Setelah 10 menit menunggu, keluarlah seseorang, ralat; dua orang yang sedari tadi mereka tunggu.
"Eh dia keluar gays"
Deg!
Itu Rey! Dengan seorang perempuan disampingnya yang membawa boneka tedy bear dipelukanya. Keduanya seperti sepasang kekasih yang terlihat serasi.
Mereka tidak tau, ada seseorang yang mati matian menahan air matanya untuk tidak menetes. Hatinya hancur untuk kesekian kalinya. Ia tidak menyangka Rey semudah itu untuk melupakanya dan semudah itu mencari penggantinya.
Indi berlari untuk menghampiri Rey yang tengah menggandeng tangan perempuan lain yang sudah merebut kebahagianya.
Ketiga sahabatnya tidak sempat untuk menahan kepergian Indi. Rey belum sadar ada Indi di depanya karena sibuk memperhatikan wanita yang sekarang menyandang sebagai kekasih barunya.
"Rey"
Rey memalingkan wajah dari kekasihnya ke arah Indi. Rey tampak terkejut dengan kedatangan Indi serta ekspresinya yang terlihat terluka.
"Apa ini Rey? Kamu cuma butuh dua minggu buat bisa lupain aku Rey? Lupain waktu 2 tahun kita?"
Tes
Gagal sudah! Indi tidak sanggup menahan air mata yang sudah sedari tadi ia tahan.
"Rey! Jawab Rey! Dari kapan kamu sama dia hah?!" Suara Indi mulai meninggi membuat para pengunjung mulai memerhatikan mereka.
Rey salah tingkah, sepertinya ia harus menyelesaikan masalah ini.
"Indi, biar gue jelasin. Jangan nyalahin Dara ya ndi, ini memang salah gue. Gue minta maaf ndi. Gue ga bermaksud buat nyakitin lo. Tapi .... arghh gue ga bisa ndi" ucap Rey sambil menangkupkan kedua tanganya didepan dada seakan mengisyaratkan permohonan maaf. Maaf?
Indi terkekeh sambil mengusap air mata yang mengalir dipipinya. Menurutnya air mata miliknya terlalu berharga untuk menangisi pria murah yang berani beraninya selingkuh dibelakangnya.
Sedangkan perempuan yang Rey panggil dengan sebutan Dara berdiri di belakang punggung Rey seakan meminta perlindungan dari amukan Indi.
"Dari kapan Rey?" tanya Indi dengan suara serak menahan tangisnya.
Rey tidak menjawab. Indi menatap Rey yang tidak mau menatap matanya
"Dari kapan Rey?!"
Rey menghela nafas, sepertinya ia memang harus mengungkapkan segala kebohonganya.
"Dari sebulan yang lalu"
Terbongkar sudah! Ternyata, ini alasan yang sebenarnya Rey memutuskan Indi. Demi seorang wanita yang baru di kenalnya, Rey meninggalkan Indi yang sudah bersamanya sedari dulu. Selalu menemani Rey dikala ia sedang berada pada titik terendah dalam hidupnya.
Indi mengangguk anggukan kepalanya seakan ia mengerti dengan kelakuan Rey.
"Oke, congrats buat hubungan kalian. Langgeng yaa buat Rey samaa Dara. Gue ikhlas kok, Rey direbut sama lo Wit. Tapi, asal lo tahu, merebut kebahagian seseorang gabakal ngebuat lo jadi cantik ra, tapi ngebuat lo jadi keliatan murah."
Selepas mengucapkan kalimat yang menusuk, Indi pergi meninggalkan Rey.
Sedangkan Rey menatap kepergian Indi dengan tatapan yang seakan menyiratkan perasaan bersalah.Setelah menyaksikan perdebatan tadi, ketiga sahabat Indi segera berlari menyusul Indi yang sudah tidak terlihat, setelah memberikan salam jari tengah terlebih dahulu untuk si brengsek Rey.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ferline
Roman pour Adolescents"Di" "Hm?" "Kita putus aja yaa?" Bagai tersambar petir disiang bolong. Indi mendongakan kepalanya menatap mata hazel sang pujaan hati yang telah mengisi hari harinya selama 2 tahun. "T-tapi kenapa Rey?" "Kayanya kita udah ga cocok. Jujur, aku udah l...