Kemangi Arum

1 1 0
                                    

Kembali, dengan aku yang masih berkubang pada masa lalu. Sore ini, duduk kembali didepan rumah sepertinya sudah menjadi rutinitas menjemput senja, ditemani dengan secangkir susu coklat hangat yang setidaknya bisa menghangatkan diriku dari terpaan angin sore selepas hujan.
Suara musik ballad mengalun pelan ditelingaku, setidaknya seperti ini sudah membuat diriku lebih baik, walaupun pada kenyataannya memori kenangan tentangmu tanpa permisi menyelinap masuk dan berputar layaknya kaset lama.

Berbeda, kali ini aku tidak lagi menangis, tidak lagi berteriak tak terima pasal kepergianmu, tidak juga membenci takdir semesta yang memang suka bercanda. Aku baik baik saja, dengan atau tanpa dirimu, kembali menerima atas keputusan kamu, aku baik baik saja saat ini.

Aku pernah berpikir bahwa aku tidak bisa berdiri bila bukan kamu yang jadi penyangga, aku tidak bisa untuk sekedar tertawa bila bukan kamu alasannya, yaps aku pernah senaif itu. Lagi-lagi aku tertawa kecil setelah menyesap sedikit susu coklat yang tinggal sedikit, bagaimana dulu aku bisa sebodoh itu ketika berkaitan dengan kamu? Tapi aku bersyukur tentang itu, karena setidaknya kamu mengajarkan aku untuk selalu mengedepankan diriku sendiri daripada yang lain, dan kini porsiku menyayangi kamu tidak lebih dari aku menyayangi diriku isendiri,  kamu benar bahwasanya aku akan baik baik saja tanpa kamu, karna kamu akan menjadi bagian masa lalu di arsip kehidupanku.

Aku menghela nafasku lega ketika music list memutar lagu yang lain, benar kata orang bahwa ketika kita menyayangi seseorang biarkan dia pergi, ketika dia kembali maka dia milikmu dan jika dia menghilang maka dia hanya sekedar pengalaman, sesederhana itu.

Lamunanku buyar ketika suara adzan berkumandang, ternyata lembayung sudah berganti dewi malam, ahh waktu terlalu cepat berlalu.
Sampai jumpa di senja senja berikutnya:))

Puisi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang