Bagaimana kita bisa dekat, sementara kau selalu memberi jarak. Bagaimana kita bisa menyatu, sementara kau selalu takut lebih dulu.
Perihal sakit hati aku pun pernah merasakannya, perihal takut kecewa aku pun memilikinya. Tapi apakah kita selamanya akan seperti batu, saling diam, kemudian mundur dengan ketakutan masing-masing.
Kuharap tidak demikian, bagaimana jika sekarang kita bermain peran. Kau berperan sebagai seorang pangeran yang pemberani dan aku berperan sebagai putri raja yang tangguh. Kita berpura-pura membangun kerajaan di alam imajinasi, sementara di dunia nyata, kita belajar saling menguatkan untuk membangun masa depan. Jika kau tak ingin aku yang jadi pasanganmu, anggaplah aku sebagai teman. Jika kau belum mampu, anggaplah aku sebagai bayangan. Jika itu masih membuatmu risih anggaplah aku tak pernah ada.