"Saya ayah mu Elvano! "
"Gak nanya!" Elvano menjawab cuek pada pria yang tiba tiba muncul di hadapan nya ini.
"El, kamu harus ikut ayah. "
"Terserah anda mau bicara apa, saya tidak peduli! " Sentak Elvano dan langsung beranjak pergi meninggalkan pria tadi.
"Saya Ayah mu El dan saya bisa membuktikannya! "
" Saya tidak peduli anda sungguh ayah saya ataupun hanya seseorang yang ingin memanfaatkan saya!! Tapi yang jelas saya tidak membutuhkan seorang ayah yang jelas jelas sudah membuat mama saya menderita! "
"Elvano! "
"Beris--- Hwaaa apaan nih?! Turunin bangsat! Dasar orang kaya gak ada akhlak!! Turunin! " El memberontak saat dua orang berbadan gorila menyeretnya masuk ke dalam mobil. Yahh ini lah yang paling dibenci El dari orang kaya, mereka selalu seenaknya.
"Tenang lah El, kita hanya akan pulang! " ucap pria tadi dan langsung duduk di bangku penumpang, disamping El.
"mata mu! Balik in gue, gue capek baru pulang kerja dan ini udah jam 11, besok gue mesti sekolah dan kerja lagi! " tentu cuman alasan, sampai di rumah nanti pun El gak bakal langsung tidur, atau mungkin malah kelayapan dan tidak langsung pulang ke rumah. Tapi gak sepenuhnya bohong sih, besok El memang harus sekolah lalu kerja part time.
"kamu gak perlu kerja lagi nak, biar ayah yang bertanggung jawab atas kebutuhan kamu. " Ucap pria tadi dengan tatapan sendu mengarah ke Elvano, mungkin kasihan? dan El paling benci dengan tatapan kasihan yang diberikan orang-orang untuknya.
"heh kagak usah bacot. Saya gak peduli anda ayah saya atau enggak. Yang penting sekarang turunin gue! "
"Ayah bisa buktiin kalo ayah sungguh ayah kandung kamu! "
"gak, saya gak tertarik. Semua orang kaya bisa buat bukti palsu. "balas El ketus.
"Ayah tidak berbohong El. "
"Terserah..... Btw nama lo siapa sih? " Kan El tuh labil banget, tadi aja anda saya, sekarang lo gue.
"Nama ayah, Arxelo Gara Xavier."
"Lo bukan ayah gue. "El kembali menyangkal.
"Tolong percaya El, ayah sudah lama menantikan kehadiran mu dalam hidup ayah. "
"bodo amat. "
"Ini sudah malam, sebaiknya kamu tidur. "
"Lo.... Gak bakal jual gue kan? " Mata El memicing.
" enggak lah, pikiran kamu jauh banget sih. "
"Ya siapa tau gue culik terus dijual. " El membalas acuh tak acuh.
"ekhemm maaf ayah lama menemukanmu... " ucap Arxelo sendu.
"Cih. Selama ini kemana aja pak? " Ucap El dengan nada mengejek.
"Maafin ayah. "
"Maaf mulu, capek gue dengernya. "
"Hmm mama kamu dimana? Ayah sama sekali gak dapat informasi tentangnya. "
"Ck anda serius udah nyelidikin baik-baik? Masak saya ketemu, mama saya enggak. "
"Yakan kamu anak sekolah, pasti ada data diri di sekolah, ayah udah cariin kamu dan mama kamu dimana pun tapi memang sulit. Kamu tau mama kamu dimana? Kenapa gak sama kamu? "
"Kepo bat sih njir, Emang lo seriusan ayah gue yak? "
"Kamu belom percaya? "
"Ya belom lah bego, siapa juga yg langsung percaya kalo ada om om tiba-tiba datang , terus ngaku-ngaku jadi ayah nya. "
"Haha iya ayah lupa tunjukin buktinya, " Arxelo terkekeh sambil mengusak rambut El, lalu mengambilkan sebuah map. "Ini ada hasil tes DNA. Kalau belum percaya, masih ada bukti lain di rumah. "
"kapan lo ngambil sampel DNA gue? " mata El memicing curiga.
"Ayah udah nyelidikin kamu, masalah tes DNA hanya urusan mudah. " Arxelo berujar sombong.
"Dasar orang kaya. "
"Kamu belom jawab pertanyaan ayah."
"Apa? "
"Dimana mama kamu? "
"Hahhh... mau gue antarin ketemu mama? " El menghela nafas, gak tau juga kenapa malah nawarin gitu padahal baru ketemu.
"Boleh. "
"Yakin? Ini udah tengah malam loh. "
"Ya sudah besok aja, kita sudah mau sampai. "
"Sampe? kerumah lo? "
"Iya. "
"Arghhh terserah lo lah, capek gue ngomong nya. Tapi... "
"Kenapa El? "
"Baru tau ternyata di mobil tuh dingin banget, jadi ngantuk. "
"Ya udah tidur aja, sini nyender sama ayah supaya gak pegal. Emang nya kamu belum pernah naik mobil ya?"
"Hm. Pernah kok, mobil angkot. El mau tidur dulu, Awas aja lo kalo macam macam." El nurut aja, dia ngantuk. Bodo amat lah mau di bawa kemana, urusan nanti.
Sesampainya di mansion keluarga Xavier, Elvano langsung di gendong oleh Arxelo menuju salah satu kamar. Lalu Arxelo memeluk El yang sudah nyenyak. Kalau El dalam keadaan sadar mungkin Arxelo sudah babak belur. Bukannya Arxelo lemah, tapi mana bisa ngelawan kalo yang mukulin anak kesayangan-nya.
_________________________________
TBC.
Hai gays!
Gimana ceritanya? Maaf kalo gaje, atau gak bagus😅.
Jangan lupa vote dan coment ya😊. Aku bakal semangat nulisnya kalo banyak yang suka dan vote cerita ini☺.
Aku masih amatir nih hehe😌. Ini cerita dari pemikiran aku sendiri, hasil halu aku yang gak ada habis nya😋, gak ada yang nama nya plagiat plagiat. Oh iya maaf kalau nanti cerita ini bakal jarang update😞, soal nya aku sibuk dan mood aku gak nentu (kalau banyak yang dukung mungkin aku bakal semangat).
Kalo ada kesalahan, jangan sungkan buat kritik ya. Biar aku bisa berusaha lebih baik lagi😁👌.
KAMU SEDANG MEMBACA
Elvano (HIAT)
Teen FictionElvano sendiri Elvano tidak pernah mengerti perasaan di lindungi oleh sosok ayah Elvano juga tak menginginkan hadirnya... Yeah, Elvano tak menginginkan ayah, tidak.... Elvano lelah mengharapkan kehadiran nya... "El gak mau berharap tentang papa la...