4

27 17 20
                                    

kringg... kringg... kringg...

Bel tanda istirahat berbunyi nyaring, semua murid XI IPS 2 berlarian menuju kantin, terkecuali Dara, entahlah mood nya buruk hari ini mungkin karena tidak adanya Dinda dan munculnya makhluk aneh di sebelah tempat duduknya.

"Ngga istirahat lo?" Suara seseorang menginterupsi Dara yang sedang menelungkupkan kepalanya.

"Males" jawab Dara setelah melihat siapa orang di sebelahnya.

"Kenapa?"

"Ck bacot lo, udah udah sana, males gue liat lo" sarkas Dara dengan tangan dihempas hempaskan tanda mengusir.

"Huh, dasar cewek" kesal cowok itu lalu pergi menuju kantin.

Setelah kepergian manusia sialan itu, Dara mengeluarkan novel dari dalam tasnya, membaca dengan khidmat sampai tidak menyadari makhluk aneh tadi sudah kembali.

"Nih" ujar cowok itu sambil menaruh sebotol air mineral dan beberapa makanan ringan.

"Apaan?" sinis Dara.

"Buat lo" ujar cowok itu lalu duduk di sebelah Dara.

"Nggak mau, pasti lo ngasi racun di makanan ini, secara kita baru kenal trus lo pura pura baik dengan ngasi ini, ngga ngga ngga, nggak mau gue!" Cerocos Dara tanpa henti.

Reza hanya mampu menutup kedua telinganya, terlalu malas mendengar ocehan cewek aneh di sebelahnya, dikasih makanan gratis bukannya makasih malah nuduh nuduh. "Gausa suudzon deh, gue ikhlas ngasi nya, gamungkin juga gue ngasi racun, secara cowok seganteng gue gamungkin jadi pshyco".

"Idih idih, pedean banget lo, nggak mau gue pokonya gamauu, gue ga gampang percaya sama orang baru, bukan niat suudzon cuma waspada aja. Mending lo kasi aja ke kucing depan sekolah atau lo buang juga gapapa"

"Astaghfirullah kamu ini berdosa banget" ujar Reza sambil mengusap usap dadanya.
Sabar Zaa sabar, ini ujian. Ucapnya dalam hati.

Dara hanya memutar kedua bola matanya malas. Dia sudah berniat dalam hati untuk tidak menerima pemberian Reza. Ia sudah terlalu kesal dengan manusia itu.

"Beneran gamau lo?" Reza menyodorkan makanan yang ia bawa.

"Nggak!" Tegas Dara.

"Serius?"

"Hm"

"Yauda gue makan aja sendiri"

Kruyuk... kruyukk..

"Sial" batin Dara.

"Bwahahahahahaha" suara tawa terdengar di pendengaran Dara.
"Makanya gausa gengsi, yauda nih cepet makan". Reza kembali menyodorkan makanan yang tadi sudah ia masukkan ke dalam lacinya.

Dara melirik ke arah makanan ringan dan sebotol air mineral, terlalu gengsi untuk menerimanya, tapi dia juga lapar. Setelah bergelut dengan pemikirannya sendiri, ia memutuskan untuk menerima pemberian Reza.

Perlahan tangannya terarah ke makanan ringan itu, Reza hanya mampu menahan tawanya mengingat bagaimana bersikeras nya Dara tadi.

Sebelum tangannya sampai di tempat makanan tadi, Dara kembali menarik tangannya.

"Kenapa? Ambil aja udah" ujar Reza setenang mungkin, padahal susah payah dirinya menahan tawa.

"Ck ngga deh, mending gue beli sendiri" lalu Dara berdiri dari tempat duduknya, hendak menuju kantin.

"Udah udah nih makan, gue mau keluar bentar" Reza berdiri dari tempat duduknya dan keluar kelas setelah menaruh makanan tadi di depan Dara.

Setelah dirasa Reza sudah pergi perlahan Dara membuka air mineral lalu meminumnya, jujur dia sangat lapar. Reza yang melihat itu tak bisa lagi menahan tawanya, untungnya sekarang ia sudah berada di luar kelas, segera ia menuju ruang guru karena mempunyai janji dengan Bu Sulis.

...

Hai hai haii...
semoga kalian ga bosen sama cerita absurd ini <3

Jangan lupa vote nya biar aku makin semangat nulis dan komen juga kalau ada kesalahan penulisan.

I love you kalian❤️

Salam...

Melta♡️

I'm AloneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang