(2)

13 2 0
                                    

Sekarang sudah malam semenjak insiden tadi pagi lalu ara mencuri uang ibunya hingga kabur dari rumah tapi dia masih bingung ingin pergi kemana.

Pergi ke rumah ayahnya itu sangat tidak mungkin karena ayahnya dulu pernah secara terang-terangan mengusirnya dan mengatakan agar tidak datang lagi kesana walaupun hanya sekedar untuk berkunjung. Hmm sungguh kejam tapi itulah hidup ara.

Saat ini ara sedang berdiri sendirian dipinggir jalan menunggu lampu merah karena ingin menyebrang tapi tiba-tiba ada tangan kekar yg membekap mulutnya lalu menyeretnya masuk kedalam gang sempit, gelap,kumuh, dan tentunya sepi

"Hhmmmppp hmppp huh apa yg kau lakukan membawaku kesini? Kau ingin berbuat mesum padaku hah?" ucap ara saat pria itu melepaskan bekapan tangannya dari mulut ara

"Membunuhmu lah memangnya apalagi" jawab pria tersebut enteng sambil memainkan pisau yg biasa dia gunakan untuk membunuh para korbannya sontak membuat ara kaget sehingga melototkan mata dan membuka mulutnya lebar sambil memikirkan apakah Tuhan mengabulkan doanya lantas mengirimkan seorang pria untuk membunuhnya?

Wah sepertinya jika dia mati lalu bereinkarnasi lagi dia berjanji akan menjadi manusia baik yg beriman dan rajin beribadah

"Hey mengapa kau melamun apakah kau tidak takut jika kubunuh?"

"Tentu saja aku tidak takut aku malah sangat senang jika kau membunuhku. Tapi benarkah kau akan membunuhku?"
Jawab ara dengan sangat antusias membuat pria tersebut kebingungnan karena sudah 100 lebih orang korban yg pernah dia bunuh tapi baru kali ini calon korbannya malah senang dan sangat ingin dibunuh.

"Mengapa kau terlihat sangat berantusias untuk kubunuh? Padahal sudah banyak orang yg kubunuh sebelumnya tapi tidak ada yg sepertimu yg sangat ingin dibunuh"

"Aku dari dulu ingin mati tapi takut bunuh diri tapi sekarang akhirnya aku bertemu dengan  seseorang yg ingin membunuhku yaitu kau. Lantas bagaimana aku tidak senang jika permintaanku sebentar lagi akan terpenuhi?"

"Cih sepertinya aku tidak jadi membunuhmu" final pria tersebut lalu meninggalkan ara dibelakang

Melihat pria tersebut pergi dan tidak jadi membunuhnya sontak ara berlari mengejar pria itu

"Hey tunggu dulu mengapa kau tidak jadi membunuhku?"

"Yak tunggu dulu kau harus membunuhku dulu sebelum pergi"

"Yak..YAKKK"

"YAKK KAU TULI YA?"

"Sialan dia sangat cepat padahal dia tidak berlari atau aku yg sangat lambat?"

"HEY TUNGGU DULU"

"Yak setidaknya jawab dulu mengapa kau tidak jadi membunuhku!" Keluh ara sambil mencekal pergelangan tangan pria tersebut

"Aku tidak berminat membunuhmu karena mendengar pernyataanmu tadi jadi sebaiknya kau pergi dan cari orang lain saja untuk membunuhmu" jawab pria tersebut lalu pergi meninggalkan ara sendirian dan tidak ada niatan untuk mengejar pria itu lagi

"Ah sial seharusnya aku diam saja tadi agar dia membunuhku. Huhu aku telah menyia-nyiakan kesempatan emas"

.
.
.

Sepanjang jalan ara terus menggerutu karena kecerewetannya tadi yg menyebabkan dia tidak jadi dibunuh oleh pria misterius tadi.

And yeah mari menyebut pria tadi pria misterius karena kita belum berkenalan dengannya dan jangan tanyakan namanya pada author karena author sendiri sedang bingung memikirkan siapa nama yg pas untuk pria misterius tersebut.

Tanpa ara sadari sedari tadi karena asik menggerutu hal yg tidak jelas, ada beberapa pasang mata yg sedang mengawasinya.

Ada yg mengawasinya dari jauh, ada yg mengikutinya dari belakang, dan ada yg mengawasinya dari atas pohon karena ara saat ini sedang berdiri dibawah pohon beringin besar dan tiba-tiba bulu kuduknya berdiri merasa seperti ada yg sedang mengawasinya.

Merasa ada yg mengawasinya gadis choi tersebut dengan hati-hati menolehkan kepalanya kebelakang untuk melihat siapa yg kini tengah mengawasinya dimalam yg segelap ini.
Apakah hantu?

Jika yg mengawasinya adalah hantu maka ara akan bersiap untuk berlari sejauh yg ia mampu tetapi jika manusia dan ingin membunuhnya, dengan senang hati ara akan menunjukan perut dan dadanya untuk ditusuk hingga mati.

Tetepi ternyata yg mengawasinya adalah orang yg sangat sangat dia hindari untuk bertemu

"Akhirnya kau tertangkap juga dasar anak sialan. Bukankah ibumu sudah mengatakan untuk tidak kabur lalu mengapa kau kabur bodoh apalagi dengan mencuri uang kami"

Ya betul jika kalian berpikir yg menangkap ara adalah ayah tirinya itu 100% benar

"Ayo pulang anak manis hukuman menantimu dirumah" ucap ayah tiri ara sambil menyeretnya pergi dan mengangkatnya kepundak seperti mengangkat karung beras?

Ara mati-matian berteriak dan meronta-ronta agar dilepaskan tetapi tidak dihiraukan oleh ayah tirinya justru ayah tirinya semakin mengencangkan pegangannya pada ara agar ara tidak terjatuh dari pundaknya lalu kabur.

"Berhenti! Lepaskan dia atau akan ku pastikan kepala dan kakimu tidak akan bersatu"


°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°
Cerita ini murni hasil pemikiranku tanpa ada campur tangan org lain, jadi maaf aja klo gaje apalgi garing:D

Sunligth🌤️

Psycopath - Choi Yeonjun TXTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang