Ahad, 20-9-2020

25 15 0
                                    

*♥☆السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ*

*☆اَللَّٰہُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَیٰ سَیِّدِنَا مُحَمَّدِِ عَبْدِڪَ وَرَسُوْلِڪَ النَّبِيِّ الْأُمِّيِّ وعَلَی آلِــهِہ وَصَحْبِـهِہ وَسَلِّمْ تَسْلِيـمََا ڪَثِيْـرََا*

*بِسْـــمِ ﷲ الرَّحْمَنِ الرحِيم..*

*Minggu*

*🗓️ 20 September 2020*

*📒 ARTI KEBAHAGIAAN YANG SESUNGGUHNYA*

Andaikan aku punya mobil lamborghini, aku akan bahagia
Andaikan aku punya ATM isi 10 triliun, aku akan bahagia
Andaikan aku punya rumah yang mewah, aku akan bahagia
Andaikan aku punya pesawat pribadi, aku akan bahagia

Itulah beberapa hal di benak kita yang bisa membuat kita bahagia

*Pertanyaannya apakah itu adalah kebahagiaan yang sesungguhnya?*

Kebahagiaan, kepuasan, lapang hati itu semua bukan karena manusia sukses dalam pekerjaannya atau dengan terpenuhinya segala nafsunya. Kebahagiaan juga bukanlah rumah yang megah, kendaraan yang mewah, suami yang ganteng dsb. Sebaliknya, bukanlah kesusahan, kesedihan, kegundahan atau sumpeknya hati karena krisis ekonomi atau karena nafsu yang nggak terpenuhi.

Akan tetapi *kebahagiaan itu jika kita memiliki kelapangan hati dan ketenangan jiwa.*

Biasanya kita mengukur kebahagiaan dengan segi kenikmatan yang tampak mata. Misal saat kita melihat orang yang melarat dalam segi ekonominya atau mungkin cacat tubuhnya, kita akan kasihan melihatnya.

Tapi mereka yang diberi musibah, malah biasa saja. Itu karena Allah memberikannya hati yang tenang, terang benderang. Sehingga bukan hanya dia yang merasakan kebahagiaan, bahkan orang yang kumpul dan melihat dia akan ikut bahagia. Karena hatinya diberi rahmat oleh Allah, sehingga kita yang didekatnya juga mendapat cipratan rahmatnya pula.

Sebaliknya ada orang yang kehidupan ekonominya bagus, kendaraan mewah, sehat badannya, cerdas otaknya, tapi hatinya sempit, selalu sumpek dan selalu dalam keadaan sedih. Lebih dari itu orang yang kumpul sama dia ikut sumpek, ngelihatnya ikut sumpek, bahkan dengar ceritanya juga ikut sumpek.

وَمَنْ أَعْرَضَ عَنْ ذِكْرِي فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنْكًا وَنَحْشُرُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَعْمَىٰ، قَالَ رَبِّ لِمَ حَشَرْتَنِي أَعْمَىٰ وَقَدْ كُنْتُ بَصِيرًا، قَالَ كَذَٰلِكَ أَتَتْكَ آيَاتُنَا فَنَسِيتَهَا ۖ وَكَذَٰلِكَ الْيَوْمَ تُنْسَىٰ

"Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta. Berkatalah ia: 'Ya Tuhanku, mengapa Engkau membangkitkanku dalam keadaan buta, padahal aku dulunya adalah seorang yang melihat?'. Allah berfirman: 'Demikianlah, telah datang kepadamu ayat-ayat Kami, maka kamu melupakannya, dan begitu (pula) pada hari ini kamu pun dilupakan."
(QS Thaha : 124-126)

*Karena itu jangan pernah berharap jadi orang yang bahagia kalau kita lupa kepada Allah. Jangan berharap jadi orang yang sukses, kalau kita berani maksiat kepada Allah.*

Kebahagiaan itu tidak ada kaitannya dengan harta. Karena kebahagiaan itu anugerah yang Allah berikan kepada orang-orang yang dicintai-Nya.

*📝 Ceramah Habib Taufiq bin Abdul Qadir Assegaf*

*Semoga bermanfaat 🌹*

*°☆°☆°☆°☆°☆°☆°☆°☆°☆°☆°☆°☆*
_*☆sampaikan kebahikan walau  hanya satu kalimat☆*_

*♥☆آللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيّدنَآ مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيّدنَآ مُحَمَّد*

__________________________________________
✨ _~Note :  Silahkan di Share, Jangan merubah atau mengurangi~_

Berbagi IlmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang