Happy Reading❤
Pagi ini Shila datang ke sekolah dengan semangat. Begitu melewati kelas Athur, ia langsung masuk ke dalam untuk melihat Athur. Athur juga baru datang dan sedang duduk bersama teman-temannya.
"Pagi, Athur Ganteng," ucapnya dengan riang.
"Pagi juga Shila Cantik."
Shila langsung memukul lengan Gibran yang membalas ucapannya. "Goblok, lu!"
"Wahh, bukan tipe Athur banget ini. Athur itu suka tipe gadis yang lemah lembut dan gak ngomong kasar," ucap Gibran.
Shila langsung menutup mulutnya. "Gibran, gue ini juga, kan lemah lembut, tadi kepleset mulutnya."
"Nyenyenye." Shila rasanya ingin memukul Gibran lagi. Tapi ia harus terlihat baik depan Athur. Shila hanya bisa tersenyum.
Shila lalu mengeluarkan kotak bekalnya. Shila tak peduli mau dimakan atau tidak, ini sudah menjadi rutinitasnya. Ia akan berhenti setelah olimpiade itu selesai.
"Aku ke kelas dulu, ya Athur. Jangan lupa pulang sekolah kita belajar," ucapnya lalu pergi.
"Belajar berkedok modus," cibir Gibran.
"Lo ini, suka banget ribut sama Shila," ujar Reno.
"Hehehe, wah lumayan, nih dapat makanan." Begitu Gibran akan mengambil kotak makan Shila, Athur mengambilnya terlebih dahulu.
"Jangan dibuang lah, Thur, buat gue aja."
"Iya, kasian Shila, Thur," ujar Arya.
Namun, Athur malah membuka kotaknya dan mulai memakannya. Ketiga sahabat Athur itu melongo tak percaya.
"Gue belum sarapan," ucap Athur menjawab kebingungan sahabatnya itu.
"Belum sarapan atau mulai tumbuh benih-benih cinta," goda Reno.
"Gengsi tapi mau!" cibir Gibran.
Arya hanya ikut tertawa. Jelas mereka merasa heran karena ini pertama kalinya Athur memakan bekal dari Shila.***
Pulang sekolah Shila menunggu Athur di perpustakaan sambil membaca buku. Kali ini mereka akan belajar di perpustakaan.Tak lama Athur pun datang dan duduk di depan Shila. Athur lalu mengeluarkan kotak bekal Shila dari dalam tasnya dan memberikannya pada Shila.
"Makasih."
"Gibran yang makan?" tanya Shila yang tahu kotaknya sudah kosong.
"Gue."
"Ohh."
"Hah?" Shila baru sadar dan merasa tak percaya. Shila memang tahu bahwa bekalnya tidak pernah dimakan Athur.
"Kamu makan bekal aku? OMG!"
"Shila Nashyta Winata diam!" teriak penjaga perpustakaan. Walaupun sudah pulang sekolah, penjaga perpustakaan masih tetap bertugas hingga sekolah tutup.
"Iya, Pak maaf."
Mereka akhirnya mulai belajar dan membahas soal-soal olimpiade. Jika sedang belajar, Shila juga terlihat serius dan tidak menggangu Athur. Setelah pukul 16.00 mereka selesai belajar dan pulang.
Athur mengantar Shila pulang. Setelah sampai di rumah Shila, Shila mengajak Athur untuk mampir dulu, tapi Athur menolaknya.
"Kalo bicara sebentar bisa?" tanya Shila.
Athur pun mengangguk pasrah dan turun dari motornya. Mereka duduk di kursi depan rumah Shila.
"Bener gak mau di dalam aja?" Athur hanya menggeleng.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret Shila
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA AGAR TIDAK KETINGGALAN INFO TENTANG CERITA INI] ____ "Sebuah rahasia yang berakhir duka." ____ Ini kisah tentang Shila Nashyta Winata, gadis yang selalu ceria. Namun dibalik keceriaan Shila terdapat rahasia yang Shila sembuny...