Putus

2.8K 326 28
                                    


    Sore itu, dua pemuda berusia sekitar 23 tahunan sedang sibuk bermain game di ruang keluarga. Saking serunya bermain game, kedua pemuda yang sudah bersahabat sejak kecil itu sampai lupa waktu.

"Yibo, aku perlu ke kamar mandi, jangan mulai dulu." Kata pemuda bernama Huang Jingyu anak sang pemilik rumah pada sahabatnya Wang YiBo, saat game yang mereka mainkan baru saja selesai dan akan mulai babak baru.

"Hn."

"Yibo, kau mau cemilan tidak? Sekalian aku mau ke dapur," ucap Jingyu lagi, Yibo yang sedang bersandar pada sofa karena mereka duduk di lantai pun menoleh, menatap Jingyu. 

"Boleh. Keluarkan saja semua makanan yang kau punya di dapurmu." Canda Yibo.

"Beres! Asal jangan lupa bayar saja nanti," ujar Jingyu membalas candaan Yibo.

"Sekalian bawa minuman dingin!" Seru Yibo lagi.

"Siap bro!" Jawab Jingyu sambil berteriak karena pemuda itu sudah menuju kamar mandi.

Tak lama kemudian dering ponsel berbunyi menandakan adanya panggilan masuk. Bisa Yibo lihat nama 'Zhanzhan' tertera di layar ponsel itu. Segera saja, Yibo menerima panggilan tersebut. 

"Kau di mana?" Tanya suara di seberang telpon. 

"Di rumah."

"Kau jadi kan, datang ke rumah? Aku sudah buatkan makanan kesukaanmu," Suara Xiao Zhan nama lengkap si penelpon terdengar semangat sekali saat mengatakannya. 

"Tidak jadi."

"Tapi, Kau kan sudah janji padaku." suara Xiao Zhan kali ini terdengar jelas merajuk. Kecewa. Tapi Yibo tidak akan peduli. Setidaknya untuk sekarang.

"Aku sibuk." Jawabnya singkat.

"Bukannya kemarin kau bilang tidak sibuk hari ini? kau juga sudah janji mau datang ke rumah, kita akan makan malam bersama di rumahku—"

"Aku berubah pikiran."

"Tapi—"

"Anggap saja aku tidak bilang, lupakan saja soal janjiku."

"Ya! Kenapa kau jadi berubah begini? Apa ini karena Dilraba?" Yibo menghela napas.

"Kenapa membawa Dilraba?"

"Karena aku melihatmu bersamanya kemarin malam! Kau bohong padaku soal sibuk!." Yibo mendengus, rupanya Xiao Zhan mengetahui itu.

"Memang kenapa?"

"Kenapa? Kau sudah berbohong padaku. Aku kekasihmu—"

"Kalau begitu, sekarang kau bukan kekasihku lagi."

"—apa maksudmu?!"

"Kita putus."

"...Kau bercanda?"

"Tidak. Kita putus. Aku sudah bosan." Kata Yibo dengan nada datar.

".....Bosan?." bisa Yibo dengar nada lirih Xiao Zhan. Sebagian hatinya sakit tapi sebagian lainnya mengharuskan la melakukannya. 

"—Apa ini karena Dilraba?" 

"Kalau iya, kenapa?" Tega tidak tega sebenarnya Yibo berkata begitu pada Xiao Zhan. Bisa Yibo dengar Xiao Zhan di seberang sana menghirup napas.

"Baik. Kalau itu maumu, kita putus! Terima kasih." Setelahnya panggilan di putus sepihak oleh Xiao Zhan.

   Yibo menghirup napas, mengusap layar ponsel dengan foto laki-laki bermole dibawah bibir sedang tersenyum sangat manis di sana. Ia sangat mencintai laki-laki manis itu. Sebenarnya, la tak tega menyakiti hati Xiao Zhan. Sebagian hatinya benar-benar sakit ketika membayangkan Xiao Zhan tersakiti hatinya. 

"Dui bu qi..." lirihnya. 

"Sorry, Yibo, aku lama. Ternyata cemilan yang ditoples habis." Ujar Jingyu.

"Tidak apa," mendengar suara sahabatnya yang lesu, Jingyu langsung menepuk bahunya. 

"Kau kenapa, bro?" Yibo hanya menggelang.

"Jujur saja, kau kenapa? Kau seperti baru putus saja, Yibo." Jingyu berujar.

"Aku memang baru saja memutuskan pacar—"

"Halah! Mana aku percaya Yibo! Kau kan, jomblo!" Kata Jingyu sambil terkekeh.

"Aku serius, Jingyu." kata Yibo lagi dengan nada tenang, belum lagi tatapan Yibo yang begitu meyakinkan.

"Memang siapa yang baru kau putuskan?"

"Xiao Zhan."

"...."

"...."

Untuk beberapa saat, suasana hening.

"Oh.. Zhanzhan." Kata Jingyu sambil mengangguk-angguk kecil, sampai akhirnya la menyadari sesuatu.

"APA, XIAO ZHAN?! DIA KEKASIHKU, WANG YIBO!" Jingyu berteriak.

"Memang. Aku baru memutuskannya, barusan." Jawab Yibo tanpa rasa bersalah. 

"Bagaimana—"

"Dia telpon ke ponselmu, aku angkat. Aku putuskan." Katanya yang sekali lagi tanpa rasa bersalah. 

"WANG YIBO, SIALAN!" 

"Biar adil." Begitu celetuk Yibo yang membuat Jingyu untuk sesaat terdiam.

"Jingyu, aku pulang dulu."

Tanpa memedulikan umpatan Jingyu, Yibo lebih memilih pulang. Bukan tanpa alasan Yibo melakukannya. Sebab, Xiao Zhan itu... 

Ia yang pertama mengenalnya, la pula yang pertama mencintai Xiao Zhan. Memang la belum mengungkapkan perasaannya pada Xiao Zhan. Tapi sebagai sahabat harusnya Jingyu tidak ambil kesempatan. Ngakunya dulu Jingyu membantu supaya la jadian dengan Xiao Zhan, tapi tahu-tahu malah mereka yang jadian. Bikin sakit hati. Kalau mereka sudah putus, la dan Jingyu bisa kembali berjuang mendapatkan hati Xiao Zhan dengan adil tanpa ada main belakang. 

THE END.

A/N : ff ini prnah ku up diMinyoon. Ff ini terinspirasi dari acara BOBOHO trans Tv. (Pd jaman itu) :">. Semoga ini bisa menghibur dan smoga juga kalian suka yaaaa~ terima kasih banyak semuanyaa~^^

BJYXSZD Ficlet & DrabbleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang