Chapter 8 : Nightmare?

9.2K 891 73
                                    

Beware of typos and mistakes. ✨













Masih jam setengah lima di Yun Shen Bu Zhi Chu tetapi si ibu hamil Wei Wuxian itu sudah menggeliat tidak nyaman dalam tidurnya. Jika penasaran, ini sudah 3 hari setelah perburuan malam dan konferensi di Bujing Shi.

Meskipun masih pukul setengah 5, Lan Wangji sudah membuka matanya. Tangannya mengelus elus lembut surai Wei Yingnya berharap dengan cara itu Wei Wuxian bisa kembali tidur dengan nyaman tanpa gangguan mimpi atau yang lainnya.

Menurutnya, setelah kembali dari perburuan malam itu Wei Yingnya menjadi semakin... Aneh.. Seperti sekarang, Lan Wangji yakin yang pasangan jiwanya ini sedang diserang mimpi buruk. Yang lebih aneh lagi, perkara ini terjadi di waktu yang sama selama 3 hari berturut-turut.

Lan Wangji sudah pernah bertanya kepada Wei Wuxian apakah ada hal yang aneh terjadi saat perburuan malam itu tetapi Wei Wuxian hanya berkata tidak ada kok Lan Zhan aku menjadi anak baik dan hanya memantau mereka tanpa ikut berburu. Dengan senyum manis andalannya. Tentu saja senyum itu tidak bisa ditolak Lan Wangji, orangnya bucin gitu.
















"Huan... Ada yang aneh dengan Wei Wuxian?" Tanya si bungsu Jiang pada tunangannya saat melihat Wei Wuxian lebih diam daripada biasanya.

Lan Xichen tidak langsung menjawab, tangannya semakin erat memeluk pinggang ramping cinta hatinya. Separuh wajahnya ia benamkan pada helaian rambut wangi Jiang Wanyin. Si kepala sekte Lan ini tidak ingin menyia-nyiakan peluang keemasan yang sangat langka datang kepadanya, kapan lagi tunangan cantiknya ini datang berkunjung ke Yun Shen Bu Zhi Chu tanpa ada unsur paksaan darinya.

"Mungkin ada yang terjadi saat perburuan malam itu, a-Cheng... Kalau kau tidak keberatan, bisakah kau tanyakan kejadian malam itu pada a-Xian? Wangji ada mengadu padaku, katanya a-Xian sedikit aneh setelah pulang dari perbuan malam."

Jiang Wanyin memutar badannya menghadap Lan Xichen, dada mereka saling menempel dan rasanya sangat nyaman untuk keduanya.

"Akanku tanyakan nanti..."

Kemudian hening menyelimuti mereka, si bungsu Jiang juga sudah membenamkan kepalanya di cerucuk leher Lan Xichen menghirup wangi khas pria Lannya. Jujur saja kedatangan laki-laki tsundere ini ke Yun Shen Bu Zhi Chu dengan kedok menemani Jin Ling bertemu dengan duo Junior Lan itu sebenarnya adalah karena dia merindukan Lan Xichen.

Rasanya dia ingin setiap hari bersama Lan Xichen namun perkara itu tidak ia katakan. Mau disimpan di mana wajahnya nanti jika dia menyuarakan perkara sememalukan itu.

"Kau tau a-Cheng... Aku senang sekali... Rasanya seperti aku bisa terbang tanpa menggunakan pedang." Lan Xichen mengatakannya sembari memejamkan mata menikmati bagaimana tubuh tunangannya begitu pas berada di dalam pelukannya. Ingin menikah tapi masih perlu menunggu tanggal yang baik.

"Berhenti mengatakan perkara memalukan!"

Lan Xichen tertawa halus mendengar itu merasa lucu saja karna menurutnya si bungsu Jiang itu begitu menggemaskan, dasar bucin.

"Kau tau aku bahkan rela menjadi memalukan seperti ini untukmu hehe"

Si bungsu Jiang ingin membalas namun terhenti ketika angin kuat menerpa mereka. Perkara biasa sih mengingat Yun Shen Bu Zhi Chu itu terletak di kawasan pergunungan namun khusus kultivator, mereka bisa merasakan angin itu bukan alami melainkan angin spiritual.

Bukanlah sebuah petanda baik jika tiba-tiba ada seseorang yang menghantar angin dengan tenaga spiritual. Biasanya mereka yang menggunakan teknik ini untuk tujuan melacak seseorang atau ntahlah apa itu tapi yang pasti teknik ini memakan energi yang cukup besar.

"Huan?"

Jiang Wanyin memandang Lan Xichen dengan Wajah penasaran karna setahunya Yun Shen Bu Zhi Chu ini sudah dipagari mantra khusus untuk menghalang sihir luar dari masuk. Jadi jika bukan dari luar.. Apakah mungkin energinya—

"Energinya datang dari dalam."








Thousand times Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang