Bagi Wang YiBo, jogging itu sudah seperti kebutuhannya. Karena memang memiliki banyak manfaat untuk kesehatan tubuh, terlebih dikondisi sekarang ini. Dan sejak dua minggu lalu setelah la pindah rumah di komplek ini, la sudah rutin jogging setiap paginya. Sayangnya ada satu hal yang membuat Yibo sedikit kurang nyaman seminggu terakhir ini untuk jogging. Hal itu adalah. . .
"Good morning, Yibo ge!"
Lareina Song atau biasa orang kenal Song Zu'er. Sebenarnya gadis berwajah cantik itu baik, hanya saja Yibo merasa tidak nyaman dengannya. Yibo bukan pria innocent, dia adalah pria dewasa dan tentu saja paham dengan tingkah gadis itu. Gadis itu mencari perhatiannya. Mudahnya, gadis itu tertarik dengannya.
"Morning." Jawabnya singkat tanpa menoleh.
"Bagaimana tidurmu semalam, Yibo ge, apa kau tidur nyenyak?" Tanya Zu'er ketika gadis itu sudah berlari sejajar dengannya.
"Tidurku nyenyak." Jawabnya sambil menoleh sebentar pada Zu'er yang kini tersenyum manis padanya dan berlari sedikit agar berada di depannya. Yibo pun akhirnya menghentikan larinya dan itu membuat mereka saling berhadapan.
"Ada apa, Zu'er?" Tanya Yibo ketika Zu'er menatapinya dengan intens sambil tersenyum manis. Itu jelas membuat Yibo merasa makin tidak nyaman.
"Kau tahu, Yibo ge? Seandainya kita ini di negeri dongeng..." Zu'er menjeda ucapannya sebentar lalu maju selangkah lebih dekat dengan Yibo hingga jarak mereka begitu tipis, seadainya Zu'er maju selangkah lagi maka tubuh mereka akan menempel namun dengan reflek Yibo mundur satu langkah.
Zu'er nampak tak peduli dengan Yibo yang jelas tak nyaman, gadis itu justru menatapnya tepat dimata dan kembali melanjutkan. "ㅡAku akan menjadi Princess-mu, lalu kau akan menjadi Prince-ku, Ge." Lanjutnya masih dengan senyuman manis dan kali ini gadis itu melangkah maju untuk menyentuh bahu Yibo dan meremasnya pelan.
What the f*ck!
Segera Yibo mengambil langkah mundur selangkah, menghindar kemudian menghela napas kasar, la menunduk sebentar lalu menatap Zu'er.
"Sorry Zu'er, tapi akuㅡ" Yibo tidak sempat melanjutkan perkataannya ketika tiba-tiba ada sebuah suara yang memotong perkataannya dari arah belakang.
"Wah, kalau begitu aku pasti akan menjadi Ibu perinya."
Yibo segera menoleh, dan di sana la mendapati laki-laki berwajah manis sedang berjalan mendekat kearah mereka sementara mata bulat indahnya menatap mereka berdua dengan pandangan tidak suka.
Zu'er menatap laki-laki dengan paras tampan dan cantik didepannya itu dengan ekspresi penuh tanya.
"What do you mean?" Zu'er benar-benar tak mengerti maksud laki-laki bertubuh ramping didepannya ini.
Laki-laki manis yang kini berdiri tepat disamping Yibo itu melipat tangan di dada. Matanya menatap ke arah Zu'er membuat gadis itu merasa tak nyaman.
"Maksudku adalah, aku akan menjadi Ibu peri yang menyihirmu lalu menjauhkanmu dari Prince!" Tukasnya. Zu'er mengernyit tidak suka mendengarnya.
Apa-apaan dia, merusak suasana saja! Begitu batin Zu'er.
"Jangan ikut campur, ini urusan Prince dan Princess!" Tukas Zu'er tak terima sementara Yibo, pria itu nampaknya enggan ikut campur. Jadi hanya diam memantau agar keadaan tetap aman.
"Tentu menjadi urusanku kalau yang kau sebut prince ini, suamiku!" Seketika Song Zu'er membulatkan matanya. Syok!
Aku tidak salah dengar, kan?
"ㅡApa?"
"Yibo, Suamiku." Ulang laki-laki manis bermole dibawah bibir itu sekali lagi.
Saking terkejutnya Zu'er sampai menatapi keduanya bergantian dengan mulut yang sedikit terbuka. Sementara Yibo? Oh pria itu sedang tersenyum sekarang.
"Mana mungkin! Kau pasti berbohong!" Tukas Zu'er pada laki-laki manis itu kemudian beralih menatap pada Yibo. "Ge, Kau straight, kan?!" Seru Zu'er.
"Ge, kau Straight, Kan?!" Ulang Zu'er penuh tuntutan.
"Percayalah padaku, sweety. Yibo memang straight. Se-straight garis di perut absnya ketika aku menjilatnya semalam." Jawab laki-laki bergigi kelinci itu dengan ekspresi polos yang disertai senyum manis.
Zu'er yang sudah syok makin syok saja mendengar kalimat itu. Ia bukan gadis innocent, tentu la paham apa yang di katakan laki-laki manis yang kini sedang melipat tangan didada itu dengan ekspresi pongah itu. Pandangan Zu'er pun beralih pada Yibo, berharap Yibo akan menyangkalnya. Namun yang dilihatnya, Yibo justru sedang tersenyum simpul.
"Sorry Zu'er. Yang dia katakan memang benar. Dia Wang Xiao Zhan, istriku." Yibo bahkan mengatakannya dengan nada bangga.
OMFG!
Zu'er menggelengkan kepalanya keras, merasa tak percaya, berharap itu hanya candaan. Namun begitu melihat bagaimana pandangan Yibo yang melembut saat melihat laki-laki bernama Xiao Zhan itu, la sadar. Itu nyata.
Sialan, aku mau menangis saja rasanya!
Kehilangan kata-kata dan tak bisa berbuat apapun lagi, Zu'er pun memilih segera pergi dari sana dengan perasaan malu juga kesal.
"Dasar betina." Gerutu Xiao Zhan sambil mempoutkan bibir setelah Zu'er menjauh dan tak terlihat lagi.
"Sekarang, sudah tahu alasanku kenapa aku memintamu menemaniku jogging, kan?" Ujar Yibo disertai senyuman sambil menatap Xiao Zhan.
Xiao Zhan mendengus. Setiap pagi Yibo memang membangunkan Xiao Zhan dengan alasan ingin ditemani jogging yang selalu ditolak oleh si manis ini. Memang siapa yang mau jogging pagi-pagi setelah malamnya berolah raga?.
"Hao, hao. Aku minta maaf. Aku akan menemanimu mulai hari ini." Ucap Xiao Zhan mengalah.
"Good, baobao." Ujar Yibo seraya menepuk kepala istrinya lembut.
"Gadis itu terlihat cantik kan, Yibo?" Xiao Zhan berujar tiba-tiba membuat Yibo yang berniat kembali melanjutkan joggingnya berhenti.
"Lalu?"
"Hanya terpikir saja, dia cantik, manis dan seksi. Berbeda sekali dengankuㅡ" Xiao Zhan menghentikan bicaranya saat Yibo menggunakan tanggannya untuk menekan dua pipi Xiao Zhan dengan satu tangan. Membuat bibir Xiao Zhan mengerucut.
"Aku tidak peduli meski dia lebih sempurna darimu. Kau tahu kenapa?" Yibo melepas tangannya, Xiao Zhan pun menggeleng.
Yibo tersenyum lembut lalu mengecup bibir Xiao Zhan sekilas. "Karena aku hanya menginginkanmu dihidupku. Bukan dia, bukan juga orang lain." Xiao Zhan jadi terharu mendengarnya. Hatinya menghangat saat mendengar perkataan manis suaminya ini.
Innernya bahkan berteriak, aku sangat mencintai pria ini! Berulang kali.
"Ayo kita lanjutkan Jogging sebelum terik." Ujar Yibo kemudian yang diangguki oleh Xiao Zhan dengan semangat.
Orang lain boleh saja lebih sempurna darimu, tapi aku tidak peduli. Karena aku hanya menginginkanmu, menginginkan Sean Xiao Zhan dihidupku. Bukan orang lain. ㅡWang Yibo.
THE END.
A/N : Seperti yg sudha dijelaskan. Disni adalah kumpulan Ficlet dan Drabble BJYXszd, jd ga smpe 1000 word ya! Semoga kalian suka dan Ff ini bisa mnghibur kalian semua. Terima kasih banyak semuanya!!! 😘💜💜💜
KAMU SEDANG MEMBACA
BJYXSZD Ficlet & Drabble
FanfictionHanya berisi cerita Ficlet dan Drabble BJYXSDZ!