah perkataan sebelumnya tidak didengar Virgin,
"TELAAAT" kata Dovani dan yang lainnya
"jadi gimana nih, kalian mau gak? Senin besok ya, pagi jam 7 udah sampe rumah gua, kita pake mobil, Dov? Lu bisa kan bawa Mobil?" tanya Meizia
"Sabi si, gas lah" jawab Dovani

"Lu ikut ya Vir, sumpah deh seru kok nanti, ayo ikut", Rayuan Meizia membuat Virgin tidak lagi menutupi wajahnya dengan bantal dan memberikan sedikit senyum kepada mereka berlima dan sampai akhirnya si Virgin meng-okein Meizia dengan berkata

"Liat besok" respon Virgin yang membuat suasana menjadi cair dan tidak lagi memanas, yang kemudian setelah itu mereka mengobrol ngobrol sambil bercanda sampai sampai membuat Virgin ikut senyum sambil tertawa malu malu, gak lama kemudian Bel pulang sekolah bunyi, akhirnya mereka Berenam pergi ke kelas mereka masing-masing, Dovani memanggil Meizia yang sudah hampir menaiki tangga dan menanyakannya

"Meeeeei" teriak Dovani sembari menghampiri Meizia
"Kenapa Dov?" tanya Meizia
"ehhh, tempat apaan sih? emangnya kita mau kemana, kok yang bayarin elu semua, tempatnya spesial kah?" tanya Dovani yang kebingungan karena Meizia nggak menyebut tempat apa yang akan mereka datangi
"sini gua bisikin" jawab Meizia kepada Dovani dengan sedikit senyum
"Hah?" lanjut Dovani dalam kebingungan yang menyodorkan telinganya kearah Meizia
"P-U-L-A-U" bisik Meizia ke telinga Dovani yang membuat Dovani heran dan terkejut "Gile lu, yakin mau biayain kita berlima?" tanya Dovani lagi
"Udah jangan bacot, pokoknya ikut aja" jawab Meizia dengan sedikit menaikan volume suaranya karena agak kesal dengan Dovani yang bertanya mulu

"Kalo gua hubungin lo nanti gimana Mei? kan gua gapunya kontak lu?" tanya Dovani pada Meizia

"Ini nomer gue, 08XXXXXXXX" jawab Meizia sambil memberikan nomernya di tangan Dovani dengan sebuah pulpen hitam kesayangan Meizia yang berbentuk lucu dan membuat Dovani tersenyum karena melihatnya

"Nanti gua kabarin" kata Meizia yang perlahan menaiki tangga meninggalkan Dovani

"OKEEE" kata Dovani sambil teriak dari kejauhan.

Dari sinilah perasaan Dovani terhadap Meizia mulai tumbuh, tiba tiba ia dikagetkan dengan suara

"Jadi elo suka doi bro?" tanya Gede yang mengagetkan Dovani sambil menghampirinya

"Sok tau lo" jawab Dovani yang menyembunyikan senyumannya
"Besok kan jum'at kita libur nih, gimana kalo kita nongkrong di Coffeshop deket rumah Azriel, sekalian bahas jalan jalan buat senen besok, gimana?" lanjut Dovani
"Lah hayuk, besok gua samper Rasyid sama Azriel deh, kita ketemuan aja di tempatnya" jawab Gede
"Oke sip" kata Dovani yang memberi salaman tangan khas mereka selagi keduanya berpisah

Mereka berdua berjalan menuju kelas dan mengambil tas untuk segera pulang kerumah mereka masing masing

Lanjut Part 3

Unawakened DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang