06.

48 27 61
                                    

🌻klik vote dan komen ya🌻

⚠️Jangan di skip ya, di part ini ada beberapa perkataan yang paling berharga untuk dibaca. Semoga bermanfaat untuk kamu yang membaca ini~~ ambil sisi positifnya ya.⚠️

❗️Hargailah masa mudamu❗️

*****

Perasaan seseorang itu susah ditebak ya, kadang kamu merasa bahwa dirimu tidak pernah dianggap ada atau bahkan kamu merasa kalau dia tak kan bisa kau miliki. Namun, waktu yang menjawab semuanya.

-Sekar Iko.

🕊Happy Reading🕊

"Ken.. loe mau kemana?"

"Gue malas pulang. Temani gue sebentar saja."

Ken menghentikan motornya itu didepan taman yang letaknya tak jauh dari rumahnya Sekar. Mereka turun dari motor. Kemudian berjalan kedalam taman itu.

Sepanjang jalan Ken hanya diam. Sekar engga tau maksud dari tindakan Ken yang mengajaknya ke taman dan apa yang dia katakan tadi? 'Temani dia???' Seakan-akan aku disuruh tuh nemenin dia. Whatt, kok kesannya jadi agak buruk gitu sih.

Mereka benar-benar berjalan mengelilingi taman itu tanpa bicara sepatah kata pun.

"Udah mau gelap nih.." ucap Sekar sambil melihat ke langit-langit dan jam tangannya yang berwarna putih yang ia pakai di tangan sebelah kanannya itu.

Ken tak menjawabnya, ntah apa yang sedang Ken pikirkan hingga ia tak menjawab perkataan Sekar. Ia hanya menoleh sekilas ke arah Sekar, lalu padangannya kembali melihat ke depan.

"Loe mau keliling taman ini brapa kali sih? Truss loe mau menghela nafas sampai kapan?" tanya Sekar lagi yang sekarang Sekar lumayan merasa kesal dengan sikap Ken yang tak jelas itu.

Kemudian Sekar pun duduk di salah satu bangku yang ada di taman itu. Sekar menolak untuk berjalan lagi, ia merasa muak melihat taman ini karna sudah mengelilinginya empat kali.

Ken pun ikut berhenti dan duduk di pagar yang tepat berada didepannya Sekar.

"Maksud loe apa sih?" akhirnya Sekar berani menanyakan maksud dari Ken yang mengajaknya pulang tadi, tapi malah berakhir di taman selama berjam-jam. Untungnya Sekar sudah meminta izin kalau ia pulang dengan teman dan menyuruhnya tidak usah jemput.

Ken menatap Sekar. "Gue rasa, gue punya perasaan yang sama dengan mu.." ucap Ken sambil menatap Sekar, tatapan Ken penuh dengan banyak arti serta adanya kehangatan yang dirasakan oleh Sekar.

Perkataan Ken itu membuat jantung Sekar berhenti berdetakk sebentar. 'Apa?! Perasaan ku dibalas?' batin Sekar berteriak tak percaya.

"Mungkin sejak awal.. gue sudah merasakannya. Tapi gue tidak menyadarinya... Setiap kali memandang mu, jantung gue berdegup kencang.." jelas Ken yang menjelaskan perasaannya.

Sekar diam dan tak menjawab apa pun, ia masih tak percaya kalau akhirnya Ken membalas perasaannya. Kalau akhirnya perasaannya di balas..

"Dan sudah ku putuskan, Sekar." Ken turun dari pagar itu lalu berjalan maju menuju tempat Sekar berada. Ia berdiri tepat didepan Sekar. "Loe.." ucap Ken pelan "mau engga.. jadi pacar gue?" akhirnya Ken menyelesaikan perkataannya dengan suara yang terbata-bata. Ken menyatakannya dengan hati yang amat sangat gugup.

Sekar masih tak menyangka apa yang terjadi sekarang. Ia memukul pipinya 'Wahh gila..!! Ini bukan mimpi..' batin sekar melompat-lompat gembira saat Ken menembaknya.

Finally It's YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang