Dulu kala, bunga matahari selalu mengagumi sang Fajar dari kejauhan. Ingin menggapai, namun panas terik nya berbahaya. Namun masih menikmati hangat nya sinar matahari walau dari kejauhan.
Saat ini, sang Fajar mungkin sudah lelah menyinari banyak nya bunga, terutama 1 Bunga Matahari ditengah banyak nya Bunga Mawar. Masih terlalu banyak Bunga Mawar yang lebih indah yang membutuhkan sinar kehangatan sang Fajar.
Bunga Matahari pun berfikir bahwa mungkin tidak ada rugi nya kehilangan 1 Bunga Matahari yang sudah sangat rapuh ini.
Setelah ini, tidak akan ada lagi Bunga Matahari mengganggu sang Fajar untuk meminta pertolongan. Tidak akan ada lagi Bunga Matahari menanyakan kabar kepada sang Fajar. Tidak akan ada lagi Bunga Matahari yang mendengar keluh kesah sang Fajar. Tidak akan ada lagi Bunga Matahari yang tersenyum ketika sang Fajar tertawa. Tidak akan ada lagi Bunga Matahari yang menangis ketika sang Fajar bersedih.
Pada akhirnya, Bunga Matahari pun menghilang diam-diam: menjadi layu, kemudian menyatu dengan tanah.
Dan sang Fajar pun tetap terlihat baik-baik saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Slight Glimpse of Our Memories
Short StorySeperti mengingat kembali sekilas momen yang tersimpan di dalam memori seseorang. This is a compilation of my own (Super) Short Stories. JJ Soraya