5. Ndalem

149 20 28
                                    

"Mengapa kamu bisa secantik bidadari?"




🦄 🦄 🦄

Aira membawa semua anggota Alfa untuk ke Ndalem

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aira membawa semua anggota Alfa untuk ke Ndalem. Tetapi mereka hanya menunggu di teras Ndalem, karena Ndalem di pesantren ini kecil. Sedangkan Azka memilih memanggil kyai dan nyai. Aira yang berbeda dari yang lainnya dari semua anggota diam-diam tersenyum miris. Bagaimana tidak miris. Jika Aira melihat perempuan-perempuan yang ada di anggota Alfa tidaklah memakai kerudung dan berpakaian terbuka.

"Astagfirullah" batin Aira.


Lalu setelah membatin Aira beranjak memasuki Ndalem saat kyai Abdul dan Nyai Ais keluar dari Ndalem. Aira berjalan memasuki Ndalem menuju kamarnya yang sudah lama tidak ia tempati. Jika boleh meminta, Aira ingin tidur kembali dikamarnya ini. Tetapi Aira tidak boleh egois. Karena dikamar barunya ada Liza, Beby dan Anaz yang merupakan sahabatnya. Ahh, jadi ingin melihat mereka seperti biasa. Meributkan hal sepele!

Setelah Aira merasa puas didalam kamarnya yang berada di Ndalem. Aira keluar Ndalem menyusuri lorong-lorong menuju kawasan kamar santriwati. Tetapi saat berjalan, Aira hanya menunduk.

Tuk

Aira menabrak sesuatu yang keras. Astagfirullah, batin Aira. Lalu tanpa mengetahui apa yang ditabraknya ia mengusap dahinya yang sedikit nyeri saat menabrak apa yang ditabraknya itu.

"Astagfirullah" pekik Aira saat mendongak mencari tahu apa yang ditabraknya.

"Eh!ada setan ukhti? Mana ukhti?" kaget seorang cowok dengan celingak-celinguk mencari, apa tadi? Setan? Oh god, mana ada setan! Dasar goblok!

"Maaf saya tidak sengaja. Permisi" lirih Aira pada seorang cowok didepannya dengan menundukkan pandangannya.

"It's okey ukthi. Nama ukhti siapa? Kenalin gue Adil dan ini yang ukhti tabrak namanya Joy" teriak Adil dengan sesukanya seperti di hujan.

Author : Dil, kalau kau mau teriak tuh dihujan elah. Sama tarzan noh_-

"Ohh tuhan sungguh sempurnanya ciptaan----" puji Adil saat membayangkan wajah Aira yang terkejut. Menggemaskan. Tetapi apa tadi yang Adil dengar dari si kutub? Lucu? Kutub muji ukhti itu? Oh god.

"Lucu" gumam Joy yang terdengar Adil.

"Jelas lucu. Sama ukhti aja lo noh. Biarin Misha sama Bos" dukung Adil dengan sedikit mencibir.

"Gua nya gak cocok untuk dia yang sempurna" ucap Joy datar memandang kurus kedepan.

"Eh? Lo beneran suka ukhti itu?" tanya Adil memastikan. Tetapi jika dilihat-lihat dari mata Joy. Joy telah jatuh pada cinta pandangan pertama.

Pesantren, Alfa (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang