"hahh" fresta menghembuskan nafasnya kasar.
" udah hampir 15 menit nih ,Mana ? Gk ada yang dateng ." Sekali lagi Fresta menghela nafas lelah .
"Bentar sabar dulu dong,"
"Tapi bentar lagi bell masuk kembangg."
Bunga mendengus sebal melihat fresta yang tak sabaran, tapi memang benar apa yang dikatakan fresta , sebentar lagi akan memasuki pelajaran selanjutnya. Kantin pun juga sudah mulai sepi.
"Dah ah , gue mau kekelas aja lah ."
"Eh bentar dong ga sabaran banget elah." Bunga menarik lengan fresta untuk kembali duduk .
Fresta menatap sahabatnya itu dengan sedikit melotot . "Pliss , bentar lagi yaa " bujuk bunga menampilkan puppy eyes nya .
Akhirnya dengan sedikit jengkel fresta kembali duduk ketempatnya tadi.
Tak berselang lama ada yang memasuki kantin ,
"Tuh tuh liat ada yang masuk ke kantin ,"
Ucap bunga menyenggol-nyenggol lengan fresta .Orang itu duduk tepat di tempat dimana fresta dan bunga membuat taruhan tadi.
"Wanjayy beneran pak pandu hahaha." Bunga tertawa terpingkal-pingkal.
Fresta membulatkan kedua bola matanya.
Tak menyangka bahwa lelucon yang diberikan bunga bakal jadi kenyataan ."Gimana nih ?" Tanya bunga bingung tapi masih tertawa.
" Ya lo nih gimana sih ?""Yaudah lo kasih aja , kapan lagi bisa ngundang kepsek sendiri ke acara ultah 'kan ?"
"Sinting lo!!"
"Udahlah kasih aja , dah sana ." Bunga mendorong badan fresta .
"Ishh.. lo ya "
Uhhh, rasanya fresta ingin melempar bunga ke pluto . Bagaimana bisa ia mengucapkan kalimat itu seenak jidat lebarnya .
"Gue temenin deh." Final bunga yang melihat fresta hanya berdiri memperhatikan pak pandu sambil membawa 2 lembar invitation ultahnya.
"Ayoo." Bunga menggandeng fresta ,berjalan menghampiri kepala sekolahnya. Mau tak mau fresta pun ikut .
Setelah sampai didepan meja pak pandu mereka hanya diam membeku.
"Permisi pak , maaf mengganggu." Ucap fresta sopan.
"Iya , ada yang bisa bapak bantu ?"
"Saya fresta pak dari kelas 11ipa 1 , saya mau ..
Saya mauu..." fresta menggantungkan kalimatnya kemudian terdiam."Yaisss"
Bunga melirik fresta, kemudian dengan cepat melanjutkan kalimatnya ."Kita mau ngasih undangan ulang tahun fresta yang ketujuh belas pak , "
"Siniin undangannya,
Maaf ini pak, mohon diterima ." Setelah merebut dua pucuk undangan itu dia menyodorkannya pada kepsek .
"Loh, saya diundang ? Terus ini kenapa dua undangannya ?," Tanya pak pandu heran.
"Ahh i-itu.." jawab gugup bunga dan fresta bersamaan, mereka saling pandang bingung ingin menjelaskan dari mana.
Kemudian ide muncul dikepala bunga.
"Ohh itu tadi sengaja disisain khusus buat bapak sama istri kalo nggk keberatan , kapan lagi kan pak dateng ke acara ultah murid sendiri . "
Pak pandu tertawa ringan,"Dapat sisa kok khusus , gimana sih kamu ini "
Fresta yang melihatnya kemudian menatap bunga , sedangkan yang ditatap hanya bisa nyengir menahan malu.
"Ini dua ya undangannya, hmm " pak pandu tampak sedikit berpikir,
"Oke ini saya terima , tapi nanti terlepas siapa yang datang itu terserah saya ya , karna kebetulan malam ini saya sudah ada acara bersama keluarga besar. Mungkin ada yang akan menggantikan . "
Melihat kedua muridnya yang tampak terdiam akhirnya pak pandu melanjutkan .
"Bagaimana ?""O-oh iya pak , iya nggak papa. Yang penting ada yang mewakili Kita juga udah seneng banget . Sekali lagi terima kasih dan maaf mengganggu waktu makan siangnya."
"Iya tidak apa-apa "
"Kalau begitu kita permisi ya pak , " pamit bunga merasa urusannya telah selesai.
Pak pandu pun hanya membalas dengan anggukan dan tersenyum .
"Oke , mission completed ." Ujar bunga setelah berhasil mendudukkan dirinya pada bangku miliknya.
Fresta yang duduk disebelahnya hanya bisa berdecak kesal sembari memandang bunga dengan tatapan yang sulit diartikan. Kemudian kembali menatap kosong kedepan.
Memikirkan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi saat pesta ulang tahunnya .
Bagaimana jika pestanya tidak berjalan sesuai rencana . Bagaimana jika pestanya hancur .
Bagaimana jika .. ahh semakin dipikirkan malah membuat kepalanya tambah pusing."Kenapa lu ?" Bunga terlihat heran dengan gelagat sahabatnya yang bisa dikatakan sedikit mencurigakan.
" apanya yang kenapa ?"
"Ditanya malah balik nanya , "bunga memutar bola matanya malas.
"Ck, diem guru dah masuk noh," tunjuk fresta kedepan dengan dagunya, memperhatikan wanita paruh baya dengan setelah baju navy serta hijab yang membungkus rapi kepalanya.
"Hadehhh , biologi pulaa. Males banget . Tidur ajalah ."
Fresta menatap bunga sambil menggelengkan kepalanya tak habis pikir .
___________________________________________________
Konflik gak nih ? ....
Jangan lupa vote and comment nya 💜
KAMU SEDANG MEMBACA
Pray
Teen Fiction(18+) Be wise Bbpr part ada yg acak , mohon baca sesuia nomor 🙏 "Gue doa in. Semoga lo suka sama gue, ngejar-ngejar gue. Jadi masa depan gue. Aminnn " "Lo doa apaan?!! Cabut gak!!! "