|Hai, ada yang baca gak?
|
-•°•-
13.15 [ Minggu ]
Setelah acara tanya jawab Haechan yang entah mengarah kemana. Sekarang Jaemin mulai beraksi, dia mengajak Jeno, Renjun, Haechan, Alana, Han, dan juga Hyunjin untuk bermain petak umpet dilapangan futsal yang letaknya berada dirumah Alana.
Awalnya mereka semua menolak, karena diluar panasnya membuat mereka semua seakan-akan merasakan simulasi panasnya api neraka, hareudang pisan euy.
Kenapa tidak didalam rumah? Pasti para keturunan Dirga'Antara kompak menjawab,
"Enggak deh, masih sayang nyawa."
Tapi karena Jaemin memaksa, sampai dia mengeluarkan jurus aegyo di wajahnya. Akhirnya mereka terpaksa umtuk main petak umpet dilapangan futsal dengan cuaca yang aduhai ulala sekali.
Mereka memulai permainan dengan hompimpa,
"HOMPIMPA ALAYIUM GAMBRENG, SI HAECHAN MAKE BAJU ROMBENG, JATONHNYA KAYAK GEMBEL." Disaat mereka sedang hompimpa, Renjun yang merupakan musuh terbesar haechan bersuara paling semangat.
Dan......
"YHAA MAMPUS, KENA AJAB KAN LU NJUN, BWAHAHAHAHA. " Haechan tertawa puas karena Renjun yang kalah dalam hompimpa tadi, dan berarti dialah yang jaga sekarang. Sesuai kamus hidupnya Haechan.
'Karma is de ril bruh😎' -Haechan2020
Dan akhirnya Renjun mau tidak mau harus jaga. Sambil mencak-mencak kesal, Renjun berjalan kearah tiang bendera tepatnya dipojok lapangan.
"Satu, dua, tiga, empat, lima, enam, " Disaat Renjun mulai menghitung, mereka semua langsung bersembunyi dengan terpisah-pisah lokasinya.
Jeno & Haje : Mereka ngumpet diatas pohon-walau sempat terjatuh beberapa kali saat ingin memanjat, karema Hyunjin dan Jeno berebut siapa duluan yang sampai diatas pohon.
Alana : Tadinya Alana ikut ngumpet bareng Haechan dan juga Han, tapi niat itu ia kurungkan. Akhirnya dia memilih untuk bersembunyi di belakang tembok Pos satpam. Ia belum tahu kalau disitu adalah kediaman para nyamuk.
Jaemin : Kalau Jaemin lebih memilih untuk tengkurap dibawah bangku, fyi kepala Jaemin benjol karena kepentok ujung bangku tadi.
Haechan & Han : Kalau mereka berdua, ngumpetnya di semak-semak. Tepatnya dibelakang semak-semak yang berada di depan kamar mandi.
"Dua sembilan, Tiga puluh! Depan, belakang, kanan, kiri, atas, bawah, jadi." Ucap Renjun setelah selesai menghitung.
Sudah ada lima belas menit tapi Renjun belum juga berhasil menemukan keberadaan saudara-saudara dan tetangga-tetangganya itu bersembunyi dimana.
"Woi, kasih petunjuk dikit napa! Tepuk tangan kek, atau apalah yang bisa mempermudah gua nyari kalian. Daripada kalian ngumpet mulu sampe maghrib, kan serem nanti kalo ada yang tiba-tiba nongol dari belakang. Gimana kalo kalian diculik?" Tidak ada sahutan yang terdengar setelah renjun selesai berbicara.
Akhirnya renjun memutuskan untuk mencobanya lagi, "Atau bisa juga kalian dijadiin makan malem mereka? Ihh, gua si masih sayang nyawa.." Mungkin karena sudah lelah mencari, akhirnya Renjun memilih untuk menakuti saudara dan tetangganya itu agar keluar sendiri dari tempat persembunyiannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dirga'Antara
RandomCuma cerita pendek tentang kehidupan keluarga Dirga dan Antara, yang menjalani kegiatan sehari-hari nya dengan akrab seperti keluarga. sᴛᴀʀᴛ : sᴇɴɪɴ, 07-09-20. ғɪɴɪsʜ : ----