a long time ago

173 33 7
                                    

"Pelan arghhh.."

"Apa?"

"Pelanin anjing ahh.. nanti kedengeran orang bego."

"Ssshtttt daddy."

"Fuck u." diiringi jeritan wanita itu setelah miliknya ditumbuk keras.

"Namjoon, sayang."

Entah bagaimana lelaki itu melontarkan candaan pada suasana intim seperti sekarang. Hanya saja, seorang daddy material sepertinya seolah memang terlatih dalam hal ini, mampu membuat wanita itu menahan senyum dalam deru nafas dan desah yang bergantian disalurkan.

Ini bukan kali pertama bagi Seulgi.

Hanya saja, orang ini memperlakukannya dengan baik.

Pengalaman pertamanya memuakkan alias direnggut paksa oleh seorang kerabat. Dan ini aib paling memalukan seumur hidupnya, sekeras apapun mencoba untuk lupa ia tidak pernah bisa. Mau gila setiap memikirkannya.

Saat itu, Seulgi hanya seorang anak SMA. Belajar dengan giat, cinta monyet, berpacaran, bisa dibilang menjalani kehidupan umum selayaknya anak remaja. Tapi dedemit satu itu muncul, melecehkannya.

Seulgi terlalu bocah dan takut untuk jujur kepada orang tuanya. Bahkan sampai detik ini, ia hanya tidak mau membebani keduanya.

Jadi dirinya putuskan akan menjadi anak yang membanggakan. Secara tidak langsung mengusir rasa bersalahnya karena mengubur dalam-dalam perihal ini.

Itulah ketika Seulgi meminta putus dengan Jimin.

Dia hanya merasa tidak pantas untuk lelaki baik itu.

Lalu, ia kembali jatuh cinta lagi.

Kim Namjoon.

Bukan pacar, hanya satu frekuensi, satu rasa, dan satu ingin.

Partner yang menyenangkan hingga suatu ketika ia harus pergi jauh dan lagi-lagi meninggalkan Seulgi, menjadi seorang pemurung yang masa bodoh dengan cinta.

Ia pikir selain dirinya tak bernilai untuk orang lain, orang-orang juga akan meninggalkannya.

Seulgi memang rumit. Ia mengakui itu sepenuhnya hingga tak mau menyusahkan orang-orang untuk memahaminya. Tapi Tuhan baik, orang tuanya mendukungnya dengan sepenuh hati, ada Jungkook dan Jimin, itu saja lebih dari cukup.

Jadi biar kita kubur dalam-dalam kebusukan ini. Meski Kim Namjoon tau segalanya dan sekarang menghilang.

Persetanlah.

Tiga tahun menghilang kemudian muncul sebuah email meresahkan. Sial.

"Oi, ga lagi kesurupan 'kan ini?"

"Kang Seulgi?"

"Sayangku?"

Ewh.

Seulgi seketika sadar dari lamunannya. Mengernyit jijik dan menatap nyalang lelaki tepat di seberang kursinya. Lagi-lagi di perpustakaan dan menghabiskan waktu dengan manusia tidak berguna alias menjengkelkan ini. Ugh, mau gila.

"Bisa gausah bikin jijik gitu ga?"

"Jijik apa suka?" Disertai senyuman maut seorang Kim Taehyung.

Ganteng, ya?

Yuk sadar diri yuk, harga diri lebih penting. Jangan goyah. "Jijik babi."

"Jijik tapi sayang-sayang aku, gemesin deh." Ucap Taehyung dengan nada dibuat-buat dengan satu tangan menangkup pipinya.

Ya tuhan. Cobaan apalagi ini.

Mengapa diri ini deg-degan? Alias ingin sekali memukul kepala orang didepannya.

i hate u, i love u // kth x ksgTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang