1. Titik Awal

812 129 16
                                    

Song: My Oasis - Sam Smith (Feat. Burna Boy)

.

.

180 Degrees

1. Titik Awal

.

.

Karena dia tak akan pernah tahu. Dia tak akan tahu seberapa besar pengorbanannya untuk laki-laki itu. Bahkan semuanya pun rela ia berikan hanya untuknya.

Haruno Sakura yang telah mengganti nama perawannya menjadi Uzumaki menatap jendela dapurnya dengan gelisah. Ini adalah piring terakhir yang harus dicuci olehnya. Great, bahkan sekarang dia harus mencuci piring. Dia, seorang heiress yang memiliki darah biru dalam tubuhnya harus melakukan pekerjaan ini.

Tapi ia tak peduli. Persetan dengan semuanya. Ini hidupnya dan dia tak mau diatur-atur. Sudah dua puluh tahun lebih dia hidup dalam sangkar emas. Kalau ia tak melakukan aksi berontak, akan selamanya hidupnya terus begini. Sebagai manusia dengan otak cerdas, ia pastinya ingin perubahan, 'kan?

Klimaksnya adalah saat orangtuanya menyatakan bahwa ia harus menikah dengan anak seorang CEO perusahaan real estate. Dia pasti sudah bertunangan atau bahkan menikah dengan laki-laki pilihan orangtuanya itu kalau saja laki-laki berambut pirang yang statusnya sekarang adalah suaminya tak ada di sana.

Laki-laki itu, orang yang membawa cahaya dalam hidupnya, Uzumaki Naruto, butler-nya. Sudah lima tahun lebih dia melayani keluarga Haruno. Awalnya Sakura memandangnya biasa saja sampai dia membawa Sakura ke dunia luar. Dunia di luar sarang emasnya yang terlihat lebih berkilau dibanding glamor-nya kehidupannya yang sangat monoton.

Dia yang sudah mengajari Sakura segalanya dan tanpa sadar mulai menaruh hati padanya. Waktu itu Sakura sangat kebingungan dan memutuskan untuk mencurahkan isi hatinya pada sahabatnya, Hinata dari keluarga Hyuuga.

Hinata bilang kalau Sakura harus menyatakan cintanya kalau memang sudah yakin betul pada perasaannya. Kemudian, semuanya terjadi secara ajaib. Sebetulnya, Sakura sendiri tidak menyangka bahwa segalanya berjalan lancar sesuai dengan keinginannya. Ia menyatakan perasaannya dan akhirnya, laki-laki yang ia cintai itu menerima perasaannya.

Rasa gembira tumpah ruah di kala itu. Namun di sisi lain, keluarganya terus menekan Sakura soal perjodohan. Ya. Perjodohan itu katanya harus dilakukan sekaligus memperluas lapang kerja dan meningkatkan profit untuk perusahaan kedua keluarga. Lantas bagaimana dengan Sakura? Apa yang akan ia dapat dari perjodohan ini?

Lalu tiba-tiba saja, kepalanya mendapatkan pencerahan. Ya, organ vital yang bersembunyi di balik tempurung kepala ini menciptakan suatu rencana gila. Cukup impulsif dan kelewat nekat. Ia memutuskan untuk kabur dari mansion-nya dan berakhir seperti sekarang.

Ia kabur dari rumah dan melakukan nikah lari dengan suaminya.

Hebat, bukan?

Bahkan sampai saat ini pun ia masih berada dalam pelarian. Pokoknya ia sudah tidak peduli dan tidak ingin memedulikannya asal ia bisa meraih kebahagiannya demi dirinya sendiri. Asal ia bisa terbang dari sangkar emasnya. Memangnya, apa yang lebih hebat dari itu? Percuma saja jika memiliki uang, kekuasaan dan segalanya jika hatimu beku.

Baik. Kembali pada Sakura saat ini.

Hari sudah berganti dan suaminya sampai saat ini belum pulang ke rumah juga.

Lagi, Sakura menghela napas. "Naruto-kun, kenapa semenjak menikah denganku kau pulang terlambat terus sih?" Ia bermonolog. Tanpa sadar ia menggigit mukosa bibirnya, menyalurkan rasa gelisah abstrak yang tiba-tiba menyerangnya. Sial, tenggorokannya mulai sakit. "Sudah hampir tiga hari kau belum pulang lho...."

180 DegreesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang