18

3.5K 589 117
                                    

Jangan lupa buat VoMent!

Author POV

"ONNAAA! BERITAHU LEBIH TENTANG KIBUTSUJI MUZAAAN!"

"TIDAK AKAN KU SERAHKAN PADA KAMPRET YANG DURHAKA!" (Name) menoleh kebelakang sembari menjulurkan lidah nya.

Muncul perempatan merah di dahi Sanemi lalu mengejar cepat (Name). "NGAPAIN NGIKUTIN GUA ANJER" (Name) berusaha lari dari Sanemi yang sudah mengeluarkan Pernafasan nya.

(Name) meloncat kebelakang menjauh. "TIDAAAK! PERGI SANA!" Sanemi mengacuhkan perkataan (Name) lalu mulai menyerang.

"Pernafasan Angin, Teknik Ke du—"

"PERNAFASAN ES, TEKNIK KE SEMBILAN, HEMPASAN ES DINGIN—! NYOH MATI KOE!" (Name) menyela perkataan Sanemi lalu menebas udara yang berada di depan Sanemi.

Sanemi terbelalak lalu menghindar.

Brak!

Pohon nya terbelah secara tiba-tiba.

"BERITAHU CEPAT, ONNA ATAU KU BUNUH KAU!! OHH AKU PAHAM, APA KAU SEBENARNYA BEKERJA SAMA DENGAN MUZAN?" Misuh-misuh keluar dari Sanemi.

(Name) terbelalak seketika

(Name) tetiba menjawab, "JANGAN NUDUH AKU SEBAGAI IMPOSTER NYA DONG!

"OHH KAU BEKERJA SAMA DENGAN MUZAN. GITU HAH?" Teriak Sanemi.

"BERISIK KUDA UBANAN— eh salah Server, BERISIK KAU PRIA CODETAN!" Balas (Name) lalu kaget dengan kedatangan Gagak nya, Oren.

"Whoah Halo Oren!" (Name) menarik paksa Gagak milik nya lalu memeluk nya dengan erat. "Kwaak! Kwakke eeee lepasin gua goblo ntar sekarat!"

"Kenapa kamu jadi Toxicers sejak dini!? Wahai Gagak laknat?"

"Kwaak! Kwakk! Rapat pilar cepat! Dateng ga dateng dislepet sendal oleh Kochou-sama!"

"Anjir, dahal pen ketemu Tanjirou ama Nezuko nanti! NgeSkip bole ga, Oren?" Tanya (Name) dengan senyum mengembang.

"GA ANJIR! KWAK SANA CEPAT!" Oren mulai mematuk jidat (Name)

"IYA IYA MAAF— OK SELAMAT TINGGAL OM CODETAN!"

"Oi anak setan! Tunggu—!!!"

****

Bruk!

"Datang lah dengan sesopan mungkin, sialan!" Sanemi langsung menarik Haori (Name) kebelakang, "Anjir apaan sih megang-megang woelah!"

"Ini di kediaman Oyakatta-sama! Jangan buat rusuh kau ini!"

"Kau juga tak usah banyak cing-cong! Om uban codetan!"

Sret!

Pintu fusuma(?) Di geser cepat dan terlihat Hashira Serangga menatap sabar kedua Insan di depan nya.

"Kalian! Ayo cepat masuk, Oyakatta-sama dan Amane-san menunggu," Jelas Shinobu tersenyum Misterius.

"Ingat! Jangan berbuat rusuh kau—"

"Aku ga buat Rusuh ogeb!"

"Shinazugawa Sanemi-san, Yamadachi (Name)-chan. Cepat masuk kedalam. Rapat akan di selenggarakan."

****

'Oh iya, Oyakatta-sama kan sembuh dari Kutukan nya. Tapi kenapa Amane-san disini?' (Name) membatin terheran-heran.

Ternyata rapat tersebut sudah berlangsung 10 Menit.
Tapi (Name) tidak fokus, sibuk dengan ngehalu di pikiran nya.

"Yamadachi (Name)-san . . ."

"Yamadachi (Name) . ."

"Kenapa manggil?" (Name) menatap Giyuu dan Rengoku yang memanggilnya. "Telapak tangan mu, (Name)!" Seru Kanroji tiba-tiba dengan nada panik.

"Tangan ku sembuh, kenapa?"

"Bukan! Bukan itu! Ada tanda di tangan mu!" (Name) segera membalikan telapak tangan nya, "Whoah, langsung cepet dapet nya!" Mata (Name) berbinar-binar seketika.

Yang berada disitu terkejut semua.
"L-lho...?"

Terbentuk sebuah Tanda Bola Kristal berada di telapak tangan (Name) dan di Pipi nya. Membuat Para Pilar terkejut akan hal itu.

Lalu mulailah rapat.
Disini, Kanroji, Muichirou dan (Name) ditanyai mengapa mereka bisa mendapatkan tanda itu lalu beralih (Name) menjelaskan asal-usul tanda itu yang mengenai Tanjirou.

Karena sehabis Rapat lama tersebut.
Para Pilar mendapatkan Libur untuk sementara. Hanya 1 hari sih.

"Shinazugawa-san! Yok kita ke Desa sebentar!"

"Ogah."

"Ayoklah!" Ajak (Name) kini yang memakai Kimono pendek nya, "Mumpung libur oi!" Lanjut (Name).

Tetap di abaikan Sanemi yang memakai Yukatta Abu-abu nya.

"Nanti akan ku traktir Ohagi deh."

"Oke, deal."

'Disogok Ohagi aja mau tuh' Racau (Name) didalam Hati lalu menarik Sanemi. "Heh bocah—"

"Dahlah ngikut aja, lagian Libur ini dimanfaatkan saja untuk berjalan-jalan rilex sebentar." Jelas (Name) melepaskan genggaman nya lalu tersenyum tipis ke depan.

Muncul rona merah di pipi Sanemi yang tak sengaja melihat (Name) sedang tersenyum.

Dia mengalihkan perhatian nya ke depan. "Oh iya, Shinazugawa-san. Besok kau akan ikut melatih bukan?" Tanya (Name).

"Mungkin. Kau?"

"Aww tumben nanyain—"

Prak!

"Bukan begitu maksud nya, Baka!" Sanemi langsung menampol (Name). "Iya iya gausah Nampol— eh kita udah sampai nih!"

Tak perlu lama-lama.
Mereka sudah sampai di Desa yang ramai. Teringat saat Tanjirou pertama kali menemui Muzan disini.

"Ayok kita Refreshing!" Ajak (Name) dia langsung melesat ke kerumunan. "H-hoi tunggu—" Sanemi langsung mengikuti (Name).

"Oh iya Shinazugawa-san, sebelum berangkat aku membeli permen. Mau?" Tawar (Name) memberikan permen. "... Tidak."

"Yaudah." (Name) berkeliling lagi bersama Sanemi.

Setelah Berjalan-kalan selama 30 menit.
Mereka memutuskan untuk istirahat sebentar, "Oh iya, sudah Siang menjelang sore ternyata! Kau tunggu disini ya. Aku akan membeli beberapa belanjaan dulu—" Sanemi menahan pergelangan (Name) seketika.

"Apa?" (Name) menoleh kearah Sanemi. ".. Aku ikut" Bisik Sanemi pelan. "Oh tak perlu, Shinazugawa-san! Kau duduk disini sa—"

Iris (E/C) milik (Name) melebar ketika melihat Copy-cat Muzan bersama Istri dan Anak nya.

"Anjir ada Impostor!" Pekik (Name) seketika membuat Sanemi bingung.

Lari lari
Ada dakjal lepas

"Yaudah, ikut saja yuk." (Name) gelagapan lalu menarik Sanemi ke pasar.

'Anjir, Anjir, lagi rame gini kenapa ada Muzan anjerrr Impostor nya muncul pula. Duh jangan ampe Om Codetan sebelah gua sadar keberadaan Muzan, entar langsung dilabrak dah si Muzan.' Racau (Name) di dalam hati.

"Oi Bocah—"

"Shinazugawa-san, yang jualan Odading dimana?"

". . . Hah. . ?"

*****

Yak maap kalau kependekkan

Nee, Author terimakasih kerna klean ngasih Author Motivasi huhu (┬┬_┬┬)
-Author

save them.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang