Begin Again 13

296 53 17
                                    

Jika kau pikir aku baik-baik saja, kau salah.

Tiga hari Baekhyun di Busan, tiga hari pula hari-hari Yoojung terasa damai. Tak melihat wajah namja menyebalkan itu sungguh membuatnya bersemangat. Ditambah hari ini weekend, tambah satu hari dirinya tanpa Baekhyun. Yoojung memilih untuk berbelanja untuk persediaan di rumahnya.

Ting

Suara lift terbuka, Yoojung keluar dengan plastik berisi belanjaan. Ia memang tak berbelanja banyak, ini hanya untuk beberapa hari ke depan karena ia belum gajian. Tentu uang dirinya menipis di tanggal tua.

Shaaarkkh

Refleks Yoojung berbalik, mendengar suara yang tak jauh darinya. Nihil, tak menemukan siapapun Yoojung melanjutkan langkahnya menelusuri koridor. Namun kali ini perasaan Yoojung terasa ganjal, ia merasa ada yang mengawasinya. Pun dengan begitu, ia melangkahkan kakinya cepat.

Seseorang ada yang membekap mulutnya membuat sang pemilik berontak. Namun, seseorang di belakang cukup kuat untuk di lawan.

Namja berpakaian serba hitam dengan topinya di paksa duduk bersimpuh di depan seseorang.

Seseorang yang memakai jas berjalan mendekat, berdiri tepat di depan namja penguntit Yoojung.

"Katakan, siapa yang menyuruhmu?" tanya suara yang terdengar cukup berwibawa.

Namja itu menggertak bibirnya menahan amarah, dengan berani ia menengadah ke atas. Melihat sosok yang telah menangkapnya. Namun detik berikutnya, tangannya gemetar, wajahnya pucat pasi. Ia segera menunduk kembali, bahkan seperti akan mencium sepatu orang di depannya.

"Apa itu Baekhyun?" sergah Junhoo.

"S-saya minta maaf Tuan," cicit penguntit tersebut.

"Jadi benar?"

Penguntit itu semakin menunduk. Takut, karena ia tertangkap oleh Junhoo, bos besar dirinya.

Junhoo memijit hidungnya. Memikirkan adiknya yang sekarang terasa sulit untuk ditebak. Terlebih, mendengar gosip yang beredar di kantor.

"Sebenarnya apa yang kau lakukan Baekhyun," gumamnya.

Lalu Junhoo memberikan isyarat pada Bodyguardnya. Memberikan sebuah amplop besar ke hadapan penguntit tersebut.

"Saya tak akan memecatmu, itu uang untuk kau pindah dari kota ini. Dan saya akan memberikan jabatan di kota tersebut. Ah, dan jangan pernah lagi kau menampakkan wajahmu di sini, kau pasti tahu akibatnya," terang Junhoo lalu berjalan pergi.

Sampai diunitnya Yoojung segera mengunci pintu. Ia cukup khawatir jika seseorang yang mengikutinya adalah suruhan Baekhyun, namja itu pasti tak akan diam. Tak akan melepaskan Yoojung begitu saja.

Tangan Baekhyun mencengkram kuat ponsel di tangannya. Beberapa kali ia menelpon seseorang, namun sama sekali tak ada jawaban.

"Kemana dia? Aku menugaskannya tapi kenapa tak ada kabar?"

Baekhyun hendak menelpon lagi, namun suara pintu membuatnya mengurungkan niatnya itu.

"Pak, Tuan Kyungsoo telah menunggu," ucap Kai.

Baekhyun mengangguk. Ia melangkah ke luar kamar hotelnya dengan Kai yang mengikutinya di belakang.

"Hubungi orang suruhanmu itu. Kau tahu? Orang itu sulit untuk dihubungi, bahkan info pun belum ia dapat," terang Baekhyun nampak sekali bahwa ia tak suka akan hal itu.

Pagi yang cerah di kota Seoul, menelisik masuk ke kamar Yoojung yang sedang tertidur. Matanya memicing saat sinar itu menyilaukan matanya. Tak lama bunyi alarm terdengar membuat tangan Yoojung meraba ke sisi kiri, mencari telponnya yang bergetar karena alarm. Perlahan ia duduk dari kasurnya, melihat jam di layar ponselnya.

Begin Again (BBH)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang