04.

61 44 64
                                    

🌻Klik vote dan komen ya🌻

******

Mungkin kamu tidak berhenti mencintainya, tapi berhenti menunjukkannya. Ada saatnya kita tak punya pilihan lain, selain terdiam dan mencoba menerimanya. Kemudian dengan perlahan rasa itu akan pudar dengan sendirinya. Padahal, dirimu belum sempat memilikinya tapi sudah belajar untuk merelakannya.

Kalimat itu menyayat hati Sekar selama berhari-hari. Tapi engga membuat Sekar mogok makan kok. Prinsip Sekar, jangan bucin sampai segila-gilanya.

Walaupun dari awal Sekar sadar bahwa Ken tak kan melihat dirinya, tapi tetap saja kalimat itu menyakitinya. Padahal tadinya Sekar hanya berniat mau menolong karna sebangku dengan Ken. Heh! Tapi apa balasannya. 'Gue memang bodoh bngt' batin Sekar terus memaki diri sendiri.

Bel pulang sekolah pun bergema mengantarkan semua murid keluar dari dalam kelas menuju gerbang sekolah.

"Em, Kar.. loe gpp kan?" tanya Tari

Sekar senyum, "Gue gpp kok. Emangnya kenapa?"

"Hehe.. engga kok. Gue cuma nanya." jawab Tari

Sekar pamit kepada dua kawannya itu kalau ia ingin jalan duluan ke area parkir dan balik duluan ke rumah.

"Loe ga peka banget sih, Tar. Engga liat tuhh tadi semua kelas juga denger apa yang Ken bilang. Masa loe pake nanya sgala sih.." omel Kenan lalu jalan duluan menyusuli Sekar.

"Lahh.. salah aja gue.." gumam Tari pelan lalu jalan menyusuli Kenan.

Sesampainya mereka di parkiran, Sekar sudah tidak ada. Kenan makin mengomeli Tari hingga sepanjang jalan mereka pulang ke rumah.

Esok harinya saat jam istirahat.

Para murid di kelas sibuk dengan kegiatannya masing-masing, mulai dari ada yang tidur, sedang pacaran, bermain, hingga ada si kutu buku yang tetap belajar walaupun sedang istirahat.

"Woii jangann lari di kelas!! Orang lagi makan." teriak Ken yang sempat membuat kelas hening sejenak dan ia berhasil membuat teman sekelasnya tidak lari-lari didalam kelas. Namun, hal itu hanya sementara, tak lama kemudian mereka lanjut berlari.

"Ken.. nih popmie loe.. air panasnya masih penuh tuh, belum gue buang." ucap Kevin sambil memberikan popmienya. "Buang airnya sesuai seleramu ye.." sambung Kevin.

"Makasih." ucap Ken yang mengambil popmie itu. Saat Ken hendak balik ke mejanya, salah satu murid yang berlari tadi, tidak sengaja menabrak Ken dari belakang sehingga membuat air panas yang ada di popmie itu tumpah dan mengenai tangannya Ken.

"Gimana sih.. udah di bilang jangan lari-lari.." sahut salah satu murid yang dari tadi berada di kelas.

Sekar yang baru saja kembali dari kantin, ia melihat kelas yang sedang ramai.

"Kenapa tuh?" tanya Kenan pada Brian.

"Tangannya Ken kena air panas.." jawab Brian.

"Bilas pake air aja Ken.." ucap Kevin.

Ken pun mau keluar dari kelas dan hendak pergi ke wastafel yang letaknya ada di depan toilet.

"jangan di bilas pake air.. nanti tambah parah." ucap Sekar saat Ken melewatinya.

Ken melihat Sekar sekilas, "Bukan urusan loe.." lalu pergi meninggalkan kelas.

"Cihh!! Songong banget sih!" omel Kenan saat melihat Ken menjawab kasar ucapan Sekar.

Finally It's YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang