—•°•—"Alana, boleh tolong beliin bunda garem diwarungnya kang Mamat gak?"
"Berapa bun?"
"Lima bungkus deh, buat jaga-jaga aja."
"Oke siap,"
Hari ini, rumah keluarga Antara akan kedatangan tamu. Tepatnya saudara jauh bunda Wendy yang baru saja pulang dari Amerika setelah menetap selama beberapa tahun disana. Katanya, mereka mau pindah kerumah yang berada diseberang rumah keluarga Antara.
Mamah Airin dan Alana, selaku tetangga yang baik, datang juga kerumah keluarga Antara untuk bantu-bantu bunda wendy disana.
(💰)
"MAMAH!! ICUNG NYEBELIN BANGET!" Teriak Chenle dari depan rumah.
"Hiiihhh!! Mamah nya mau tenang dikit gak boleh sama sekali. " Mamah Airin bangkit dari duduknya, "Apa sih? kenapa si Icung?"
Chenle menunjuk kearah tanah, "Dia banting handphone Chenle lagi, padahal kan handphone itu baru diganti mingu lalu."
"Ohh, kirain ada apa. Yaudah kamu beli aja handphone yang baru lagi le, pake uang jajannya Icung aja."
Jisung yang mendengar itu melebarkan matanya, "Apa melotot-melotot!? Tetep harus tanggung jawab kamu cung." Omel mamah Airin, sedangkan Jisung hanya bisa meng-iyakan perintah mamahnya itu.
-
"Alanak! Belik apa kau nakku?"
Alana tersenyum kecil, "Beli garem lima bungkus kang."
"Alamak, mauk kawin kau?" Tanya kang Mamat.
"Ya enggak gitu kang, tante wendy mau ada saudara yang dateng kerumahnya, jadi minta tolong beliin garem lima bungkus." Jelas Alana.
"Oalah, kukira kau mauk kawin. Cepat kali kalau kau kawin duluan, akupun masih menduda sampai sekarang, kasihan kali nasibku ini."
"Enggak kang, saya nanti nikahnya sama jodoh saya di Korea." Alana memberikan selembar uang berwarna biru, "Saya tinggal dulu deh, mau ngejar tukang cendol itu tuh kang."
"Okelah kalau begitu, kejar cepat tukang cendolnya, penjual cendol itu budek kali kupingnya."
Alana menganggukan kepalanya, "Inget ya kang, garem nya lima bungkus." Tangan Alana ikut terangkat menunjukan lima jarinya.
"BANG, BANG CENDOL!"
"Tarik sis, semongkoo! Aih, enak lagunya."
Alana berlari mengejar gerobak cendol yang sedang didorong oleh penjualnya. "Bang, bang cendol saya mau belii!"
Sudah berkali-kali Alana berteriak memanggil tukang cendol itu, tapi tidak satupun panggilannya yang didengarkan juga oleh penjualnya.
"Gue yakin tukang cendolnya pake earphone, gaya bener busett, jualan cendol pake earphone segala."
Alana terus mengejar gerobak cendol yang kecepatannya hampir sama dengan tukang cendol sepeda.
"Aduh yaallah, gue capek bangettt." Alana menggelengkan kepalanya, "Tapi gue pengen minum cendol huaaaaa, ayok Alana, lo pasti bisa!"
Saat Alana menjalankan kaki nya untuk mengejar tukang cendol tadi, akhirnya tukang cendol tadi berhenti didepan sebuah rumah.
"Alhamdulillah, akhirnya berenti juga itu gerobak." Alana merasa senang sembari mendekati gerobak cendol itu.
"Eh, kak Alana! Kok gak beli garem kayak yang disuruh bunda? Hayooo, Icung aduin niihh."
Alana rasanya mengenal suara itu, dan benar saja, suara itu berasal dari adik bungsu nya. Jisung.
Baru saja Alana mau membuka suara, dari arah belakang Jisung sudah ada laki-laki berwajah mungil yang ikut bertanya kepada Alana.
"Loh, Alana? Kok elu masih disini? Bukannya disuruh beli garem sama bunda?"
"Anjir,"
"Heh ngomongnya lu." Tegur Jeno dari belakang Renjun.
"AH TAU AH, GUE NGAMBEK SAMA ABANG CENDOL, UDAH DIPANGGIL-PANGGIL ENGGAK BERENTI. SAYA TUH CAPEK BANG! CAPEK NGEJAR SENDIRIAN, ABANG YANG DIKEJAR JUGA GAK NGENOTIS SAYA, SAKIT BANG! SAKIT!"
Tukang cendol yang merasa pekerjaannya terpanggil akhirnya menoleh kearah Alana, "Neng geulis mau beli cendol enggak?"
"Enggak! Udah gak selera saya."
Setelah itu, Alana membalikkan badannya dan pergi dari sana. Jisung yang melihat itu memanggil kakaknya, "KAK ALANA! MAU KEMANA!?"
"GAREMNYA MASIH DIWARUNG, DIEM AJA CUNG KALO GAK MAU DISLEPET!"
Alana masih harus menjalankan tugasnya dari bunda Wendy, jadi dia kembali kewarung kang Mamat untuk mengambil garam yang sudah dibayar itu.
—•°•—
-
-
-TBC
-
-
-Note :
suka bingung aku, sesusah itu ya pencet tombol bintang dibawah??
pokoknya jangan lupa vote sama komennya okeyy !
- D i r g a ' A n t a r a -
KAMU SEDANG MEMBACA
Dirga'Antara
RandomCuma cerita pendek tentang kehidupan keluarga Dirga dan Antara, yang menjalani kegiatan sehari-hari nya dengan akrab seperti keluarga. sᴛᴀʀᴛ : sᴇɴɪɴ, 07-09-20. ғɪɴɪsʜ : ----