Mendengar ucapan kotor Arsen sontak saja Lily langsung kaget karena ia tak menyangka Arsen bisa mengatakan seperti itu kepadanya. Sedangkan Arsen sendiri menyeringai melihat wajah keterkejutan Lily saat ini lalu Arsen menjauh dari tubuh Lily yang saat ini gemetar.
"Kalau kau ingin keluar dari rumah ini baiklah tapi kau harus membayar denda karena meminta berhenti. 300 juta kau harus membayarnya, setelah itu kau bisa keluar dari sini." ujar Arsen tajam. Pertahanan Lily runtuh, dirinya menangis karena tak mungkin memiliki uang sebanyak itu.
300 juta? Yang benar saja! Uang dari mana bisa memiliki uang sebanyak itu. Satu juta saja Lily susah mendapat kan nya apalagi 300 juta. Arsen tersenyum miring melihat ekspresi wajah Lily yang semakin terkejut mendengar nominal uang yang harus dia bayar.
"Kalau kau tidak bisa membayarnya? jangan berani keluar dari rumah ini." Arsen kembali mendekati Lily dan berbisik kepadanya."Kalau kau melanggarnya aku akan memberikan hukuman yang jauh lebih besar dibanding uang itu."
****
Damian memasuki rumah Arsen dengan membawa banyak paper bag. Pria itu dari semalam tidak berada di rumah Arsen karena harus kembali ke kota tetapi setelah menyelesaikan urusannya, Damian langsung kembali.
"Arsen?!" panggil Damian melihat Arsen berjalan dengan wajah dingin nya lalu Arsen langsung menghampiri Damian yang baru saja datang.
"Kau sudah datang. Bagaimana urusanmu." tanya Arsen mencoba menormalkan wajahnya tetapi tetap saja Arsen bukan pria yang gampang menyembunyikan wajah murka nya.
"Sudah beres. Aku membawa hadiah untuk kalian, kemarin aku tidak membawa apa apa kesini." ucap Damian dibalas senyum tipis oleh Arsen. Damian sebenarnya ingin bertanya kenapa wajah sahabatnya seperti marah tetapi Damian berpikir bahwa mungkin Arsen dan Sarah sedang bertengkar dan itu lumrah saat berumah tangga.
"Hm, Lily ada?" tanya Damian mencari ke sana kemari keberadaan pelayan itu. Sedangkan Arsen mengerutkan dahinya melihat sahabatnya mencari pelayan nya.
"Kenapa mencari Lily? dia sedang sakit jadi hari ini tidak bekerja." jawab Arsen dingin. Damian cukup terkejut mendengar nada dingin sahabatnya tetapi ia segera menjelaskan maksud dan tujuannya mencari Lily.
"Aku ingin memberikan dia hadiah kecil, tapi tunggu. Kau bilang dia sakit? Sakit apa? Apa bisa aku menjenguk nya." brondong Damian membuat Arsen menatap tak suka kearah Damian.
"Kalian sedang apa?" Suara Sarah berhasil mengalihkan perhatian kedua pria itu.
"Hai, Sarah. Aku membawa hadiah untukmu." beritahu Damian melirik paper bag yang ada ditangan Arsen. Sarah membalas itu dengan gembira.
"Terima kasih Dam." ucap Sarah."Sayang, bagaimana? Kau mengizinkan...." ucapan Sarah terhenti karena melihat tatapan tidak suka kearahnya.
"Kau harus istirahat. Ayo kita ke kamar." ajak Arsen lalu pamit ke pada Damian membawa Sarah yang hanya menatap suaminya dengan pandangan tak terbaca. Di dalam kamar Arsen merebahkan tubuhnya seraya memeluk Sarah. Awalnya Sarah tidak ingin merebahkan tubuh nya karena ini masih pagi tetapi Sarah mengalah karena mendengar permintaan suaminya.
"Maafkan aku Sarah..." lirih Arsen mengeratkan pelukan nya kepada Sarah. Sedangkan wanita itu mengerutkan dahinya bingung.
"Kenapa kau meminta maaf sayang. Kau tidak salah sama sekali." balas Sarah menelusup kan wajahnya di dada bidang suaminya yang selalu saja nyaman.
"Lily, aku tidak bisa melepaskan nya.." bisik Arsen lirih membuat tubuh Sarah menegang kaku.
****
Saat ini Jessika tak tahu harus melakukan apa setelah mendengar Lily sakit dan ingin berhenti bekerja. Jessika tahu ini pasti ada kaitannya dengan kejadian tadi malam. Jessika memaklumi keterkejutan Lily karna awalnya pun ia terkejut dengan peraturan ini. Tetapi Jessika adalah Jessika wanita dingin dan tak banyak bicara jadi Jessika hanya diam menuruti apa pun meski awalnya ia merasa berdosa kepada Sarah tetapi langsung ia tepis karena ia tak mau Arsen marah dan menghancurkan hidupnya dan keluarganya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Trapped by The Devil 21+ (Complete)
ChickLitWARNING❗Novel Adult Romance 🔞 Arsenino Navaro, pria kaya yang menjadi idola di desanya, hanya mencintai satu wanita: Sarah, istri cantiknya. Namun, kehidupan mereka terguncang saat Lily Stone, pelayan baru yang polos dan lugu, mulai bekerja di ruma...