tujuh

521 124 2
                                    

aurora menatap malas pemuda dihadapannya ini, "gue udah capek ya jadi perantara lo, lagian kenapa ga disamperin aja sih?"

"dia aja lupa sama gue elah, kak," sahut si pemuda.

"ya gimana ga lupa anjir lo ngilang terus tau-tau muncul lagi pas gue sama bian sma kelas tiga," omel aurora.

pemuda itu meringis, "ayolah."

"lagian dia juga penasaran banget sama yang ngirim surat itu."

"nanti pasti gue nemuin dia."

"awas lo ya."



🧸💌




bian kali ini berjalan sendirian. aurora mau nemuin temannya difakultas teknik katanya sih. jadilah dia mampir ke lokernya dulu sebelum pulang.

"eh? gede banget?" kata bian begitu melihat kertas biru yang tertempel di kotak berukuran lumayan besar.

"kayaknya bukan makanan kayak biasanya deh," gumam bian. "buka di rumah aja deh."




' kaget ya kali ini dapet kotak bukan paper bag kayak biasa? sengaja nih haha.

semoga pas liat isi kotak ini lo jadi inget sama gue ya, kak. sedih nih gue pas lo ga inget padahal kak rora aja langsung inget sama gue hahah.

kalau udah inget you know where to find me kan? gue tunggu ya bye!

g '

bian menatap isi kotak itu, terkejut dengan isi kotak didalamnya. boneka beruang coklat lumayan besar, album foto dan baju yang sangat ia kenali.

"ga mungkin kan??"

terburu-buru bian meraih ponsel dan kunci mobilnya lalu, berlari keluar.

"papi adek pergi dulu!" bian langsung keluar tanpa menunggu balasan papinya.

[END] message • hyunhaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang