05

2 0 0
                                    

Perkenalkan, aku adalah seorang wanita yang tentu saja belum bisa merelakan beberapa kilasan masa lalunya tentang seseorang. Sedang berada tahap yang ikhlas dalam menjalani kehidupan ini. Bahasa gampangnya, belum move on! Aku mencoba mengutarakan isi hatiku melalui puisi yang aku curahkan dalam "Kala Itu".

Merujuk kepada kilasan masa lalu yang nyata. Dan, perasaan masa kini yang masih menyimpan rasa di masa lalu. Semua itu, cukup terwakilkan dengan sebuah kalimat pendek "Kala Itu". Aku, sedang gelisah. Mengapa tak dapat menemukan sebuah pelabuhan baru dan masih saja di sana. Pelabuhan lama yang sudah tak berpenghuni. Aku tau, ia takkan kembali.

Seperti halnya benda angkasa, slalu ku umpakan dia sebagai rembulan yang begitu indah. Di kelilingi oleh banyak bintang yang tak kalah indah juga. Dan  aku, mengumpamakan diriku sebagai manusia biasa. Hanya bisa menatap dan mengagumi dari jauh, sang rembulan bersama banyak bintang di sekitarnya.

Namun, ternyata perumpaan rembulan sendiri terlalu egois. Aku ingin bulan selamanya purnama. Namun, rembulanku kini gerhana. Mungkin selamanya. Tak ada yang mengetahui isi hati seseorang sesungguhnya. Ah, andai saja diberi kesempatan untuk mengetahui isi hati seseorang. Ingin sekali aku tau, saat melewatkan waktu yang cukup singkat denganku, apakah dia tulus.

Kala ItuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang