Chapter 10

1.3K 111 5
                                    

.
.

Hay guys, aku balik lagi. Jangan lupa VOTE and Komen yah.

Tekan tombol 🌟 di sudut kiri bawah atau kanan atas. Karena, aku butuh apresiasi kalian yang gratis ini 😊😊

Keep enjoy reading till the end

Jangan bosen bosen yah sama ceritanya 😊😊

.
.

.

.

.

.

.

Pemuda berambut raven itu mencuci wajahnya di wastafel kamar mandi rumahnya. Entah sudah berapa kali ia mencuci wajahnya hari ini. Siapa yang peduli?

Sekarang sudah pukul dua pagi. Ia tidak bisa tidur. Insomnia.

Setelah selesai, pemuda itu keluar sembari mengeringkan wajahnya dengan handuk putih yang sedari tadi ia lingkarkan di lehernya. Kedua mataya terlihat bengkak. Kaosnya juga terlihat sedikit basah pada bagian leher akibat mencuci wajahnya tadi.

Ia rebahkan tubuhnya pada sebuah tempat tidur yang berukuran sedang. Udara sudah semakin dingin pagi ini. Tetap saja ia tak bisa tidur.

Ya, ia tak bisa tidur karena kejadian sore tadi.

Ketika Rose, ya mawarnya memutuskan untuk berpisah dengannya secara sepihak. Mengakhiri hubungan cinta yang sempat membuka hatinya untuk serius pada satu gadis. Tentu ini tidak adil. Kenapa?

Karena pemuda ini masih mencintai Rose.

Entah kenapa terasa berat ketika mengetahui bahwa mereka sudah menjadi mantan kekasih saat ini. Sejak sore tadi.

Rasanya baru kemarin mereka masih menikmati hari - hari bahagia itu.

Rasanya baru kemarin Rose terlihat selalu tersipu malu ketika bersamanya.

Rasanya… baru kemarin, ia bisa merasakan apa arti cinta sesungguhnya.

"Ugh!" Pemuda itu meremas kuat selimut yang ia pakai. Ia menggeram sebentar sembari memejamkan matanya. Hari ini terasa berat untuk dibawa tidur.

"Kita putus saja,"

Lagi – lagi perkataan Rose selalu terngiang di telinganya. Bagaikan kaset rusak yang terus berputar.

"Rose …" Gumamnya pelan. "… Maaf." Taehyung akui itu memang kesalahannya melakukan dengan sengaja hal seperti itu dihadapan Rose. Itu karena Rose berusaha menutupi kiss mark Yoongi darinya.

Selalu saja Rose tak pernah mau jujur.

Emosi pemuda ini memang tak bisa dikontrol. Ia akui saat mengetahui bahwa si pemuda wajah datar itu telah menodai Rose, rasanya ia ingin sekali menampar pemuda itu sampai mati.

Yang boleh menyentuh gadisnya hanya dirinya seorang! Bukan orang lain!

Nyeri di hatinya kembali terasa. Menjalar perlahan sampai terasa sesak.

Sungguh, Taehyung tidak akan pernah rela jika Rose diambil oleh Yoongi.

Padahal… Taehyung hanya ingin membuat Rose cemburu. Sungguh. Tapi, sepertinya sudah kelewatan.

"Rose …" Sekali lagi, Kim Taehyung bergumam pelan. "… Aku tak ingin berpisah…"

Sakit. Sesak. Tak bisa bernafas.

My Perfert Prince || TaeRoseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang