Yang Terpilih?

3 1 1
                                    

Memori demi memori dari ketiga sosok yang telah menghilang berkumpul di pikiranku, memberitahuku apa misi yang mereka percayakan kepadaku. Berbagai jenis teknik bela diri dan sihir berkumpul, menunggu untuk dikuasai dan kumanfaatkan.


"Unnn ...."


Sebuah suara menembus pendengaranku, membuat 'tubuh mimpiku' menghilang seketika saat aku terbangun dari tidurku. Pandanganku langsung tertuju pada sebuah tangan penuh perban yang terletak di kepalaku, membelaiku perlahan.


"Maaf telah membangunkanmu ...." Suara serak terdengar, membuatku menatap wajah Ariella.


Entah sejak kapan, alat bantu pernapasan yang terpasang kini sudah terlepas. Kulihat dia memasang senyuman lemah di wajahnya yang pucat, membuatku langsung dihantam rasa bersalah yang sangat kuat. Bagaimanapun, ingatan dari sosok gadis bertelinga runcing yang muncul saat menghilangnya Arvient dan Renka juga tertanam padaku.


"Bersabarlah sebentar lagi, Ariella!" Aku berdiri, mataku terpejam mencari memori tentang mantra penyembuhan yang kulihat saat sang gadis bertelinga runcing mengobati Renka di kehidupan sebelumnya. Tak lama kemudian, aku menemukan memori itu dan merapatkan mantra yang gadis itu ucapkan.


"Lerde rih mikeun aisghabháil vir haar!"


Aku tidak tahu apakah akan berhasil atau tidak. Hanya saja, aku merasakan kekuatan aneh mulai mengalir dari tubuhku. Ketika kubuka mataku, sebuah lingkaran sihir hijau persis seperti yang kulihat di memori gadis bertelinga runcing muncul di telapak tanganku yang terbuka.


Kulihat sekilas lingkaran itu, memastikan apakah sihir yang tadi kurapal berhasil atau tidak. Selanjutnya, kutatap Ariella kembali yang kini memasang wajah terkejut.


"Ardian ... kamu?" Nada pelannya mengandung rasa terkejut dan tak percaya saat matanya menatapku berkaca-kaca. Tatapan persis yang dia berikan sebelum memelukku erat saat kami pertama kali bertemu.


Aku tersenyum, kemudian sebuah lingkaran sihir berukuran satu meter muncul di bawah kakiku yang kemudian disusul sebuah cahaya merah menyerupai kobaran api melalapku. Di dalam kobaran, aku merasakan sebuah tombak sabit berada di genggamanku. Selain itu, aku juga merasakan adanya perubahan tubuh fisikku.Hanya saja, aku tidak tahu bagaimana bentuk ataupun warna mereka karena aku tak bisa melihat apapun.


Namun, aku tahu ini adalah proses tranformasi seorang Astral Magician.

Astral Magician adalah sebutan bagi penyihir yang mengintegrasikan diri mereka dengan kekuatan astral bintang yang berada di Lautan Konstelasi, tempat dimana milyaran rasi bintang sihir berada dan hanya bisa ditempuh melalui kesadaran manusia.


Sebuah sosok muncul dalam benakku, dia memancarkan aura megah dan intimidasi yang kuat. Pakaiannya mirip seperti yang dikenakan oleh Renka sebelumnya, sebuah jubah merah dengan armor emas di dalamnya. Bedanya, dia berwujud pria paruh baya berambut merah gelap dan membawa pedang serta perisai di punggungnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 24, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

EclipseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang