Part 3

69 5 0
                                    

Kimmy duduk dikursi makan, menunggu dengan bingung Rian yang sedang memanaskan susu dipanci kecil diatas kompor. Sebenarnya apa yang ingin Rian lakukan kenapa mereka malah minum susu didapur bukannya memulai proses pembuatan bayi.

"kau suka susu murni?" Rian bertanya sambil mengaduk susu.

"iya.. nenekku sering memanaskan susu murni untukku sebelum tidur" jawab Kimmy. "katanya agar aku bisa tidur nyenyak setelah seharian lelah bekerja".

Rian melirik kearah Kimmy dengan alis bertautan. Ia mematikan kompor lalu menuangkan susu itu ke dalam dua gelas tinggi. Mengambil gelas itu lalu duduk tepat disebelah Kimmy. "nih.." disodorkannya susu itu kepada Kimmy.

"terima kasih" Kimmy mengambil gelas itu lalu meniupnya pelan sebelum menyeruput susu hangat itu. Rasa hangat mengalir ditenggorokanya ketika Kimmy meneguk susu itu, perutnya yang tadinya merasa kaku menjadi lebih santai dan ketegangan diotot-otonya juga kembali meregang. "aah.. enak.." desahnya nikmat. Kimmy menutup mulutnya cepat, betapa tidak sopanya dia mendesah didepan Rian.

Rian memandangi Kimmy yang berangsur-angsur menjadi lebih santai, warna mata Kimmy terlihat jelas memancarkan kenyamanan. Rian tersenyum pelan, minum susu selalu membuatnya tenang dan nyaman, Rian cukup terkejut mendengar jawaban Kimmy tadi, karena ia juga selalu bisa tidur nyenyak setelah meminum segelas susu. Rian lalu meminum susu miliknya sendiri.

"aku suka susu yang dimasak dengan api sedang" ujar Rian. "aku tidak minum alkohol dan juga merokok, aku juga tidak punya penyakit yang mematikan ataupun penyakit kelamin". Rian berhenti bicara menunggu respon dari Kimmy, gadis itu menatap Rian dalam diam. "jadi kau tidak perlu kahwatir aku akan menularkan penyakit padamu, karena aku sehat".

Kimmy tertegun, apa Rian baru saja bermaksud untuk menjelaskan seperti apa pria ini?.

"kau ingin tahu seperti apa pria yang akan menanamkan benihnya dirahimmu kan?" Rian menyandarkan punggungnya disandaran kursi. "hanya itu yang bisa kukatakan, sisanya kau bisa bertanya pada paman Surya. Aku akan menyuruhnya menjawab semua pertanyaan yang kau ajukan padanya".

Kimmy menggelengkan kepalanya, ia tidak lagi ingin tahu seperti apa Rian, setelah melihat Rian membuatkan susu untuknya Kimmy tahu pria ini adalah pria yang baik. "apa anda akan merawat bayi ini dengan baik?"

"tentu saja, aku tidak mungkin menginginkan bayi jika aku tidak bisa menyayanginya"

Kimmy menganggukan kepalanya sambil tersenyum, sekarang hatinya sudah merasa lebih tenang. Kimmy meminum habis susu yang sudah mendingin itu dengan sekali teguk. "aaah.." desahnya lagi, seperti anak kecil yang puas telah meminum susunya yang lezat.

"kau sudah merasa nyaman?" Rian berdiri dari kursinya menghampiri Kimmy.

"ya, terima kasih susunya"

Rian menarik lengan Kimmy, menyuruh gadis itu berdiri dihadapannya. Kimmy menahan nafasnya ketika merasakan kedekatan tubuh mereka. Melihat itu Rian memegang tengkuk Kimmy lalu memijatnya pelan, menenangkan saraf-saraf Kimmy. Kimmy menatap Rian sejenak lalu memejamkan matanya, rasanya begitu damai dan menenangkan. Rian tersenyum lalu menarik kepala Kimmy agar bersandar didadanya.

Kimmy menyandarkan kepalanya dibahu Rian dengan mata yang terpejam, samar-samar ia bisa mendengar debaran jantung Rian juga hembusan nafas Rian dikepalanya. Jari-jari piawai Rian masih terus memijat tengkuknya, membuat Kimmy semakin terlena dalam pelukan Rian.

Jari-jari yang tadinya memijat bergerak turun menyusuri punggung Kimmy hingga kelekukan dipinggangnya, Kimmy membuka matanya ketika tangan Rian bergerak masuk kedalam bajunya, menyentuh permukaan kulit punggungnya. Kimmy mendesah tertahan ketika Rian menempelkan bibirnya dilekukan leher Kimmy. pria itu hanya menyentuhkan bibirnya diseputar keher Kimmy, menyerap aroma tubuh gadis itu. Kimmy mencengkeram kuat lengan Rian, mendongakkan kepalanya agar Rian bisa lebih leluasa menjelajahi lehernya.

You, Me and The BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang