Thousand times

Chapter 9~ What's wrong with you?

Beware of typos and mistakes. ✨

Untuk alasan tertentu, Wei Wuxian tidak langsung menceritakan apa yang ia lihat saat perburuan malam itu. Karna ia benar-benar yakin masih merasakan energi sosok itu di sekitarnya. Entah sosok itu menyerupai apa atau siapa, bisa saja sosok ini menyamar dalam rupa Lan Wangji atau Lan Xichen.

Karna itu Wei Wuxian merasa waswas dengan sekitarnya dan memilih bungkam sampai ia benar-benar yakin bahwa seseorang itu adalah diri mereka sendiri.

Dengan kedok ingin ke Lian Huawu bersama Lan Wangji untuk memetik biji teratai, Wei Wuxian, Lan Wangji dan Lan Xichen pergi ke Lian Huawu bersama.

Ngomong-ngomong, Jiang Cheng sudah kembali ke Lian Huawu bersama Jin Ling kemarin.

Wei Wuxian melirik Lan Xichen yang tampak berseri-seri penuh kebahagiaan. Jalannya begitu semangat dan senyum tidak lepas dari sudut bibirnya selagi mereka masih menuruni ribuan anak tangga.

Wei Wuxian tersenyum kecil, bucin bisiknya dalam hati.

Lan Wangji yang sedari tadi mencuri-curi pandang ke istri manisnya itu entah harus bingung atau senang saat bibir Wei Yingnya melengkungkan senyum manis seperti biasanya.

"Lan Zhan, aku terlalu tampan ya sehingga kau terus-terus melihatku seperti itu?" Oh tentu saja Wei Wuxian tahu suaminya ini sedari tadi memandanginya.

Lan Wangji menggeleng, "cantik." ucapnya.

Wei Wuxian, "HAHAHA— Lan Zhan kau ini, panjangkan sedikit bilangan katanya bisa tidak"

Lan Wangji hanya membalas dengan "Emn, kau cantik." nya. 

Wei Wuxian, "Sesukamu sajalah sayang."

Beberapa menit mereka berdiam, Lan Xichen tiba-tiba bersuara karna merasa waktunya sudah tepat untuk bertanya.

"A-Xian, jujurlah pada kami, apa yang mengganggumu?"

Wei Wuxian mengerti arah bicara kakak iparnya dan karna dirinya tidak merasa adanya energi sosok itu di sekitarnya lagi, ia mengambil peluang ini menceritakan segalanya tentang kenapa ia tidak mengatakan apa-apa kepada mereka.

"— aku tidak tahu apa yang sosok ini inginkan, tapi jika benar ia mengincarku dia pasti ada disini menyamar menjadi salah seorang dari kalian berdua."

Kata-kata terakhirnya membuat Lan Wangji dan Lan Xichen saling berpandangan.

Wei Wuxian tertawa.

"Hei, sudah kukatakan tadi aku tidak merasa adanya energi sosok ini di sekitarku. Kalian ini, tidak perlu mencurigai satu sama lain seperti itu aku hanya bercanda." Ujar Wei Wuxian seolah dapat membaca apa yang bermain di otak kedua-dua giok Lan itu.

Tiba-tiba saja Lan Xichen teringat sesuatu, jika apa yang dikatakan Wei Wuxian itu benar. Maka angin spiritual kemarin itu pasti digunakan oleh sosok ini untuk memastikan keberadaan Wei Wuxian yang bermaksud... sosok ini memang benar-benar berada di dalam kediaman keluarga Lan.

"Xichen'ge tidak perlu khawatir, sosok ini– kita panggil saja a-Hēi, tidak akan bisa membuat kekacauan semasa kita di Lian Huawu. Aku janji."

Lan Wangji mengangguk menyetujui kata-kata Wei Yingnya karna secara logika dunia kultivasi, tidak ada kultivator yang bisa menggunakan energi spiritual yang besar untuk beberapa hari setelah mengeluarkan energi yang cukup besar misalnya untuk membuat angin spiritual.

Lan Xichen menghela nafas berat, si sulung Lan hanya ingin melepas rindunya pada sang tunangan beberapa hari ini tanpa dibebani apapun. Tapi lihatlah sekarang dirinya malah merasa harus kembali ke kediaman megah Lan.

"Dan aku membawa kalian berdua ke Lian Huawu sebenarnya bukan untuk memakan biji teratai. –eh maksudnya, tujuan utamanya bukan untuk makan biji teratai."

Kedua giok Lan melihat kearahnya secara bersamaan.

"Kita harus merancang strategi untuk menangkap a-Hēi bersama keluarga Jiang. Aku yakin paman Jiang akan membantu."

•

Sementara di kediaman megah sekte Gusu Lan, tepatnya di kamar Lan Jingyi, Junior Lan satu itu sedang bertelanjang dada memerhati dirinya di depan kaca. Memutar kembali apa yang sudah ia lakukan kemarin sehingga bisa-bisa memar dan bekas cakar bisa hidup di kulit putihnya.