delapan

542 116 8
                                    

bian memarkirkan mobilnya asal. maniknya mencari keberadaan pemuda yang dulu selalu menemaninya sebelum menghilang.

disitu, pemuda itu berdiri membelakanginya. sosoknya sudah jauh berbeda. jauh lebih tinggi dari bian.

"haru...."

pemuda yang dipanggil haru itu menoleh lalu, tersenyum teduh begitu melihat bian datang.

"hai?"

bian menangis dengan buru-buru berlari memeluk pemuda itu erat.

"kemana aja? kenapa tiba-tiba pergi? jahat banget!"

magenta gaharu.

pemuda yang waktu itu bertemu dengannya di gedung fakultasnya. pemuda yang merupakan teman kecilnya yang tiba-tiba menghilang dan juga kenapa bian tidak ingat?

genta merupkan murid pindahan di sma nya waktu itu. kenapa dia bisa tidak mengenali pemuda itu?

"kamu juga jahat masa ga inget sama aku?" ledek genta. "eh bercanda kak, udah udah jangan nangis lagi."

bian semakin mengeratkan pelukannya, "kenapa ga langsung nyamperin aku sih? kenapa malah pake surat gitu."

"takut soalnya kamu kan ga inget aku, pas aku pindah ke sekolah kamu dulu aja lupa kan. jadi aku pikir dengan ngasih hal-hal kesukaan kamu supaya kamu inget sama aku."

genta tertawa begitu mendengar bian merengek disela tangisnya, "udah gapapa yang penting kan sekarang kamu udah inget sama aku."

"jangan pergi lagi!"

"iya enggak."

genta melepaskan pelukannya dan menangkup kedua pipi bian, mengelusnya pelan lalu menatap bian teduh, "aku sayang banget sama kamu, kak."

bian merasakan pipinya memerah, maniknya kembali berkaca-kaca.

"be mine?"

🧸💌

kini keduanya berada di mobil milik bian, menikmati es krim, burger dan ketang goreng seperti dulu yang selalu mereka lakukan.

"oh jadi kemarin itu kamu dikasih tau terus sama rora aku lagi apa dan lagi mau apa gitu?" tanya bian

genta mengangguk, "makanya aku takut kamu kira aku stalker."

"dih rora bisaan! pantesan dia nanyain terus mau makan apa atau hari ini pergi sama siapa," sahut bian.

"dia ngomel terus tau ke aku, katanya males jadi perantara aku ke kamu."

bian tertawa, "kita harus traktir dia nanti," katanya sembari memakan es krim oreonya.

"iya kalau ga ada dia mungkin kamu lupa sama aku," kata genta.

"ish jangan diungkit lagi!" omelnya.

bian masih kesal kenapa dia bisa melupakan teman kecilnya ini. tapi, genta kecil dan yang sekarang ini berbeda. dulu genta bahkan lebih pendek darinya sekarang jauh lebih tinggi, menyebalkan.

lalu, yang bian mau protes lagi adalah genta kenapa semakin tampan?! jadi, dia tidak menyadari kalau genta itu teman kecilnya dulu.

"haha iya, abis ini mau pulang atau mau pergi dulu?"

albian.wj

❤️2

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

❤️2.361
albian.wj look who's coming back? heheh💜

turn off comments


---

haii!

habis ini cerita pacaran genta dan biar ya ehehe semoga kalian ga bosan D:

anyway, doakan seminarku segera dikasih kepastian ya :( udh 2x diundur terus aku hopeless huhu

[END] message • hyunhaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang